Pada hari Minggu, Kiran sedang berada di rumah neneknya.
Pada hari itu, Kiran pergi ke gunung yang berada di dekat rumah neneknya, Desa Astra, Gunung Seryn.
Kiran pergi ke gunung karena ia sejak kecil sudah pergi ke sana bersama keluarganya untuk bersantai.
Kiran memasuki gunung, kemudian saat di tengah-tengah gunung ia mendengar suara berisik, seperti suara orang-orang di keramaian. Kiran heran, karena gunung ini jarang didatangi orang saat pagi hari. Kiran pun berjalan kearah suara tersebut berasal, ternyata yang ia temukan hanya sebuah cermin.
Namun anehnya, cermin itu tidak memantulkan bayangan Kiran. Kiran yang penasaran dengan apa yang terjadi, pun, mencoba memegang kaca dari cermin tersebut. Tiba-tiba sesuatu bersinar dari arah tangannya, Kiran menutup matanya, menunggu apa yang terjadi.
Cahaya itu perlahan-lahan menghilang, Kiran membuka matanya, dan ternyata ia sudah berada di tempat yang tak ia ketahui.
Pemandangan pertama kali yang ia lihat adalah kota yang dipenuhi bangunan-bangunan pencakar langit, serta beberapa kendaraan yang berterbangan di udara.
Kiran bingung dengan apa yang terjadi, karna hal yang ia lihat adalah hal tidak logis yang belum pernah ia lihat.
Kiran melihat sekelilingnya, ia berencana untuk menanyai seseorang. Seorang pria pun lewat didepannya. Kiran tidak melewatkan kesempatan itu, dengan segera ia memberhentikan pria tersebut.
"Permisi! " teriak Kiran pada pria tersebut.
"Ya? " Pria tersebut menyahut, ia berbalik badan kemudian menghampiri Kiran."Maaf, nama saya Kiran. Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan kepada anda, apakah anda mempunyai waktu luang? " ucap Kiran dengan nada ragu.
"Baiklah, nama saya Erick. Saya mempunyai banyak waktu hari ini. Jika boleh tau, apa yang ingin anda tanyakan? " tanya pria (Erick) tersebut sambil tersenyum penasaran.
"Begini, Er- maksud saya Tuan. Sepertinya saya tersesat. jika boleh tau, apakah anda tau sekarang sedang berada dimana ?"
"Pertama-tama, anda boleh memanggil saya menggunakan nama, Erick, " ucapnya. "Kedua, sepertinya anda adalah seorang turis. Ini sedang berada di pusat kota Astra. Bagaimana anda bisa tersesat ?" lanjutnya.
Erick menatap penasaran, sedangkan Kiran terlihat semakin kebingungan.
Kemudian, ia membantin didalam hati,
"Tidak. Astra itu, kan, nama desa di duniaku... ""Permisi? Nona Kiran? Apakah anda seorang turis? " tanya Erick.
"Y-ya? Maaf. Saya tidak mendengar anda barusan... "
"Maksud saya, jika anda adalah seorang turis, kenapa anda bukannya menaiki pesawat namun malah tersesat di pusat kota? "
"Apa maksud anda? Kenapa saya harus menaiki itu jika saya adalah seorang turis? " tanya Kiran.
"Huh? "
Erick diam sejenak. Ia mencoba mencerna apa yang dikatakan gadis di depannya.
"Apa maksud anda? Bukankah itu adalah hal yang seharusnya? " Erick menatap aneh ke arah Kiran.
"Sekarang. Coba anda lihat pesawat itu, itu adalah pesawat khusus turis seperti anda untuk mengelilingi Kota Astra, " ucap Erick sambil menunjuk kearah pesawat yang sedang terbang di langit.
Kiran melihat keatas, kearah tangan Erick menunjuk. Disana ia melihat sebuah pesawat megah yang sangat besar. Dengan bentuk sedikit bulat. Dan anehnya, pesawat itu memiliki taman bermain diatasnya.
Mata Kiran bersinar, ia kagum kepada sesuatu yang baru pertama kali ia lihat. Ini cukup mengejutkan, karna pesawat yang dilihat Kiran itu ialah rancangan pesawat masa depan yang didesain di dunianya.
"Apa ini adalah masa depan? " gumam Kiran.
"Maaf? "
Selama 5 menit, mereka terjebak di dalam keheningan.
"Jadi? Apa anda ingin mengelilingi Kota Astra bersama saya? " Ajak Erick kepada Kiran mencoba memecah suasana.
Kiran masih saja menatap kearah langit, ia akhirnya mengerti. Bahwa ia sedang berada di masa depan. Ia diam sejenak, kemudian menatap kearah Erick dan mengangguk, tandanya ia setuju.
4 jam sudah berlalu.
Kiran dan Erick telah mengelilingi Kota Astra selama waktu tersebut. Disana, Kiran melihat berbagai macam hal yang tidak ada didunianya.
Berbagai kendaraan yang berterbangan, handphone/alat komunikasi canggih, beberapa gedung yang melayang, robot, alat-alat yang seperti sihir, taman bermain fantasi, dan makanan dengan keunikannya sendiri.
Kiran merasa puas, awalnya ia sempat kebingungan, namun pada akhirnya ia merasa bahagia. Karna bisa menyaksikan dan merasakan sesuatu yang kemungkinan besar akan berada di masa depan.
Kini, Kiran ingin kembali lagi kedunianya. Walaupun ia tidak tahu bagaimana, namun ia akan mencari caranya.
Setelah selesai berkeliling, Kiran mengucapkan sampai jumpa kepada Erick alih-alih ia ingin pulang ke rumahnya.
Mereka berpisah dengan cepat. Kiran segera pergi ke pusat Kota Astra tempat dimana ia berpindah. Dia berpikir, mungkin saja ia bisa kembali ke dunianya jika pergi ke tempat semula.
Dan, benar saja, begitu sampai ditempat awal, tiba-tiba ia berpindah.
< >
Disuatu ruangan, tampak seorang gadis masih tertidur di ranjangnya. Waktu itu pagi hari. Saat ia membuka matanya dan membangunkan tubuhnya, ia mengucapkan beberapa kalimat.
"Mimpi yang indah, sampai ketemu lagi, Erick. "
[ end ]
Hai!
Gaje? Iya, gaje.
Maaf klo ada kesalahan, soalnya aku bukan penulis yang hebat, jadi tolong dimaklumi saja.
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story [ Fantasy ]
FantasyHai ! disini aku bakalan bagiin cerita fantasi pendek buatanku, aku adalah seorang pemula. dan belum terlalu ngerti buat nulis cerita. tetapi semoga cerita ku seru, ya !