AlGRIO 1

8 4 0
                                    


••HAPPY READING••

☁︎
☁︎
☁︎

Mau jalan-jalan tapi gak punya uang? Mau ke Zoo?
Datang aja ke rumah Rio, di sana ada monyet cantik (Nayra)🙉

~ALGRIO PUTRA WINANTA~

☁︎☁︎☁︎

"Ya ampun, Nay. Udah jam berapa ini? Nanti kita telat."

"Iya bentar. Janji 5 menit."

"Lu itu gak perlu pake make up, Nay," ucap Algrio membuat pipi Nayra memerah.

"Apa sih!," Nayra salting.

"Tapi lu butuhnya operasi plastik."

"Bangsat!" Nayra mendelik.

Algrio langsung menyentil bibir Nayra. "Jaga bahasa lo!"

"Peduli lo?!"

"Kalo lu cowo udah gue ajak berantem," Ucap Algrio dengan wajah datarnya.

"Siapa bilang gue cewe?" Ujar Nayra sembari membenarkan rambutnya.

Algrio hanya melirik sekilas.

"Lo gak percaya?" Nayra berdiri. "Mau liat?" goda Nayra dengan tangan yang menunjuk ke bagian bawah tubuhnya.

Algrio yang sadar bahwa otak Nayra sudah tidak waras. Ia langsung menjitak kepala Nayra.

Pltak!

"Sadar jingg! Otak lu kudu di servis biar bener dikit."

"Awww sakit tau! Rio, maen jitak aja lu."

"Udah siap 'kan? Ayo berangkat." Algrio berjalan keluar dan menuju motornya.

"Udah siap 'kan? Ayo berangkat," cibir Nayra meledek Rio yang sudah keluar.

☁︎☁︎☁︎

"Baik, itu saja presentasi yang dapat kami sampaikan. Terima kasih."

Prok! Prok! Prok!

Semua murid dikelas XI MIPA bertepuk tangan setelah Algrio selesai mempresentasikan proyeknya. Algrio pun duduk kembali di bangkunya.

"Good job, Rio. Presentasi kamu sangat bagus dan mudah di mengerti," puji Bu Andini.

Rio hanya tersenyum menanggapi pujian dari gurunya itu.

Tringgg!

Bel istirahat berbunyi. Bu Andini membereskan barang-barangnya dan pergi meninggalkan kelas. Begitu pun dengan Rio, setelah membereskan buku-bukunya ia bergegas pergi keluar kelas.

"Pasti Nayra udah nunggu gue."

Algrio berjalan cepat keluar kelas, baru saja hendak keluar pintu kelasnya. Nampak Nayra sudah berdiri di depannya.

"Lo udah di sini ternyata. Dari tadi?" tanya Algrio.

Dengan memasang ekspresi wajah imutnya, Nayra maju selangkah ke depan.

"Kak Rio, tau gak? Nayra laperr pengen mie ayam. Tapi males ke kantin. Gimana dong?" ucap nayra dengan nada lembut seperti anak kecil.

"Ck! Lu kalo ada butuhnya aja manggil gue kak," ucap Rio dengan wajah datarnya.

"Yaudah gak usah beliin kalo gak mau, ribet lu," kesal Nayra dengan mulutnya yang manyun. Itu membuat Nayra terlihat semakin manis.

Algrio menghela nafas," Apa sih yang enggak buat monyet peliharaannya Rio," ucap Rio mengacak pelan rambut Nayra.

"Monyet?! Peliharaan lo bilang?!" ucap Nayra dengan nada agak tinggi.

Algrio terkekeh. Cup! Satu ciuman lembut mendarat di kening Nayra. Seketika Nayra diam membeku, matanya membulat menatap Algrio yang baru saja mencium keningnya itu.

"Bercanda. Apa sih yang engga buat cantiknya Rio. Males ke kantin? Yaudah Rio gendong sampe ke kantin, oke?"

Nayra memegang keningnya, ia masih diam membeku. "L-lu ... nyium gue?"

Tanpa basa basi Rio langsung menggendong Nayra dan membawanya ke kantin. Nayra hanya menatap diam Rio. "Apa liat-liat? Mau di cium lagi hmm?"

☁︎☁︎☁︎

☁︎TO BE CONTINUE☁︎

Gimana ceritanya? Semoga kalian suka.

☁︎☁︎☁︎


SEE YOU NEXT PART

ALGRIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang