Prolog

50 16 0
                                    

"Lavia, kita sudah berbaikan bukan? Kalau begitu, matilah dengan tenang. Jangan sebut namaku saat kamu masuk neraka nanti." Ellya mendorong Lavia dari balkon apartemen.

"NGGAK! JALANG SIALAN!"

Itu kata-kata terakhir sebelum Lavia jatuh dengan keras, kepalanya terlihat pecah dan mengeluarkan darah. Ellya juga bisa melihat tulang kakinya yang berwarna putih itu mencuat keluar.

Keadaan tubuh Lavia benar-benar hancur, jatuh dari lantai apartemen setinggi itu membuat seluruh tubuhnya hancur. Bahkan otaknya juga terlihat.

Ellya seperti teringat sesuatu, "Aku akan berusaha merangkai bunganya, aku tidak akan mengecewakanmu... Adikku yang bodoh."

"TIDAKK! AKHIR MACAM APA INI?!" Erena berteriak seperti orang gila lalu membanting novel itu. Dirinya benar-benar ditipu oleh protagonis dari novel 'Everything is Yours'.

"Sia-sia aja gue beli novel limited edition ini! Sialan!" umpat Erena.

"Ellya sialan, keparat! Kenapa dia malah jadi antagonis?! Harusnya akhir novel ini Ellya menikah Arkana! Bukannya malah buat Ellya jadi antagonis!"

"Lavia juga, dia antagonis kan?! Bodoh banget bisa ketipu kayak gitu! Harusnya dia bersikap seperti antagonis yang punya harga diri dong!"

"Tapi kalau gini, bukannya Lavia jadi protagonis dan Ellya antagonis?"

"Nggak tau ah!" seru Erena lalu menghempaskan tubuhnya dengan keras ke kasur.

Padahal Erena sudah sangat senang mendapatkan novel khusus berisi akhir cerita dari novel 'Everything is Yours'.

Tapi yang Erena dapatkan malah kejutan yang sangat menjengkelkan seperti ini, penghinaan bagi hatinya yang selalu memuja Ellya Sianara.

Erena benar-benar merasa ditipu oleh semua orang yang ada di dalam novel, padahal mereka tidak asli. Tapi Erena benar-benar merasa kesal.

Kenapa penulisnya tidak menceritakan kalau Ellya itu antagonis sebenarnya?

Kalau begitu, Erena tidak akan seperti orang gila yang selalu mengumpat novel yang baru saja dia baca.

Memang novel ini sangat bagus karena menyediakan alur yang sangat susah ditebak, tapi ini sangat menyedihkan.

Erena merasa dirinya baru saja diselingkuhi oleh pacarnya, jika saja Ellya benar-benar nyata, Erena akan mencakar wajah Dewi palsunya yang menjijikkan itu.

Mata Erena terpejam dengan mulut yang masih bergumam, "Bodo amat! Protagonis kek, antagonis kek, mereka juga nggak asli! Percuma lo marah kayak orang bodoh gini!"

Main Villain [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang