PART 2

469 85 5
                                    




"Anneth?? . . "

Betrand mempercepat langkahnya dan menghampiri perempuan tersebut Betrand sangat berharap itu bukan seseorang yang dia kenal.

Namun harapan Betrand sirnah, gadis didepannya itu benar benar Anneth. Dia menangis, ada apalagi denagannya?, kenapa dia harus berjalan sendirian dengan kondisinya yang seperti ini?.

"Neth.. "

Baru saja Betrand memangil namanya. Anneth langsung meraba raba mencari dimana posisi Betrand.

"Betrand... "

"Gue disini.. "

Betrand meraih tangan Anneth dan seketika tubuh Anneth langsung memeluknya. Dia begitu ketakutan.

"Gue takut.. "

"Ada gue.. Lo tenang yaa.. "

Pelukan pertama Betrand dari seorang perempuan selain Bunda dan adik adiknya. Untuk saat ini Betrand tak mempertanyakannya, meskipun dia masih tak menyangka Anneth lah orang pertama itu.

"Sekarang kita cari tempat berteduh yaa".

Memang tadinya dia tak ingin mencari tempat berteduh, namun sekarang dia harus. Tak mungkin dia membiarkan Anneth untuk berlama lama di guyur hujan seperti ini.

Betrand mengedarkan pandangannya. Dia melihat ada halte bus disebalah sana, tak terlalu jauh dari tempat Anneth jatuh. Betrand membantu Anneth untuk berdiri dan syukurlah dia  tidak kenapa kenapa.

.

"Bu ada teh anget? " Tanya Betrand pada penjaga kedai di samping halte.

"Ohh..Ada.. Mau berapa? "

"Dua ya bu"

Betrand kembali duduk disamping Anneth, gadis itu pasti kedinginan dan juga ketakutan. Yang masih belum bisa Betrand cerna sampai saat ini kenapa Anneth bisa berjalan sendirian tadi.

"Ini dek, teh nya.. " Ucap Ibu penjaga kedai.
"Ehh.. Iya bu makasih"

Betrand membuyarkan lamunannya saat Ibu penjaga kedai mengantar pesanannga. Dan kemudian dia membantu Anneth untuk minum. Berharap semoga ini bisa membantu, agar Anneth tak kedinginan setidaknya sampai hujan reda dan dia bisa mengantarnya pulang.

"Mau lagi?. . "

"Udah.. Makasih.. " Jawab Anneth.

"Lo kenapa jalan sendirian tadi? , bahaya.. " Tanya Betrand lembut.

Entahlah Betrand pun tak tau kenapa dia begitu care dengannya. Betrand pun juga tak tau kenapa dia tak bisa membentak atau memarahi Anneth.

"Biasanya gue selalu diantar jemput sama zara, tapi hari ini dia ngga masuk, dan gue baru tau tadi di sekolah. Jadi gue ngga tau harus pulang sama siapa, karena gue ngga bisa pake HP "

Anneth memulai ceritanya, Betrand bersyukur akhirnya dia mau cerita. Anneth menceritakan bagaimana kronologi sampai dia harus berusaha berjalan seorang diri.

"Kenapa lo ngga bilang ke gue tadi.. Gue kan bisa anterin lo Neth"

"Gue ngga mau ngerepotin lo.. Apalagi kita baru aja kenal.. lo juga ada urusan kan tadi"

"Terus gimana lo bisa sampe disini.. Jangan bilang lo jalan kaki yaa.. "

"Engga.. Gue dijebak lagi sama Felly"

"Lagi?? "

Anneth pun menceritakan bagaimana Felly menjebaknya tadi. Bagaimana dia dipaksa untuk ikut mobilnya dan diturunkan di tengah jalan.

JANJIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang