Prolog

281K 9.9K 163
                                    

~ C H R Y S T A L ~

            “Kau cantik, sweetheart,” bisiknya padaku, membuatku terkekeh pelan mendengarnya. Regan, kekasihku tengah mengelus pelan pipiku sembari menatap kedua mataku lekat-lekat. Membuat kedua pipiku memerah jika dia sudah memperlakukanku seperti seorang pria yang menatap penuh puja wanitanya.

Saat ini kami tengah berada di dalam kantornya yang terletak di lantai teratas perusahaannya yang berada di bidang properti. Awalnya kami berniat untuk mendiskusikan tentang keinginan klien barunya, seorang pria berusia sekitar enam puluh tahun, namun penuh wibawah. Kalau kalian berfikir bahwa aku ini adalah sekertarisnya maka kalian salah, di sini aku memiliki pekerjaan khusus darinya. Aku punya kantorku sendiri, tapi sayangnya aku tidak memiliki anak buah seperti yang lainnya.

Sebenarnya ini cukup rahasia dan sebenarnya pula ini keputusan sepihak Regan tanpa memperdulikan seluruh dewan direksi lainnya. Semua orang berfikiran bahwa aku bekerja di sini karena Regan kekasihku dan dia ingin aku selalu berada di sekitarnya, tapi semua yang mereka pikirkan salah. Aku di perusahaan ini bertugas secara khusus sebagai staff penasehat khusus untuk perusahaan.

Jadi sebenarnya ini awalnya adalah rahasia kecilku, namun semakin hari menjadi kekasih Regan, aku tidak bisa menutupi rahasia kecilku ini. Tanpa sadar aku menceritakan kepadanya, kenapa aku bisa tahu jika dia menginkan makanan tertentu tanpa aku harus menanyakan sesuatu padanya atau ketika dia butuh seseorang untuk bercerita, namun terlalu sulit mengungkapkannya dengan kata-kata, aku dengan mudah tahu apa yang dia pikirkan, karena sebenarnya aku bisa membaca pikiran seseorang.

Kemampuanku ini tidak memperlukan aku harus menatap mata lawan bicaraku untuk mengetahui isi hatinya. Semua isi kepala mereka, semua ceomohan, semua kegembiraan mereka, semua kesedihan mereka seolah berbisik di telingaku. Sepertinya sedikit mengerikan ketika awalnya memiliki kemampuan seperti ini, tapi berkat latihan yang cukup bagus, aku bisa memilih siapa yang aku ingin dengar isi kepalanya dan jika aku membuka kemampuanku ini, aku bisa mendengar semua isi kepala orang yang berada lima belas meter di sekitarku.

Karena kemampuanku inilah, Regan memintaku untuk membantunya dan bekerja secara professional di perusahaannya. Aku digaji olehnya sesuai kemampuanku dan tentu saja tidak mencampurkan hubungan khusus kami di dalam jam kerja. Tapi harus kuakui, kami jarang bertemu juga, karena aku juga bekerja dengan yang lainnya untuk memenangkan tender.

“I love your laugh, sweetheart,” bisiknya sekali lagi sembari mengusap pelan bibirku dengan ibu jarinya.

Aku tersenyum mendengar ucapnya. Secara perlahan kepala Regan menunduk dan mulai mendekatkan wajahnya kepada wajahku. Ketika bibirnya sudah tinggal beberapa centi lagi bibirku. Tanpa sadar aku memejamkan kedua mataku dan tanpa sadar pula aku membuka kemampuanku membaca pikiran seseorang.

Jessica.” Sebuah suara berbisik di telingaku. Suara yang aku tahu ini adalah suara Regan. Seketika aku membuka mataku, aku melihatnya memejamkan matanya namun dengan pasti terus mendekatkan dirinya padaku.

Jessica,” bisikan itu kembali lagi.Bahkan berulang-ulang. Tanpa sadar aku mendorong tubuh Regan menjauhi diriku. Membuatnya menatapku kaget dan tidak percaya dengan apa yang baru saja aku lakukan padanya.

Aku menghela nafas pelan saat mendengar bisikan geram dikepalanya. Aku tersenyum padanya seolah aku tidak mengetahui apapun. “Aku ingin ke kamar mandi.”

Segera saja aku menuruni meja kerjanya yang tadi aku duduki, mengambil tas kerjaku yang berada di salah satu kursi di depan merja kerjannya dan berjalan perlahan keluar dari kantornya. Bisikan nama itu sudah tak terdengar lagi di kepalaku, artinya Regan sudah tidak memikirkan gadis itu, tapi kini berganti berjuta pertanyaan dan juga rasa takut bahwa aku mengetahui apa yang dia pikirkan.

FATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang