Kejadian Yang Tak Terduga

2.9K 61 7
                                    

(Andrea's POV)

Aku duduk di bangku SMP. Aku suka membaca cerita horor. Tapi aku gak mainin yang macem - macem. Aku kenal permainan berdasar petak umpet. Mulai dari petak umpet minako, hitorikakurenbo dan lainnya. Permainan itu sudah hampir meluas ke seluruh dunia. Indonesia, India, dsb. Tapi dengan nama yang berbeda.

Permainan ini cukup banyak memakan korban. Tergantung bagaimana mainnya sih.. Kalo gak salah sih ya banyak yang ma ini permainan yang termasuk permainan terkutuk itu karena rasa penasaran.

Dan kalo di dunia ini banyak yang penasaran terus ma ini permainan itu, dijamin pemakaman penuh. Aku menutup buku permainan mistis yang selalu aku bawa dan kubaca jika bosan. Buku ini juga biasa aku gunakan untuk menulis berita horor.

"Hai Dre... Lagi nulis lagi lo..." Kata orang yang berada dibelakangku. Oh... Dia Cerry. Teman satu SMP ku pluss teman curhat. Hehehe...

"Iya nih baru selesai..."Kataku seraya memasukkan buku kedalam tas ransel pemberian ibuku.

"Ayo anak - anak diam..."Kata guruku. Namanya bu Ria. Dia mengajar mata pelajaran SBK. Itu pelajaran yang paling aku sukai. Karena setiap pelajaran ini, aku selalu diperbolehkan cerita. Apapun ceritanya.

"Kali ini, bu Ria akan memberikan tugas kelompok. Kelompok dibagi menjadi 8 kelompok masing - masing 4 anak..." Kata bu Ria sambil menuliskan tugas yang akan diberikan. Jangan tanya aku berkelompok dengan siapa. Siapa lagi kalau bukan aku, Cerry, Denis, dan Raffli.

"Huf... Tugasnya susah... Kita harus pergi ke desa yang sangat jauh..."Kata Cerry mengeluh. Aku dan kelompokku paling benci jika berhubungan dengan desa terpencil... Horor banget...

"Bener tuh... Untung waktunya 2 bulan... Karena melihat banyaknya tugas... Kita akan membagi waktu... 1 bulan kerjakan tugas selain SBK, lalu 1 bulannya lagi untuk mengerjakan tugas SBK..."Kataku yang sok bisa ngelakuin semua yang kukatakan.

"Kayak lo bisa aja Dre..."Kata Raffli tak percaya.

"Gak papa aku ajak saudara ku yang bisa mengatasi hal seperti ini itu ... Jadi kita gak akan apa - apa..."Kataku santai agak tegang. Aku emang orangnya suka gampangin. Iya kalo dia bisa...

"Ah... Tau ah... Mau kumpul nih?"Tanya Desi.

"Ya kumpul di rumahku... Nanti dia aku telfon biar dateng..."Kataku sambil mengacungkan jempol kemudian masuk ke rumah. Aku melihat rumah sepi. Sepertinya mama sama adik pergi... Aduh horor deh aku di luar ajha sambil nunggu yang laen... Nanti Desi sama yang lain aku suruh nginep hehehe Kataku sambil duduk di depan jendela.

Aku ambil iPHoNE ku. Aku BBM ajha dia.

@AnDrEa: Dre lo bisa gak ke rumah gue hari ini?

Gak ada jawaban. Ah kebiasaan kalo jawab lama...

@An_dre: Kenapa ada hal penting?

Akhirnya ada BBM masuk dari Andre

@AnDrEa: Iya nih... gue ada tugas... Tugas itu pergi ke desa terpencil... Dan gue takut sendirian dirumah. Gue harap lo sekarang ke rumah gue. Takut...

@An_dre: Iya deh gue kesana 5 menit lagi nyampek...

Akhirnya BBM nya sudah beri aku harapan. Untung ajha dia bisa kesini... Kalo gak gue akan lumutan disini... Kataku dalam hati. Udah 5 menit lewat dia belum juga datang. Aku buka BBM ku kembali.

@AnDrEa: Lo dimana udah 5 menit lewat...

BBM ku pending... Haduh pakek pending segala... Kenapa gue merinding ya...

@An_dre: Gue dirumah lo... Lo nya dimana? Jangan bilang lo salah masuk rumah... Disini ada nyokap lo...

Aku kaget ngeliat pesan BBM itu. Aku melirik sekilas. Ini rumahku... Jelas - jelas persis seperti rumahku... Aku keluar pagar. Segera aku berlari menjauh. No 565. "Hah... No 565 itu bukan rumah gue... Rumah gue kan No 656..." Aku bergidik ngeri.

Aku telfon Andre suruh menjemputku. Dia segera menjemputku. 1 menit setelah telfon dia datang dan langsung memelukku. "Aku takut banget Dre...."Kataku seraya menangis dipelukannya.

"Mangkannya kalo mau masuk liat dulu..."Katanya tetap memelukku.

"Tapi tadi gue sama temen gue... Kenapa mereka gak bilanngin gue..."Kataku tetap berada dalam pelukkannya.

"Temen lo? Berapa menit kamu sudah di tinggalin sama temen - temen lo?" Tanyanya kaget.

"Em... 10 menit yang lalu... Kenapa?" Jawabku gak yakin.

"Temen lo itu dirumah... Mereka cemas karena lo gak bareng mereka..."Kata Andre yang langsung menyuruhku masuk.

(Andre's POV)

Aku menyuruhnya masuk kedalam mobil. Aku melihat sekeliling. Memang sangat menyeramkan. Aku pun ikut masuk ke dalam mobil. Aku ingin bertanya bagaimana dia bisa masuk kesana.

"Kenapa kamu bisa masuk kesana? Kamu bikin cemas ajha..."Kataku sambil sesekali melirik kearah Andrea.

"Gu-Gue benar - Be-Benar nggak tau. Po-Pokoknya gue masuk gitu aja..." Kata Andrea terputus - putus.

Aku yakin pasti kali ini dia menangis. Aku melirik matanya sekilas. Tepat sekali dia menangis sangat deras hingga tak terbendung. Aku mengambil sebuah tisu. Nggak ada! Aku perlahan mengelus kepalanya.

"Jangan menangis... Gue nggak marah sama lo... Gue khawatir kehilangan lo..."Kataku sambil terus mengelusnya.

"Ma-Maafin gue ya..."Katanya ragu. Aku mengangguk. Kemudian fokus kejalan agar selamat.

Dringg...

Ada bunyi BBM. Pasti BBM Andrea. BBMku off. Perlahan aku menoleh. Dia membuka iPHoNe nya.

(Andrea's POV)

Ada BBM dari grup. Aku kemudian membukanya.

@D^SI: Lo kemana Dre... Gue sama temen -temen lo cemas...

@RaffL!: Andrea lo ngilang kemana? Tadi ada anak cowok nyarik lo... Lo udh ketemu dia kan?

@Cerry^_^: Dre lo kebiasaan... Pasti lo salah masuk sama salah diajak orang pulangkan aku bisa nerawang itu semua...

@AnDrEa: Iya guys nanti gue cerritain semua ke lo... @RaffL! aku udh ketemu dia kok...

@D^SI: Yaudah kalo lo udh ketemu... Gue khawatir....

@Cerry^_^: Bodoh! Lo bikin gue jantungen tau nggak...

@AnDrEa: Iya iya udh gue mau off.... Bye...

Setelah mengetik kata terakhir, aku memasukkan iPHoNE ku ke dalam saku baju. Aku melirik Andre dengan tatapan yang entah aku juga gak tau deh...

"Udah nyampek... Lo masuk dulu gih..."Katanya sambil mematikan mesin.

"Nggak mau... Maunya sama lo..." Deg! Apa yang barusan gue katakan. Aku meliriknya dengan tatapan malu. Dia keluar dan kemudian memutar mengitari mobil hingga ke depan pintu tempat aku duduk.

"Ayo..."Katanya seraya mengambil tanganku. Pipiku mulai memanas. Aku menunduk agar tidak ketahuan kalo pipiku kayak tomat.

"Ya ampun Dre lo kemana ajha..."Kata Desi yang kemudian disusul dengan pelukannya.

"Untung ada saudara lo yang bisa nerawang lo ada di mana..."Katanya lagi sambil mengusap air matanya.

"Gue gak tau tiba - tiba ajha aku masuk kerumah yang persis kayak rumah gue... Lalu gue sempet merinding tapi entahlah..."Kataku menangis.

"Udah gak usah nangis" Kata Andre yang menyentuh bagian sudut mata yang mengeluarkan air mata ku.

"Gue yang akan jelasin biar lo gak bingung and frustasi..."Katanya lalu mengelus pipiku. Hangat sangat hangat kayaknya aku bakalan rindu dengan belaiannya.

****

Hai... Gak seru ya... Tapi beneran gue yang nulis ajha merinding tau nggak... Dan sori banget cerita ini aku ganti... Karena ide yang ini akan aku buat novel... Maaf ya.. Ok minta Vote nya ya guys!!!!

Turth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang