E-Four

201 31 13
                                    


°✧︵‿︵‿︵✧°

[Name] menyesal karena dia tak menyadari kesalnya Osamu hari ini.
[Name] tersadar saat manik [e/c] miliknya membaca pesan dari si copypaste sang kekasih. Atsumu

Hari sudah mulai gelap, [Name] sebenarnya ingin pergi ke kediaman Miya untuk membujuk Osamu agar mau makan. Tapi, suara azan sebentar lagi akan berkumandang dari benda pipih kesukaannya. Jadi, [Name] memutuskan pergi setelah sholat saja.

Sesudah sholat [Name] bersiap, gadis itu menganti baju piyama tidur tipisnya menggunakan jaket tebal miliknya, Cuaca malam ini lumayan dingin.

Saat [Name] sudah siap, tangan nya bergerak ke knop pintu lalu membukanya dan Oh lihat-!! Apa yang [Name] temukan disini.

"[Name]-Chan maafkan aku, tidak seharusnya aku berlaku seperti ini, seperti anak kecil" padahal lelaki ini sebelumnya terperanjat kaget, dia baru saja menyiapkan tekad dan mentalnya untuk mengetuk pintu eh pintunya udah dibuka duluan.

[Name] yang mendengar hal itu merasa bersalah, seharusnya dia lah yang meminta maaf, tapi darah kebobrokan masih mengalir dalam dirinya.

'Kerjain dikit tidak masalah kan?'

Gadis itu keluar dari rumahnya, mengunci pintu, dan menggubris lelaki yang meminta maaf tadi. Lalu [Name] berjalan, supermarket tujuannya.

Osamu yang bingung hanya dapat mengernyitkan dahinya dan mengikuti kekasihnya. Apakah maafku di tolak? Pikirnya.

"[Name]-Chan marah ya?" katanya sambil mensejajarkan langkah dengan [Name]

Lagi lagi tetap hening jadi jawaban, bahkan hal ini terjadi berulang sampai [Name] selesai membayar snack di kasir. Bahkan saat Osamu menawarkan untuk membayarkan belanjaan [Name]. Gadis itu hanya berkata tidak.

Sekarang mereka sudah sampai di depan pintu rumah [Name],

"KU MOHON MAAF KAN AKU-!!"

teriak Osamu membuat beberapa orang yang berlalu lalang mengalihkan atensi nya ke si rambut abu ini.

Lalu [Name] yang ada didepannya berbalik, lalu menangkup pipi Osamu lalu berucap.

"Terima kasih telah mengantarkan ku berbelanja, dan jangan meminta maaf jika kamu tidak salah Samu, seharusnya aku yang meminta maaf karena mengabaikan dan tidak menyadari ketidaknyamanan mu, and is reward to my love" ucap [Name] lalu menyodorkan plastik berukuran sedang dan tetap memegang yang berukuran lebih kecil.

(Dan ini hadiah untuk cinta ku)

Dan kita lihat keadaan Osamu, matanya berkaca, pipinya merah hingga ke telinga karena dihadapkan dengan perasaan senang terharu dan takut bersamaan,

dia mengambil plastik yang diberikan sang pujaan hati untuknya.

Dia sangat imut, ayolah kapan lagi kita melihat raut menggemaskan terpasang pada Osamu?.

"K-ku kira kau tak memaafkan ku [Name]-Chan" katanya terbata-bata sambil berusaha menetralkan air mukanya.

"Aku tak akan memaafkan mu sebab Samu tidak salah, aku minta maaf ya atas kelakuan ku tadi siang" Osamu hanya diam menatap sang pacar lebih dalam

Beda Agama || Osamu miyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang