Got Me in Chains

737 38 9
                                    

"Kau anak baru bukan?" Hyunsu tengah-engah setelah berlari dari arah lapangan menghampiri seorang siswa yang sibuk menatap mesin minuman di depannya. Siswa asing tersebut menolehkan kepalanya melihat Hyunsu yang tersenyum cerah secerah langit di belakangnya. Keringat yang berlebih meninggalkan cetakan tubuh di seragam putih yang dia kenakan, membuatnya mengerutkan dahinya.

Senyuman Hyunsu tidak pernah pudar dengan minimnya tanggapan. "Apa yang kau lakukan? Kau ingin membelinya?" Hyunsu merogoh saku celananya, tangannya menggenggam beberapa uang koin untuk di arahkan ke siswa di depannya. "Aku tidak tau ini akan cukup atau tidak. Kau bisa menggunakan punyaku. Dan kau tidak perlu mengembalikannya."

Siswa baru di depannya menatap tangan Hyunsu dan wajahnya bergantian. "Aku tidak membutuhkannya." jawabnya singkat.

"Tapi kau..." Hyunsu ingin menyangkal namun terhenti di tengah karena tiba-tiba sebuah bola melesat di antara mereka. Bola tersebut menghantam mesin minuman di depan mereka dengan suara gedebuk keras. Sontak Hyunsu yang terlalu terkejut untuk menghindari lajunya bola membuatnya tersungkur kebelakang. Dia meringis ketika serpihan batu mengenai telapak tangannya hingga lecet dan berdarah.

Siswa baru yang Hyunsu tidak ketahui namanya melotot tidak suka ke arah penyerang. Hyunsu mencoba untuk berdiri ketika sebuah tangan mengulur di hadapannya. Dengan senang hati dia menerima genggaman tersebut. "Kau baik-baik saja?" Tanya remaja di depannya dengan nada khawatir.

"Ya, hanya tergores sedikit." jawab Hyunsu meyakinkan dengan senyuman. Namun siswa di depannya dapat membaca jelas raut wajah kesakitan Hyunsu. Siswa tersebut mengambil telapak tangannya, berusaha menghapus beberapa pasir di telapak tangan Hyunsu. "Aku baik-baik saja." Hyunsu mencoba kembali meyakinkan.

"Jika di biarkan bisa terinfeksi." Hyunsu terkejut mendapatkan cengkraman tiba-tiba di pergelangannya, tubuhnya di tuntun untuk mengikuti siswa asing tersebut. Langkahnya seperti terburu-buru hampir membuat Hyunsu terjatuh berusaha untuk menyeimbangi langkah mereka.

"Kemana kita akan pergi?" remaja di depannya tidak memberikan jawaban membuat Hyunsu menghembuskan nafas pasrah mengikuti.

Tak lama mereka sampai di tujuan, sebuah ruangan berbau antiseptik menusuk penciuman Hyunsu. Hidungnya menyerit tidak suka di tuntun di sebuah kasur sedang untuk mendudukan tubuhnya di atasnya. Hyunsu bertanya-tanya bagaimana siswa di depannya tau arah letak ruang kesehatan sekolah.

Tidak ada siapapun di ruangan tersebut selain mereka. Siswa baru yang dia temui sibuk mencari apa yang dia butuhkan di lemari yang berada di sebrangnya lalu mendekati Hyunsu dan duduk di sampingnya. Hyunsu hanya menatap heran menunggu apa yang remaja itu lakukan pada tangannya yang terluka.

Beberapa saat dengan keheningan, remaja di sampaingnya akhirnya bersuara. "Kim Dohun. Kau bisa memanggil ku Dohun." matanya masih fokus mencoba membersih tangannya dengan kain basah dan mengobati luka lecet Hyunsu.

"Ah aku Cha Hyunsu. Kau bisa memanggilku Hyunsu. Senang bisa berteman denganmu." Hyunsu menunjukkan senyum manis terbaiknya untuk teman barunya.

Dohun tersenyum singkat menanggapi. Dia sudah selesai membalut perban di tangan Hyunsu lalu meletakkan kembali barang-barang yang dia gunakan ke asalnya.

"Terimakasih. Tapi kau seharusnya tidak perlu repot melakukan ini. Aku baik-baik saja. Sungguh."

"Aku hanya ingin membantu."

Hyunsu menyadari jika Dohun tidak ingin mendengar penolakan darinya, membuatnya menghembuskan nafas pasrah. "Sekali lagi terimakasih." senyuman masih menghiasi wajah Hyunsu.

Tak lama bel berbunyi, pertanda semua siswa di harapkan untuk kembali ke Kelas. Mereka berjalan beriringan bersama di koridor yang ramai dengan siswa yang berhamburan. Hyunsu senang mereka menjadi akrab hanya dalam hitungan menit.
.
.
.
Sudah seminggu Hyunsu dan Dohun berteman baik. Kemanapun Hyunsu pergi Dohun akan selalu berada di sisinya. Bahkan ketika jam sekolah usai, Dohun sering mengajak Hyunsu keluar, entah ke kafe karaoke atau ke tempat yang tidak pernah Hyunsu kunjungi.

Got Me in Chains | Sweet Home (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang