Our Little Brother

598 66 39
                                    

Request by KimNunu_1802
Semoga suka ya, Kak..

🍃🍃🍃

“Aku pulaanngg!” ucap Jin sambil melangkah santai memasuki kediamannya, tanpa ia sadari sudah ada 5 orang yang sejak tadi cemas menunggu kepulangannya.

“Astagaa, Jin! Kenapa baru pulang sekarang?” tanya Jimin sambil berjongkok di depan Jin dan mengusap wajah pelan wajah adiknya.

“Kau dari mana saja, Jin? Jungkook bilang kau akan sampai di rumah jam 2 siang. Tapi nyatanya, kau malah baru sampai jam 6 sore,” tambah Taehyung.

“Biar Jin duduk dulu. Dia pasti lelah dengan kegiatan di sekolahnya,” ajak Jimin.

Setelah semuanya duduk, Hoseok membuka percakapan perihal alasan Jin pulang terlambat hari ini.

“Jja! Sekarang coba cerita. Kenapa kau pulang terlambat hari ini?”

Jin menghela napas. Perkara pulang jam 6 sore saja harus dibicarakan seserius ini. Padahal kan masih jam 6 sore.

6 sore lho

Pukul 18.00

Bukan pukul 22.00

“Aku pulang telat karena tadi ada kegiatan, Hyung.”

“Kegiatan apa? Seingatku tidak ada pemberitahuan apa-apa kalau ada kegiatan tambahan di sekolahmu.”

“Ya emang nggak ada, Hoseok hyung.”

“Trus kegiatan apa?”

“Hmm.. Kegiatan apa ya?”

“Jin, hyung lagi nggak sedang bercanda,” balas Namjoon.

“Aku tadi habis main sama Seon Ho, Hyung. Pulang sekolah langsung main ke rumahnya Seon Ho.”

“Ngapain aja kamu di sana, Jin?”

“Ya main, Yoongi Hyung. Ini hyung semuanya kenapa sih? Cuma main aja sampai diinterogasi kayak tersangka aja.”

“Ya kan wajar seorang kakak ingin tahu kegiatan adiknya. Jadi kamu ngapain aja selama di rumahnya Seon Ho?”

“Beneran mau tahu aku ngapain aja, Hyung?”

Semuanya mengangguk sebagai jawaban ‘iya’ untuk pertanyaan adiknya.

“Jadi tadi aku tuh main ke rumahnya Seon Ho bareng Sandeul. Di sana itu seru bangeet, Hyung. Kita tuh bikin roti bareng. Trus pas rotinya matang, kita antar ke pelanggan-pelanggannya Seon Ho dan juga dititipkan ke beberapa penjual. Trus tadi itu kita pakai sepeda buat anterin semua rotinya. Pas udah selesai semuanya, kami sempat balapan dong. Dan hyung tahu? Aku menaaangg lhoo. Keren kan akuu...”

Raut wajah kelima kakak Jin langsung berubah menjadi kaget dan semuanya menatap lurus ke arahnya. Bagaimana mungkin adik bungsu kesayangan mereka mengayuh sepeda? Siang-siang? Balapan lagi?

“Kau bersepeda?!!”

Jin mengangguk antusias untuk menanggapi pertanyaan Namjoon.

“Astaga, Jin! Apa kau lupa kalau –......”

“Kalau aku punya penyakit jantung dan tidak boleh melakukan beraktivitas terlalu berat. Hanya boleh berolahraga ringan dan tidak boleh kelelahan. Aku ingat, Hyung. Aku ingat semuanya. Tapi apa aku tidak boleh bermain seperti yang lainnya, Hyung? Aku kan juga ingin beraktivitas di luar seperti yang lain. Bersepeda, main basket, main sepak bola atau sekedar berlari santai di taman.”

Kepala Jin tertunduk lesu. Ia tahu tidak seharusnya ia menyela perkataan hyungnya. Tapi dia juga ingin mengeluarkan uneg-uneg nya selama ini tentang pergerakannya yang terbatas. Bukan karena kemampuannya, tapi karena terkekang oleh kondisi fisik yang tidak sempurna.  Mengidap salah satu penyakit jantung membuatnya tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas yang terlalu banyak agar dirinya tidak kelelahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang