Song by Olivia Rodrigo
Story by LiEunSaVaLove---
"Sepertinya, hubungan kita sampai di sini saja. Aku ... menyukai perempuan lain. Kamu bilang, tidak boleh ada rahasia di antara kita. Jadi, kukatakan sekarang."
Bagaimana jika kalian berada di posisiku sekarang? Putus hubungan di hari ulang tahun. Hadiah macam apa ini?
Memang dari dulu sudah terlihat. Cara bicara dan terlalu mementingkan ponsel tidak seperti biasanya. Jika dulu suka menyimpan ponsel di tas pinggang, kini digenggam.
Aku sempat berpikiran buruk, jika dia memiliki perempuan lain. Ternyata benar. Dia bahkan mengatakannya. Aku kurang apa? Apa ada kesalahan besar yang telah kulakukan padanya?
Percuma juga dipertahankan. Dia tidak akan bisa bertahan.
"Ini hari ulang tahunku. Kamu ingat, 'kan?" Berharap dia mengerti situasi dan perasaanku.
"Selamat ulang tahun. Oh, ya, aku tidak bisa datang ke acaramu, tetapi sudah kukirim hadiah ke rumahmu. Aku harus ... menjemput dan mengantarnya pulang." Dia tidak mengerti perasaanku. Cintanya sudah buta. Berarti, perempuan itu berhasil memikatnya.
Air mata ini tidak bisa ditahan. Menangis di hari ulang tahun karena kebahagiaan sudah biasa, tetapi diputus hubungan saat ulang tahun jarang sekali terdengar, bahkan tidak pernah ada sama sekali.
"Terima kasih atas hadiah, dan cintamu yang telah membuatku senang. Se-semoga selalu bahagia dengannya."
Saat sedih seperti ini, dia masih saja mengusap air mataku. Apa dia mulai merasakan apa yang kurasakan? Atau, hanya merasa kasihan saja? Menyedihkan sekali aku ini.
"Jangan menangis. Kamu membuatku tidak ingin menjauh darimu- Sebentar, ada panggilan masuk." Dalam arti lain, dia hanya kasihan saja. Setelah aku berhenti menangis, dia pasti sudah pergi dengan perempuan lain. "Maaf, dia memintaku untuk menjemput dari kampus. Hapus air matamu. Aku tidak ingin ada yang mengira, jika aku telah melakukan kejahatan padamu. Aku pergi dulu. Jaga dirimu."
Memang tidak melakukan kejahatan secara fisik, tetapi secara kejiwaan. Siapa yang tidak sangat sedih, setelah putus hubungan begitu saja?
Untuk saat ini, aku tidak ingin menjalin hubungan dengan siapa pun dulu. Menenangkan hati bersama sahabat adalah cara terbaik. Dia pasti akan sangat kesal dengan Dika.
Ya, Dika Alamsyah adalah kekasih- Tidak, mantan kekasih. Ingat, kami baru saja putus.
Sahabatku satu-satunya adalah Winda Ariska. Perempuan tangguh, cerewet, ceria, dan peduli. Siapa pun yang mendapatkannya pasti akan sangat bahagia.
Oh, ya. Ngomong-ngomong, dia tidak datang mengucapkan ulang tahun padaku. Mungkin saja, dia sedang mencari tempat untuk membuat kejutan. Aku sangat hafal sekali dengannya.
Bagaimana jika kubuat kacau kejutannya? Usil pada sahabat sendiri tidak masalah, 'kan?
Belum saja berjalan, dia menghubungiku. Panjang umur untukmu, Winda. "Halo? Untuk hari ini tidak ke temuan dulu, ya? Ada acara keluarga. Ngomong-ngomong, selamat ulang tahun!" Disertai kecupan manja dari kejauhan. Dia selalu membuat orang tertawa.
"Apa akan sangat lama? Di mana hadiahku?" Untung bicara melalui ponsel, jadi dia tidak bisa lihat wajah pura-puraku.
"Um .... Ya. Bisa sampai malam hari. Besok kita bertemu lagi." Tidak masalah, selesaikan kejutanmu untukku. Aku ingin tahu, kejutan apalagi yang kamu siapkan.
"Halo, sayang. Bicara dengan siapa? Aku sudah menunggumu dari tadi." Suara laki-laki itu kekasihnya Winda? Beruntung sekali! Dia dapat kekasih tanpa cerita padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen dari Judul Lagu
Short StoryHanya berisikan cerita dari judul lagu secara usil. Sengaja menuangkan isi kepala. G tau deh kalian bakal suka atau enggak. Mau kasih krisar gpp :)