Weekend

235 38 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca..♡


Sekarang hari Sabtu dan nanti malam minggu terus besoknya hari minggu, yah itulah hari-hari yang membosankan bagi si bujang Kim. Disaat orang lain bersorak libur akhir pekan dia malah lesu, bagi dia libur ataupun tidak akan tetap sama yah sama-sama dirumah aja.

Mau merengek minta liburanpun dia bingung mau liburan kemana jadi yah rebahan aja, seperti sekarang dong hyun sedang tengkurap diatas sofa ruang tv. Dia sedang berusaha membunuh rasa bosannya dengan merajut mimpi kembali, ditambah diluar sedang hujan lumayan deras.

Dengan cuaca dan suhu yang mendukung untuk kembali tidur, kini dong hyun sudah menutup matanya menunggu si mimpi menjemput tapi sebelum mimpi itu hadir sesuatu yang cukup berat terlebih dahulu menimpa punggung nya.

"Aahhhk." Teriak dong hyun merasa sakit dan sesak saat sang adik melompat dengan riang keatas tubuhnya, memang tidak keras tapi cukup menyakitkan.

"Adek, abang nya jangan didudukin dong." Seru mashiho dan menyuruh yewon untuk turun dari punggung sang kakak.

"Hehe." Yewon turun dengan cepat dan berdiri menjauh dari abangnya.
"Sakit tahu gak sih dek." Dong hyun menatap kesal sang adik yang hanya menunjukan deretan gigi susunya.

"Maaf..... abang hehe." Seru yewon yang mendekat kearah si kaka.
"Gak akan abang maafpin." Balasnya.
"Yaudah ndak papa, adek udah minta maaf ini." Ucap yewon yang kini mulai menonton dengan sang ibu.

Dong hyun merasa dongkol mendengar perkataan si adik, dan terlintas ide jahil diotak nya. Dia menyeringai lalu membenarkan posisi duduknya.

"Ibuuuuu." Mashi terkejut mendapatkan pelukan dari si sulung tapi dia membiarkannya.

"Adek tahu gak sebenernya abang itu anak tunggal loh." Sambung dong hyun dan memberi kode pada ibunya agar diam, mashiho hanya menurut karena dia juga ingin lihat bagaimana reaksi anak bungsu nya.

"Anak tunggal itu apa? bisa dimam?" Tanya yewon, dia kan belum sampe kesana pemikiran nya.

"Anak tunggal itu, anak yang gak punya kaka atau adek." Si abang dengan sabar menjelaskan.

"Tapikan abang kan punya adek."
"Iya tapi abang ini aslinya anak tunggal, adek ngerti gak?"
"Endak."
Mashiho terkekeh melihat wajah frustasi anak sulungnya, lumayan seru juga untuk ditonton karena mashiho juga merasa bosan.

"Gini, sebenernya adek itu anak adopsi." Dong hyun masih melanjutkan skenario nya.

"Apsi apa?" Yewon juga belum tahu kosa kata ini, makannya nanya dulu.

"Adopsi sayang, adopsi itu saat sepasang orang tua atau orang dewasa yang sudah bisa bertanggungjawab untuk kehidupan orang lain lalu berniat mengangkat seseorang untuk jadi anaknya, nah anak itu disebutnya anak adopsi." Mashiho coba menjelaskan, tapi yewon tetep gak paham.

"Jadi apa?" Kini yewon menatap bingung kakanya.

"Jadi adek itu bukan anak ayah sama ibu, adek itu anak hasil nemu deket rumah pak Juned tukang sate keliling."
"Benelan?" Yewon masih gak percaya.
"Beneran, tanya ibu !!" Dong hyun memberi kode agar si ibu ikut bergabung.

"Ibu~ adek bukan dali sini ibu?" Tanya yewon sambil menunjuk kearah perut rata mashiho.

"Emang kenapa kalo bukan dari sini ibu?" Si ibu malah balik bertanya, membuat yewon bingung.

Keluarga BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang