00.03

1.2K 217 45
                                    

Happy reading and don't forget to vote

"Apa tante sama paman setuju untuk memalsukan kematian kalian ini demi keselamatan Jay?"

Kedua orang tua itu saling pandang, sementara Jungwon sejak tadi terus menatap Jake tidak percaya-rencana macam apa sekarang.

"Kebetulan kita mau pergi ke Dubai dalam waktu dekat."

"Tidak..maksud saya,pergilah ke tempat yang tidak bisa di jangkau oleh mafia Jepang,kita semua tau kita tidak sehebat mereka,"jelas Jake,dia menoleh ke Jungwon,tersenyum tipis,menjadikan Jungwon sebagai pemegang kunci dari rahasianya-itu tidaklah buruk.

Given and taken,dia memegang rahasia Jungwon dengan baik,jikapun Jungwon berkhianat ia masih memiliki nyawa Jungwon di tangannya.

Walau ia harus membeberkan rencana besarnya kepada musuh utama dia,orang yang 2 tahun lalu membunuh keluarga dia,Jake tidak perduli,ia punya rencana yang lebih licik untuk menjatuhkan semua orang yang dulu menghancurkannya.

"Baik,kami akan lakukan apapun agar Jay selamat."Ayahanda Jay menerima tawaran Jake dengan lapang dada,mempercayakan Jay agar tetap selamat.

"Saya akan mengirim mobil untuk menjemput kalian 30 menit lagi,setelah itu nikmati liburan di pulau yang saya siapkan,semua sudah saya siapkan jangan khawatir."

***

"Jake!Lo gila!terus gimana kalau Kei tau!?"

Jake hanya menatap kepergian mobil tuan dan nyonya itu dari halaman,setelah memastikan mereka sudah jauh, Jake menoleh ke arah Jungwon sebentar,hanya tersenyum lalu melangkah ke arah mobilnya.

"Lo gak mau pergi? Atau mau main main dulu disini?"tanyanya.

"Habis kita di tangan Kei."

"Lo mau disini terus?mau ikutan jadi butiran debu?gue sih ogah."

Jungwon menurut,dia segera masuk ke dalam mobil,setelah itu Jake melajukan mobilnya dengan santai.

"Lo tau kan kita bisa ma.."

'Duarr'

Manik Jungwon membulat sempurna,segera menoleh ke belakang dimana bunyi ledakan itu terdengar begitu nyaring.
Mansion yang beberapa detik lalu masih berdiri dengan megah kini telah hancur bersamaan dengan kobaran api yang begitu terang,dan Jungwon kembali menatap Jake dengan tidak percaya.

"Gue kan udah bilang,ikuti aja permainan Kei dan ikuti permainan gue di waktu yang bersamaan."

***

"Le adek gue biar tidur sama Lo ya."

Yang di panggil oleh Niki hanya mengerutkan kening,kemudian ia menunjuk dirinya sendiri seakan tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengan.

"Ya Lo tau kan kamar gue gimana,lagian gak mungkin juga gue biarin Taki tidur sama Sunghoon,bisa raib adek gue jadi daging cincang."

"Lo..ahh..tampang doang kek singa pas di hadepin ma anak kecil jadi kucing,au ah Sono Sono pake aja kamar gue,"pasrah Lea,dia tidak jadi masuk ke kamarnya melainkan pergi keluar rumah.

Di teras ternyata sunghoon tengah terduduk sambil membaca sesuatu,namun Lea hanya melewatinya begitu saja.
"Mau kemana Lo?sebentar lagi malem."

"Cari angin,tenang aja gue gak bakal nyusahin Lo."

"Bener ya le,awas aja gue harus lari lari ke tengah kota malem malem,"ucap sunghoon,lelaki itu tengah duduk di teras sambil menatap kepergian Lea lalu melanjutkan aktivitasnya membaca buku.

***

Lea melangkahkan kakinya dengan santai melewati gang gang sepi,baginya keramaian tengah kota tidak ada menariknya sama sekali,bahkan ia tidak takut dengan orang orang bertato yang sejak tadi ia jumpai.

Kakinya terhenti sejenak karena seekor kucing yang sepertinya kelaparan. Lea tersenyum,ia menghampiri kucing itu dan menggendongnya,bahkan kucing berwarna putih di pelukannya tidak menolak sama sekali.

"Meow laper ya?mau makan iya?oke ayo kita ke warung depan sana, Lea beliin makan,"ucap Lea pada kucing itu.

Lea masuk ke dalam kedai masih dengan menggendong kucing tadi,membuat atensi orang orang teralihkan kepadanya.

"Noona,tidak boleh membawa hewan jalanan masuk kesini,"ucap sang pemilik toko yang berada di meja kasir.

"Lah,kucing sultan maupun jalanan juga sama sama kucing,kecuali kucing jalanan bisa berubah menjadi serigala,kucing ini baik kok paman."ucap Lea.

Paman itu seperti nya masih tidak suka,dia bahkan segera keluar dari meja kasir,berniat merebut kucing di genggaman Lea untuk di buang,namun dengan sekali tendangan paman itu terjatuh ke belakang,Lea merasa tidak terima dengan perlakuan sang paman,saat beberapa orang disana membantu paman itu,Lea malah mengambil sosis di rak paling dekat dari tempatnya berdiri,segera pergi dari sana sebelum Paman itu malah meneriakinya maling.

"Yha!!!kejar maling itu!bedebah sialan!"

Lea terus berlari sambil tertawa senang,di gendongannya masih ada kucing tadi tidak lupa dengan beberapa sosis di genggamannya.

'Bruk!'

Tubuhnya dengan mudah terpental ketika dari arah berlawanan seseorang menabraknya dengan sangat keras,kucing putih tadi sempat terlepas namun segera Lea tangkap kembali.

Ia bangkit sendiri dari jatuhnya,ingin memarahi pelaku yang menabrak dia ,namun "yha ayo lari!"ucapan orang itu membuat Lea tidak sempat berkutik ketika orang itu langsung menariknya untuk ikut berlari.

"Heh heh stop woi capek gue!kucing gue kasian anjir!"ucap Lea protes,lelaki itu terhenti dari larinya,menatap ke arah belakang dimana tidak ada lagi yang mengejar mereka.

"Tunggu kenapa gue bawa Lo lari?"

"Orang sinting,"saut Lea,dia mengecek keadaan kucing di tangannya,sosis yang tadi berjumlah 3 kini hanya tinggal dua karena yang satu terjatuh,Lea berdecak sebal,sepertinya orang di depannya harus di ceburkan ke sungai Han dengan keadaan tangan kepala terpisah.

"Kucingnya lucu."

"Ga jelas Lo,gue mau pergi."

Andai Lea tidak ingat ucapan Sunghoon tadi sudah di pastikan ia akan membunuh manusia ini.
"Ini gue ganti,kebetulan habis rampok Familymart."ucapnya bangga
"Gue Heeseung,nama Lo siapa?"sambung lelaki itu yang ternyata bernama Heeseung.

"Ga perlu tau,ga usah ganti,duit gue banyak,"jawab Lea,dia segera berbalik badan dan pergi ke arah yang berlawanan.

"Oke oke,see you cantik, semoga bisa ketemu lagi."

'ketemu lagi mati Lo di tangan gue' batin Lea

Bloody Slave ' jungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang