Jelouse? No, thanks.

1.4K 55 11
                                    

Jelouse? No, thanks
.
Ageha Haruna
All cast not mine
Cover not mine
No comercil
AU, typo
Happy reading
.
.
Jika tatapan mata bisa membunuh, dapat dipastikan dua orang yang berada di sisi jauh sana akan mati secara mengenaskan. Bagaimana tidak, dahi yang berkerut, alis yang menukik tajam, mata hitam sekelam malam menyorot penuh kemarahan ditambah bibir yang terkatup rapat dan wajah datar adalah kombinasi yang menakutkan, tentu saja untuk sebagian orang. Tapi tidak untuk dua orang yang ada di sebrang sana. Tertawa riang, saling menggoda dan terlalu mesra. Bahkan untuk ukuran seorang MANTAN.

Sebagian hatinya menyuruhnya untuk acuh. Demi Tuhan, gadis itu bukan sesuatunya. Tapi sebagian lagi membenarkan jika dirinya berjalan kearah mereka. Menarik salah satu orang yang begitu dikenalnya dan memberikan kenang-kenangan untuk yang lainnya. Lebam biru mungkin. Tapi saat mereka bertanya, dia harus menjawab apa? Gadis itu... Temannya atau sahabatnya? Dia tau mereka lebih dari itu. Pacar? Jelas bukan.

''Wah, mereka serasi ya.''

''Sangat.''

Dahi Aliando Syarief langsung menekuk tajam. Bibirnya melengkung kebawah tanpa sadar. Serasi dari Hongkong. Di lihat sekilas saja ketahuan kalau mereka ngga cocok. Prilly terlalu imut-ah, jelek, gendut plus sembrono jadi ngga akan cocok dengan om-om tengil itu. Aliando manggut-manggut dalam hati.

''Katanya bakal ada yang balikan lagi lho. Kemarin Halik tanya aku. Kayaknya sih, bakal nembak Prilly.''

''Nggak masalahkan, Prilly lagi jomblo.''

''Bener, Kevin. Nanti kita bisa double date dong.''

Apa maksudnya dengan CLBK? Prilly terlalu pintar untuk balikan sama om-om hidung belang yang suka pamer kekayaan itu. Lagian Prilly dan om-om itu sama sekali ngga cocok. Lihat saja! Prilly itu kayak kuda liar, suka teriak, make up tebal, manis, gemes-AAARGH! Sial! Pokoknya Prilly ngga cocok sama Hendik atau Hanis alah siapapun itu.

''Aku yakin nanti malam mereka bakal nge-date romantis.''

Kepala Ali menoleh otomatis. ''Ulangi?''

Jesicca Milla. Gadis cantik yang juga pacar kakak kadung Ali -Kevin Julio- menyangga kepalanya imut. Menatap tepat pada laki-laki yang entah kenapa dikelilingi aura setan sejak tadi. Tepatnya sejak dua insan berbeda gender meninggalkan mereka bertiga dan memilih bermesraan. Senyum jail tersungging dibibir pinknya. ''Mereka nge-date nanti malam. Pulangnya mereka pacaran.''

Geraman kesal terdengar dari sela bibir Ali. Onix hitamnya menajam dan botol air mineral di tangan menjadi pelampiasan emosi.

''Menurutmu mereka cocok nggak, Kevin?'' tanya Jessica.

''Hmm...'' Kevin menggangkat bahunya acuh memilih menyelesaikan makan siangnya. ''Mungkin.''

Jessica mendengus bangga. ''Yeah, right.''

Mata hitam Ali melebar tak percaya. Saudara kandunganya bahkan menganggap mereka serasi. Cih, saudara macam apa itu. Jelas jelas mereka ngga cocok. Buta atau apa sih mereka itu.

''Prilly menyukaiku,'' Ali berdecak pelan. Terselip nada bangga di dalamnya. Bibirnya menyeringai, tangannya terlipat di depan dada lengkap dengan pandangan meremehkan. Dalam hati Ali tertawa melihat Jesicca yang mengerjab tak percaya dengan mulut mirip ikan koi.

''Yaa... Sapa tau Prilly sedih gara-gara di PHP-in sama seseorang yang tidak tau malu. Lagian Halik juga keren, macho berotot lagi.''

Mendengus tak setuju. Ali lebih memilih memandang Prilly yang tertawa girang dengan Halik berbisik ditelinganya. Dahinya berkedut kesal. Merasa jika tingkah mereka berdua sudah kelewatan. Apakah mereka sok lupa jika saat ini mereka berada ditempat umum. Tapi tingkah mereka seolah dunia milik berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jelouse? No, thanksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang