Two

1.2K 186 7
                                    

Kesibukan maid menyiapkan sarapan, beberes rumah seperti rutinitas biasanya. Dua orang supir saling menyiapkan mobil tuannya yang akan mereka antar. Sedangkan tuan penghuni rumah masih sibuk dengan kegiatan mereka mempersiapkan diri dikamar masing-masing.

Hiashi Hyuuga. Sang pemilik rumah turun dahulu, meraih surat kabar yang tergantung di ruang tengah ia membawanya ke meja makan.

Disusul Neji Hyuuga. Keponakan Hiashi yang sudah ia anggap anak sendiri yang telah siap dengan setelan kerjanya segera menghampiri sang paman yang sudah menunggu di meja makan.

"Apa Hinata dan Hanabi belum selesai?" Tanya Hiashi saat melihat kedatangan Neji.

"Hinata sepertinya sudah selesai, hanya Hanabi yang sepertinya belum selesai bersiap-siap," jawab Neji.

"Anak itu," gumam Hiashi sambil mengangkat koran untuk membacanya kembali.

"Morniiing," sapa Hinata saat ia melihat kakak dan ayahnya sudah berkumpul di ruang makan.

Neji mendengus. Hiashi menurunkan korannya melihat Hinata sekilas lalu melanjutkan membaca koran.

"Ayah, bolehkah aku berlibur ke Afrika seminggu saja?" Pinta Hinata yang seketika membuat sang ayah menghentikan kegiatannya.

Neji menatap horor kepada Hinata. Mau ngapain adik kesayangannya ke Afrika. Ternak gajah?

Hiashi melipat koran dan menaruhnya dimeja. "Kenapa memilih Afrika?"

"Aku ingin menikmati suasana di pantai yang bisa nyambung ke gunung," jawab Hinata santai.

Ia tak merasa tertekan meskipun Neji terang-terangan memelototinya atau Hiashi yang bertanya dengan dagu bertumpu pada kedua tangan.

"Nee-chan mau diterkam singa Afrika?" Sahut Hanabi yang tiba-tiba sudah di ruang makan.

"Hana-chan. Kakak hanya ingin liburan di Afrika. Hanya benua itu yang belum kakak datangi," elak Hinata.

"Tidak tidak. Kalau kau ingin menikmati pantai dan pegunungan. Ayah akan mengirimmu ke Bali," Hiashi merespon permintaan Hinata.

"Baiklah... Selama aku bisa berlibur gratis," Hinata enggan memprotes. Setidaknya ia bisa menghindari Uchiha-mesum semingguan ini. Mau dikirim kemanapun Hinata rela.

"Oh, tidak gratis sayang.." Suara Hiashi menyadarkan Hinata dari rencana liburan yang sedang ia fikirkan.

Neji dan Hanabi tertawa cekikan.

"Ayaaahhh...." rajuk Hinata.

"Tidak. Kau harus menjadi asisten Neji," putus Hiashi.

Neji mendukung keputusan pamannya dengan senang hati. Sedangkan Hinata berniat menolak tetapi ia urungkan saat melihat tangan Hiashi menyilang. Pertanda keputusannya tidak dapat diganggu gugat.

"Baiklah...."

Disinilah Hinata berada.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DignityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang