JAEMIN POVAku melangkahkan kaki ku berjalan keluar dari kelasku karna ini sudah jam pulang sekolah. Sial, materi hari ini tentang sistem Reproduksi.
Badanku tadi entah kenapa terasa sedikit menegang saat guru menjelaskan. Padahal dulu saat SMP aku tak pernah begitu.
Aku berjalan sendirian karna ya.. teman ku, Haechan akan pergi dengan pacarnya Mark. aku sibuk dengan pikiran ku hingga
BRUK
"shit" umpatku. sial, aku terjatuh karna menabrak seseorang dan tampaknya handphone milik orang yang kutabrak pun terjatuh.
"Na, sibuk apa lu sampe kaga liat gua segede ini?" katanya, aku mendongak melihat ke siapa orang yang ku tabrak. aku tak mengenalnya.. siapa dia? bagaimana dia bisa tau namaku?
"lo... siapa?" kata ku sambil membenarkan kacamata ku.
"Lee Jeno, IPS 3. Belum tau gua kan?" katanya sambil err, dia tampak tersenyum licik.
"gakenal lo, gapenting" kataku. aku buru buru bangkit dari duduk ku karna terjatuh tadi dan membereskan buku yang tadinya ku pegang. dia menunduk, mengambil handphone nya.
"ck, lu nabrak gua Na Jaemin" bagaimana dia bisa tau nama lengkap ku? aku sedikit bingung tetapi setelah kupikir pikir lagi, aku sering maju saat acara sekolah dan pemberian penghargaan kepadaku. Ya, aku ranking 1 seangkatan dan kapten basket.
"sorry, gue buru buru. maaf gue udah nabrak lu" kataku padanya, aku menabraknya jadi tentu aku harus minta maaf bukan?
"ahaha, iya gue maafin. Na, celana lu ada yang minta dikeluarin" katanya. aku sedikit bingung dan kemudian mulai paham dengan maksudnya. sial, sangat memalukan.
"gue permisi" aku buru buru pergi dari sana, ku dengar dia meneriakkan namaku beberapa kali tetapi aku hanya berjalan cepat dan mengabaikannya.
Disini aku sekarang, toilet sekolah. Jam pulang sekolah membuat tak ada orang di toilet ini, cukup sepi dan itu bagus untukku. aku buru buru memasukkan semua buku ku ke dalam tas dan kemudian masuk ke salah satu bilik disana.
"sshh yeahh" racauan ku terdengar menggema padahal aku sudah berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sama sekali. aku sedang mengocok penisku cepat, merasakan nikmat yang sangat teramat kusukai ini.
"Na Jaemin keluar" sial. siapa itu? jangan sampai itu guru yang memergoki aksiku. eh? tapi bagaimana dia bisa mengetahui itu? aku buru buru menggunakan celana ku kembali dan mengambil tas ku yang tadi ku letakkan terlebih dahulu.
"hahaha, enak Na?" saat aku keluar, ku dengar suara itu dan akupun melihat ke arah siapa yang bertanya padaku. shit, Lee Jeno.
"enak apa? gua lagi boker" kataku cuek berusaha menyembunyikan semua nya.
"ada orang yang boker tapi desah nikmat begitu?" katanya sambil tersenyum licik, sial.
"lu mending puasin gua atau gua bakal bilang ke satu sekolah kalau Kapten basket kebanggaan sekolah sama anak yang juara 1 seangkatan itu lagi ngocok di toilet sekolah" mataku melotot mendengar penuturannya.
"sial, aku bukan jalangmu brengsek" kataku dengan emosi yang meluap-luap.
"ya, up to u. gue pastiin beritanya besok pasti udah nyebar kalau lo ga ikut gue" dia sedang mengancam ku kan? memang si brengsek ini. dia keluar dari toilet dan berjalan kearah luar.
aku dengan cepat berjalan mengikutinya, langkahnya cukup besar membuatku sedikit berlari untuk mengejar nya.
"Lee Jeno, tunggu gue brengsek" kataku. untungnya saat ini koridor sekolah sudah sangat sepi.
Dia menoleh kearah belakang kemudian menyeringai. Tatapan macam apa yang dia tampilkan itu? sialan.
"ikut gua, Na?" katanya dan aku pun hanya melihatnya kesal kemudian ku dahului dia ke mobil miliknya.
"buka celana lu Na Jaemin, cd lu juga" katanya dan demi citra ku di sekolah ini ya aku melakukan hal itu. benar benar memalukan dan aku sangat murahan bukan? untungnya saat ini aku dan Jeno sudah berada di mobil miliknya dan kacanya cukup gelap.
Aku melepaskan celana seragam ku dan tentunya celana dalamku, sesuai perintahnya.
dia mengocok pelan batang penisku.
"eunghh, Sialan Lee Jeno" kataku meracau. tangannya sebelah dia gunakan untuk menyetir mobil dan satu lagi untuk mengocok penisku. aku tak tau kami akan pergi kemana saat ini tapi aku sepanjang perjalanan hanya meracau nikmat.
"ssshh jenn, mau kemana ahh" kataku melihat ia berjalan di komplek area yang bahkan tak pernah aku kunjungi sebelumnya karna ya.. ini komplek orang-orang yang merupakan pejabat negara.
"eumhh jen, udahh ahh" kata ku merasakan cairan ku keluar, lagi. sudah 3x aku keluar sepanjang perjalanan, kocokan Jeno benar benar sangat nikmat. Kursi yang ku duduki saat ini sudah banyak dengan cairan ku.
"nikmat, babe?" kami sudah berhenti di depan pagar besar saat ini, mungkin ini rumah milik orang tua Jeno? tak tau lah, aku tak peduli.
"shit lo jago ngocok banget brengsek" kataku yang cukup lemas saat ini.
"benerin celana lu, ada mama gua" kata Jeno padaku. benar dugaanku, ini rumah orang tua Jeno.
"eung" kataku mengangguk sambil membenarkan celana ku. ku lihat sekilas pagar telah dibuka.
aku mengambil tisu dari tas ku dan dengan cepat aku membersihkan kursi mobil Jeno yang terkena cairan ku tadi.
"turun Na" kata Jeno padaku sambil tersenyum. entahlah apa maksudnya, aku menuruti nya saja.
Aku mengikuti nya dari belakang, aku tak kenal seorang pun disini, kan? ah, ku ralat. aku hanya kenal Jeno disini.
"Ma, Jeno pulang" kata nya pada seorang perempuan yang sangat cantik. Kulihat mama Jeno melihat kearah ku dan tentu aku memanggil Mama Jeno.
"Tante" kataku. kemudian dengan senyum nya mama Jeno pun menghampiriku.
"ih, ini siapa kenapa gemes banget? Jen, temen kamu?" kata mama Jeno sambil mengunyel-unyel pipiku.
aku tertawa menerima perlakuan mama Jeno.
"hahaha, iya ma. ini temen Jeno, mama suruh Jeno bawa temen kerumah kan? ini Jeno udah bawa" kata Jeno pada mama nya.
"ayo duduk sayang" kata mama Jeno dan aku pun mengikutinya duduk di sofa disana.
"namanya siapa nih?" kata mama Jeno bertanya kepada ku.
"Ah, iya aku Na Jaemin tante" kataku dengan malu sebab daritadi mama Jeno tersenyum padaku.
"Na, ikut gua ke kamar ayo" kata Jeno.
"oh iya, mama mau keluar nih jen. Jaemin sama Jeno dulu ya!" kata mama Jeno yang segera mengambil tas nya di sana dan mulai bangkit berdiri dan akupun ikut berdiri.
"iya Tante, Hati-hati ya" kataku.
"yauda jen, ajak jaemin nya naik" ujar mama Jeno.
setelah itu mama Jeno juga pergi dari ruangan ini dan Jeno menarik tanganku kasar
"Jen, pelan pelan anjing" kataku padanya.
"keburu sange, bodoh" katanya.
sial...
HIII, AUTHOR DISINI. GIMANA NIH? MAU DILANJUT GA? BTW JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YA. TERIMAKASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
NOMIN - JENO JAEMIN - 18+
Fanfiction🔞 | HARSH WORD | NSFW | JEN0 JA3MIN | BXB | AGE-GAP | BOY PVSSY |