Hari itu, hari pertama Betrand masuk ke SMA barunya. Sekolah ketiganya di tingkat SMA, padahal dia baru menginjak kelas 11. Keluarga Betrand memang sering sekali pindah rumah. Tempat tugas sang Ayah yg selalu berpindah pindah menjadi alasan mereka sering pindah. Begitu juga dengan sekolah Betrand.
Awalnya Betrand kesal, dia harus berulang kali adaptasi dengan sekolah baru dan juga teman teman baru. Namun seiring berjalannya waktu Betrand mulai terbiasa dan bisa menerima semuanya.
"Bund, Yah.. Onyo pamit yaa.. "
"Pagi banget.. Ngga mau bareng Ayah? "
"Ngga Ayah, Onyo naik motor aja, hari senin pasti macet. "
"Ya udah hati hati bawa motornya". Sambung Sarwendah.Setelah bersalaman dengan Ayah dan Bundanya, Betrand menuju garasi untuk mengambil motornya.
Motor CB hitam itu melaju membelah jalanan ibu kota yang masih belum terlihat ramai karena memang masih sangat pagi.
" Permisi pak.. "
Sesampainya di sekolah Betrand menemui kepala sekolahnya. Formalitas murid baru selalu seperti itu. Dan Betrand sudah melakukannya beberapa kali.
"Ehh.. Betrand yaa.. Murid baru yang kemarin? " Tanyak kepsek nya.
"Iya Pak,. . "
"Duduk dulu nanti Bapak anter ke kelas, "Betrand hanya membalas dengan anggukan dan sedikit tersenyum. Meskipun Betrand anak yang cuek tapi sopan santun tetap nomer satu baginya.
Setelah bel masuk berbunyi sekitar 10 menit yang lalu, Betrand pun diantar kepala sekolahnya ke ruang kelasnya.
"Ini kelas kamu Betrand, saya masuk dulu ya kamu tunggu disini sebentar. " Ucap kepala sekolah itu.
Betrand mengiyakan apa yang dikatakan Kepala Sekolahnya.
Tidak sampai 5 menit untuk berbincang dengan guru yang mengajar di dalam kelas, kepala sekolah Betrand pun kembali keluar dan menyuruh Betrand untuk menunggu sebentar lagi.
"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk.. "
Bu Kiki mempersilahkan Betrand untuk masuk dan memperkenalkan diri."Kamu duduk di belakang Anneth ya, di bangku ke dua". Pinta bu Kiki
Kebetulan sekolah baru Betrand bangkunya sendiri sendiri. Dan posisi di belakang Anneth yang kebetulan kosong.
Ada perasaan aneh saat Betrand berjalan melewati Anneth, dari awal dia masuk, memperkenalkan diri sampai dia berjalan disampingnya dia tak menengok nya sama sekali. Padahal semua teman teman sekelasnya begitu antusias, tapi tidak dengannya. Se sombong itu kah dia?.
Namun Betrand lebih memilih mengabaikan itu dan mengambil posisi duduk untuk mengikuti pelajaran bu Kiki.
Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa berhamburan keluar untuk menyerbu kantin sekolah, termasuk Betrand. Namun lagi lagi Betrand melihat Anneth hanya diam di bangkunya. Betrand semakin penasaran ada apa dengan dia sebenarnya.
"Ngga usah heran, Anneth memang seperti itu kok.. "
Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang membuat Betrand sedikit terkejut. Dia Gery teman sekelas Betrand. Yang sudah dipastikan dia lebih tau tentang Anneth dari pada dirinya. Karena dia teman sekelas Anneth."Mau tetep jagain pintu sambil mandangin Anneth atau ikut gue ke kantin? " Ledek Gery
"Gue ikut, gue juga belom tahu kantin dimana".
Mereka berdua pun menuju kantin, Gery menjadi teman pertamanya di sekolah barunya. Dia anak yang kocak, asik dan gampang berbaur membuat Betrand jadi lebih nyaman. Mereka berdua terlihat akrab meskipun baru saja kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJIKU
Teen FictionMengenal mu adalah takdirku, bahagiaku adalah bersamamu, dan janjiku akan tetap disisimu.