Hakku Milikku

23 1 0
                                    

Hamil diluar nikah mengakibatkan Aycha dan Elzio harus memutuskan pendidikannya dan mengikat janji suci tanpa restu orang tua mereka. Mereka tak direstui akibat masih menjadi mahasiswa, namun Elzio tak mempermasalahkannya sehingga ia tetap bertanggungjawab atas kehamilan Aycha dengan menikahinya.
Walaupun tanpa restu orang tua, setelah menikah mereka hidup dengan sangat bahagia tanpa mengalami masalah apapun. Apalagi ketika Derren telah lahir, keluarga kecil Aycha tambah terlihat sangat bahagia walaupun kehidupan mereka yang terbilang pas-pasan. Namun ketika Derren telah berusia 3 tahun, Elzio mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Elzio meninggal ditempat.

Setelah kematian suami Aycha, Derren selalu mengalami demam. Aycha pikir itu hanya demam biasa, namun setelah Derren mengalami kejang-kejang membuat Aycha panik dan langsung melarikannya ke rumah sakit. Karena Aycha tak bisa membawa sepeda motor, akhirnya ia memutuskan untuk membawa Derren ke rumah sakit menggunakan sepeda yang ia miliki dengan Derren yang ia bedong. Tanpa rasa lelah, ia terus mengayuh sepedanya dengan sangat cepat agar Derren mendapat penanganan dengan cepat.

Sesampainya di rumah sakit, Derren langsung mendapatkan penanganan dari dokter. Selama pemeriksaan, Aycha tidak tenang. Mondar-mandir di ruang tunggu sambil meneteskan air mata. Tak lama penanganan pun selesai, dokter menghampiri Aycha yang sedang mondar-mandir di ruang tunggu.

"J-jadi gimana dok?" tanya Aycha menahan isak tangis.

"Menurut hasil pemeriksaan saya, anak ibu kemungkinan mengalami leukemia. Untuk mengetahui kebenarannya, saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut yaitu melakukan tes darah dan aspirasi tulang sumsum belakang" jawab dokter.

"Baik dok, tolong lakukan yang terbaik untuk anak saya" ucap Aycha yang dijawab anggukan oleh dokter.
Pemeriksaan pun dimulai, Aycha yang sudah tak tahan pun mengeluarkan air matanya. Dengan waktu yang lama, dokter keluar dari tempat pemeriksaannya dan mengajak Aycha ke ruangannya.

"Hasil pemeriksaan sudah keluar dan anak ibu dinyatakan mengidap leukemia limfositik kronis yang terjadi akibat sumsum tulang terlalu banyak memproduksi limfosit yang tidak normal dan secara perlahan akan menyebabkan kanker. Disini juga terlihat sudah ada pertumbuhan sel kanker yang dapat membahayakan keselamatan anak ibu" ucap dokter sambil memperlihatkan hasil diagnosisnya. Aycha kaget mendengar pernyataan dokter hingga membuatnya kembali mengeluarkan air mata.

"Disini kami akan melakukan pengobatan terbaik untuk menghentikan sel kanker yang tumbuh pada anak ibu" ucap dokter Azi lagi.

"Nah, untuk menghentikan sel kanker kami akan memberikan 4 terapi, yaitu kemoterapi, imunoterapi, terapi target, dan radioterapi. Selain terapi, kami akan melakukan transplantasi sumsum tulang untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak. Untuk itu anak ibu harus menjalani rawat inap dan saya jamin pengobatan ini tidak berbahaya untuk seusia anak ibu, apakah ibu setuju?" lanjut dokter Azi.

Aycha menganggukan kepalanya yang menandai bahwa ia menyetujui saran dokter. Setelah menyetujui saran dokter, ia diperintah oleh dokter untuk mengurusi administrasi terlebih dahulu.

Di ruang administrasi, Aycha sempat terkejut ketika melihat nominal yang tertera di atas kertas. Karena penghasilannya tak terlalu banyak, uang tabungan yang tak terlalu banyak, serta tak ada keluarga yang membantu keluarga kecilnya. Namun, ia yakin bahwa ia bisa melunasi biaya pengobatan Derren dengan usahanya sendiri sehingga ia memutuskan untuk menandatangani kertas tersebut.

"Sus, saya tanda tangan terlebih dahulu disini dan untuk pembayarannya saya pastikan akan lunas sebelum anak saya keluar dari rumah sakit ini" ucap Aycha.

"Maaf ibu, pihak kami tidak bisa memberikan keringanan seperti itu. Apabila ibu mau, ibu bisa membayar setengah dari biaya yang tertera disini" jawab suster.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hakku MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang