👆 Visual Nathan! Kemaren ketinggalan
--------------
"makasih Bi.."
"Sama sama non"
Lalu bibi pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman dan cemilan"ehh ra ortu lu kemana kok rumah lu sepi bet dahh" tanya Anjani
"Ouhh ortu gue emang jarang pulang katanya sihhh mereka sibuk" jawab Aura dengan tersenyum sendu
Yapss... Blm ada yang tau tentang keluarga Aura kecuali putri dan Alvaro"Ra" panggil Alvaro
"iya? Kenapa var?"
"ikut gua sebentar yuk" ajak Alvaro
"Kemana?"
"Udah ikut aja dulu gue mau ngobrol berdua ma lu" lalu alvaro menarik tangan Aura.
"Duduk sini Ra" pintah Alvaro ternyata dia mengajak Aura ketaman belakang rumahnya
Lalu mereka duduk dan Alvaro menatap mata Aura
"Kenapa?" Tanya Aura
"Ortu lu masih sama yaa kek dulu ra"
"Ouhhh hehehe iya mereka masih sama bahkan sekarang lebih parah mungkin.." kekeh Aura dengan sendu
"Parah gimana Ra?"
"Sekalinya mereka pulang... gua ngerasa rumah ini bagaikan neraka var... Mereka berantem gua yang dibentak dan dipukulin" tanpa sadar Air mata Aura menetes
"Hah? dipukul?" Kaget alvaro
"Tapi lu gapapa kan Ra??"
"iyaa gua gapapa tapi hati gua yang ga baik baik aja... Rasa sakit dipukulin ga sesakit rasa sakit hati gua var"
"gua ngerasa sendiri var... gua takut"
Melihat Aura menangis alvaro langsung membawa Aura kedalam dekapannya
"udah jangan nangis... Sekarang lu udah ga sendiri lagi ada gua disini Ra... gua janji bakal selalu ada buat lu" ucap Alvaro dengan mengelus elus punggung Aura agar dia lebih tenang
"Makasih var..." Bisik AuraBeberapa menit kemudian
Aura udah mulai tenang
"Yukk kedalem Ra yang lain udah nungguin" ucap Alvaro diangguki Aura"Ehhh dari mana lu lama amat" ucap Andra
"dari taman belakang" jawab Alvaro dan Andra ber 'oh' ria
Lalu Alvaro dan Aura duduk"ehh ra lu abis nangis?" Tanya putri
"Lu diapain ma si varo hah??"
"Woyyy lu ngapain bestie gue cuggg"Yapss.. putri adalah salah satu sahabat yang bisa dibilang posesive tentang keadaan Aura
"Hah gua gapapa put" ucap Aura
"ga usah boong.. gua tau lu abis nangis! Lu apain var!"
"ga gua apa apain put.. tadi kita cerita soal masa kecil jadi sedih" ucap alvaro Walau putri tak percaya tapi dia tetap mengangguki ucapan alvaro dan sesekali dia melirik Aura"Ehhh gimana kalo kita nonton film horor aja yukkk" ajak Anjani
"Yokk lahh bosen nihh" jawab putri dan diangguki yang lain kecuali meisya
"Ga ahhh gua takut" ucap meisya
"ga papa me.. kan ada gua kalo lu takut peluk gua aja dahhh ga papa suerr" jawab Anjani
"Ya udah deh iya" pasrah meisyaLalu Alvaro mengambil remote control yang dikasih tau letaknya oleh Aura dan dia mulai menyetel film yang berjudul Danur
Mereka mulai menonton dengan posisi Aura ditengah tengah putri dan alvaro putri sebelah kiri dan Alvaro sebelah kanan Aura sebelah putri ada meisya dan anjani lalu sebelah Alvaro ada Nathan, Juna, Andra dan adhitditengah tengah film tiba tiba ada hantu yang mucul dan membuat Aura dan meisya kaget
Lalu Meisya memeluk Anjani dan Aura memeluk Alvaro
"Aaaaaa setannnn" teriak meisya dan Aura dan ditertawai oleh yang lain
"Caaa elah me... Ra... Setan doang kok" ucap Andra dengan tertawa
Lalu alvaro membalas pelukan Aura dan berbisik "ga usah takut ada gue"
Tiba tiba putri menjitak kepala alvaro dan mengambil alih Aura dari laki laki itu
"Heh moduss lu var!!" Ucap Putri
"Aww... Sakit bego" rintih Alvaro
"Udah udah ihhh lanjut nonton" ucap Aura memberhentikan pertengkaran antara putri dan alvaro<<Skip selesai nonton>>
Setelah selesai menonton mereka pun pamit pulang karena sudah larut malam
"Ra gue pulang dulu yaaa" ucap Putri
"iya gue juga" ucap yang lainnya kecuali Alvaro lalu mereka semua pulang kerumah mereka masing masing"Ra..." Panggil alvaro yang sedang melihat Aura membersihkan sisa sisa cemilan dan gelas yang tadi digunakan
"Kenapa?"
"Lu jangan nyakitin diri sendiri dengan cara tersenyum dibalik rasa sakit" ucap Alvaro yang membuat Aura berhenti dari aktivitasnya
"Hah? Maksud lu apa sihh var" kekeh Aura dengan menatap alvaro
"Ga usah bohong... gua tau lu suka nutupin kesedihan lu didepan semua orang" ucap Alvaro menatap Aura sendu
"gua emang gitu tapi gua ga papa var" ucap Aura dengan tersenyum manis
"jangan senyum kalo itu bikin lu sakit hati" ucap Alvaro tersenyum tipis
"Ya udah gua pulang dulu yaa ra besok gua jemput lu"
"Tapi gua mau bawa motor var"
"iyaaa ga papa kita berangkat bareng naik motor masing masing" ucap Alvaro dengan mengacak ngacak rambut Aura
"ishhh iya iyaaa tapi rambut gue gak usah diacak acak juga kalee" kesal Aura
"Ya udah gua pulang dulu yaaa bye" pamit Alvaro dengan mencium pipi Aura gemas dan Aura yang kaget hanya bisa melongo
"Varooooo!!! Kebiasaan yaaa lu dari kecil" kesal Aura
"Maaf raaa... Pipi lu gemes sihhh" teriak Alvaro yang sudah berada diluar rumahSetelah Alvaro pulang Aura langsung masuk kamar dan siap siap untuk tidur
dia mengganti pakaiannya karena basah terkena air waktu dia cuci muka dan sikat gigiSetelah itu Aura merebahkan badannya diatas kasur dan menatap dinding bagian atas kamarnya
"Makasih buat hari ini... gua bahagia hari ini banyak orang yang masih sayang ma gua ternyata... gua berharap ini bukan mimpi dan selamanya akan seperti ini"
"gua juga berharap hubungan gua dan ayah bunda bisa lebih baik"
"Selamat malam dunia..." gumam Aura lalu dia tertidur dan mulai masuk alam mimpi------
Gimana??
Bantu Support yaaa
Maaf kalo ada yang typo 🙏
Jangan lupa follow
Komen and vote yaaaa
Biar author Tambah samangat nulis ceritanyaaa
Okay✌️see you in the next story
KAMU SEDANG MEMBACA
Auralaska (On Going)
Teen Fiction{ alangkah baik follow dulu kak sebelum membaca } ⚠️ mengandung kata kasar dan kekerasan ------------------- Auralaska seorang gadis remaja cantik yang memiliki sikap barbar dan kasar namun dibalik itu dia adalah seorang gadis yang terluka akibat ke...