ANDARA STORY:
Namaku Andara maulidiya, mataku terbuka kala pagi datang, membuatku segera bersiap untuk memberangkatkan diri ke sekolah, saat baru saja ingin membersihkan diri di kamar mandi, notifikasi pesan masuk dari Rika, seorang sahabat karibku sejak masuk jenjang sekolah SMA, sudah menjadi kebiasaan kita berdua bahwa setiap berangkat sekolah, dia yang menjemputku. Ternyata dia sudah menungguku sejak lima belas menit yang lalu, aku melihat jam yang menunjukkan pukul 07:00. Aku terkejut karena aku terlambat, sedangkan bel masuk pukul 07:15. Jarak rumah dengan sekolahku cukup jauh, dan jalanan kota jakarta yang sangat padat, karema biasanya banyak orang yang berangkat untuk bekerja, akan memakan waktu yang cukup lama untuk sampai di sekolah.
Sesegera mungkin aku masuk ke dalam kamar mandi. Setelah tubuhku segar kembali aku memakai seragamku yang masih teronggok dalam lemari. Aku melangkahkan kaki menuju keluar kamarku, di saat aku melewati kamar ibuku, aku melihatnya masih dalam keadaan terlelap, pantas saja tidak ada yang membangunkanku. Mungkin mama terlalu lelah, karena kemarin ia pulang terlalu malam, sebab ada urusan yang mengharuskan mama lembur.
Aku membuka pintu depan dan melihat Rika tengah duduk di kursi depan rumahku, wajahnya sangat tidak bersahabat saat melihatku keluar, mungkin karena ia telah lama menungguku
"lama banget sih lo, dari tadi gue pencet bel gak ada yang nyaut? Cepetan udah mau telat", ucap Rika terburu buru sembari melihat ke arah jam tangan di pergelangan tangannya.
"sorry, tadi gak ada yang bangunin gue", jawabku sembari menyeringai tak berdosa.
"ya udah cepetan, lo aja yang bawa mobilnya", gerutu Rika yang langsung melempar kunci mobilnya kepadaku dengan wajah yang terlihat badmood karena menuggu lama, mungkin sepertinya ia sedang datang bulan.
Aku memasuki mobil lewat pintu sebelah kanan disusul Rika yang masuk dari pinti sebelah kiri. Aku langsung menancap pedal gas. Mobil yang kukendarai melaju dengan sangat cepat menyalip kendaraan kendaraan yang melaju di dipanku.
Disaat aku sedang fokus mengendarai mobil tiba tiba suara dering di ponselku berbunyi, menandakan ada yang menelpon. Aku merogoh ponsel tersebut di dalam tasku dan tidak menyadari di depanku ada sebuah polisi tidur yang membuat ponselku terjatuh saat aku menerobosnya.
Aku menundukkan kepala untuk meraih ponselku yang terjatuh.
"AWASS!!!, liat di depan lo". Refleks aku menoleh kedepan karena teriakkan Rika yang memekkakan telingaku.
Aku terkejut saat melihat di depanku melaju sebuah mobil dari arah depan yang ingin menepi ke arah kiriku, sontak kubanting stir mobil ke arah kanan. Naasnya di sebelah kananku juga ada sebuah mobil melaju dengan kecepatan penuh dari arah depan.
Mobilku menghantam mobil itu, mengakibatkan kepalaku dan Rika terbentur sangat keras. Darah mengalir deras dari pelipisku, aku menoleh ke arah Rika dengan penglihatan yang mulai buram.
Kulihat kondisinya sama sepertiku. Mengucur darah yang sangat deras dari kepalanya. Aku meraih tubuhnya yang terkulai lemas, memeluknya dengan erat. Aku sudah pasrah saat sudah di pelukannya, mataku perlahan terpejam, nafasku berhenti dan jantungku sudah mulai tak berdetak, dan sepertinya darahku mulai habis.
***
RANDIKA STORY :
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDARIKA
Teen FictionCinta akan kembali lagi pada hati yang tepat, walaupun dia kembali bukan lagi sebagai dirinya lagi, tapi tetap dengan hati dan cinta yang masih sama, cinta yang masih seperti dahulu, walaupun raganya telah berbeda,