People Pleaser

7 3 0
                                    

Sebelum masuk ke dalam materi psikologi yang akan aku sampaikan, aku mau tanya, nih. Disini ada yang pernah merasa 'gak enakan' kah?

Pasti banyak ya dan ada walaupun sedikit didalam diri kita.

Nah, pas banget nih aku bawa materi psikologi tentang 'People Pleaser' atau istilahnya 'Gak Enakan'

"Sebenarnya aku nggak mau, tapi aku gak enak kalau nolak." Apakah kalian pernah berpikir seperti itu atau bahkan sering? Nah, bisa jadi nih kamu sudah menjadi People Pleaser atau sifat gak enakan. Sifat ini bukanlah kebiasaan yang baik ya, dan bisa menurunkan kualitas hidup kamu.

Apakah ada Tanda-Tanda Kepribadian People Pleaser?

Jawabannya: Ada.

Nih, ada beberapa tanda yang bisa dikenali pada People Pleaser yang telah dirangkum dari berbagai website, antara lain;

1. Selalu setuju dengan pendapat orang lain, walaupun diri sendiri tidak setuju dengan tujuan agar tidak mengalami bentrok atau menghindari perdebatan.
2. Selalu berkata 'Ya' walaupun sebenarnya tidak ingin dan susah berkata 'tidak'.
3. Menyalahkan diri sendiri.
4. Selalu merasa takut jika ada yang marah kalau si people pleaser menolak.
5. Sering merasa bersalah dan mengatakan 'maaf'.

Dengan kata lain People Pleaser adalah sebutan untuk orang yang selalu berusaha atau memiliki kecenderungan untuk menyenangkan orang-orang di sekitarnya. Orang 'gak enakan' ini selalu susah untuk berkata 'tidak' dan selalu mudah untuk berkata 'iya' jika ada yang meminta sesuatu darinya.

People pleaser adalah seseorang yang berusaha keras untuk membuat orang lain bahagia. Mereka akan sering keluar dari jalan mereka untuk menyenangkan seseorang, bahkan jika itu berarti mengambil waktu berharga mereka sendiri dari mereka. People pleaser sering bertindak karena rasa tidak aman dan kurangnya harga diri.

"Biasanya, hal ini muncul karena kepercayaan diri yang rendah. Faktornya ada banyak, mulai dari trauma sampai orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan," papar Psikolog Ni Made Putri Ariyanti, dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com.

Psikolog dari aplikasi konsultasi psikologi Riliv tersebut menjelaskan lebih lanjut kalau people pleasing dapat memunculkan rasa frustrasi, karena orang-orang yang memanfaatkan people pleaser tidak menyadari pengorbanan yang diberikan.

Aku tahu kamu pasti bisa melakukannya! You can do it! Saatnya untuk berhenti menjadi orang nggak enakan dan mulai melakukan apa yang tepat untuk kamu!

Baiklah, ini dia 5 tips untuk berhenti menjadi people pleaser menurut aku yang sudah dikutip dari berbagai website juga.

1. Buat aturan untuk diri sendiri bahwa jika seseorang meminta sesuatu kepada Anda, jawaban Anda selalu: “Biarkan saya menghubungi Anda kembali.”

Contoh: jika temanmu meminta kamu untuk menemaninya untuk membeli baju, kamu mengatakan 'ya', kemudian kamu merasa sedikit menderita dan berpikir 'kenapa sih gue bilang iya?!'
Nah, masalahnya di sana, jadi kamu harus membuat aturan dengan menjawab seperti di atas😉

2. Berilah jeda.

Just for 50 to 100 milliseconds.
Berilah cukup waktu yang Anda butuhkan sebelum menjawab, menurut sebuah studi Universitas Columbia 2014, untuk membuat keputusan yang lebih baik. Studi yang berjudul “Humans Optimize Decision-Making By Delaying Decision Onset” menunjukkan bahwa otak manusia hanya membutuhkan 50 hingga 100 milidetik untuk memusatkan perhatiannya pada informasi yang relevan dan memblokir semua gangguan. (Dikutip dari website www.scienceofpeople.com)

3. Mulailah dengan katakan 'tidak' walaupun sedikit demi sedikit.

Kesalahan terbesar yang bisa dilakukan oleh people pleaser bukanlah dalam mengatakan tidak, melainkan bagaimana mereka mengatakan tidak!

4. Jangan biasakan meminta maaf jika itu bukan salahmu.

Meminta maaflah jika kamu memang benar-benar bersalah. Jangan mudah meminta maaf jika dalam hal kamu tidak ada salah.

Menurut survei oleh Coca-Cola terhadap 2.000 warga London:
Rata-rata orang mengatakan maaf hingga 7 kali per hari. Itu sekitar 200.000 kali dalam satu kehidupan, atau total 56 jam meminta maaf!

5. Kebahagiaan diri sendiri menjadi prioritas.

Kebahagian bukan hal yang bisa dicari, tetapi harus kamu ciptakan sendiri, ya. Kalau kamu terus mengharapkan kebahagiaan dari pujian orang lain atau ucapan terima kasih orang lain setelah membantu mereka, itu bukanlah kebahagiaan yang sesungguhnya.

Cari kebahagiaanmu seperti membaca novel atau mendengarkan musik.

Jangan lagi kamu mengatakan 'iya' jika kamu sedang asik membaca dan temanmu mengajak untuk nongkrong, padahal kamu sedang tidak ingin ikut nongkrong. Ingat, kebahagiaan diri sendiri harus diprioritaskan.

Materi Psikologi | JPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang