2.

698 118 11
                                    

𝐈 𝐰𝐨𝐧𝐝𝐞𝐫 𝐢𝐟 𝐈'𝐦 𝐛𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐚𝐥
𝐃𝐨 𝐈 𝐬𝐩𝐞𝐚𝐤 𝐦𝐲 𝐭𝐫𝐮𝐭𝐡 𝐨𝐫 𝐝𝐨 𝐈 𝐟𝐢𝐥𝐭𝐞𝐫 𝐡𝐨𝐰 𝐈 𝐟𝐞𝐞𝐥?
𝐈 𝐰𝐨𝐧𝐝𝐞𝐫, 𝐰𝐨𝐮𝐥𝐝𝐧'𝐭 𝐢𝐭 𝐛𝐞 𝐧𝐢𝐜𝐞
𝐓𝐨 𝐥𝐢𝐯𝐞 𝐢𝐧𝐬𝐢𝐝𝐞 𝐚 𝐰𝐨𝐫𝐥𝐝 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐢𝐬𝐧'𝐭 𝐛𝐥𝐚𝐜𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐰𝐡𝐢𝐭𝐞?

Selamat membaca.

•~•

Senara bertatapan dengan Jeevan, ia sedikit tersentak, tapi masih dapat menetralkan ekspresinya. Sena hanya membalas matanya, dia mengira kalau Jeevan punya sesuatu untuk di bicarakan jadi ia menunggu beberapa saat, namun sepertinya belum ada gerakan tertentu dari orang didepannya.

"ada sesuatu di muka gw?" demi memecah keheningan, Sena bertanya.

namun tidak ada jawaban dari Jeevan, ia kemudian memalingkan wajahnya, mungkin dia bisa menuntut pertanyaan lain, atau menunggu. Tapi semakin lama, tatapan Jeevan seperti memindainya.

Begitu setelah Sena berhenti menatapnya, Jeevan beralih atensi.

"Kalau lo? yang di sebelah Jingga?" Gaskar bertanya.

"Senara, sekelas Jingga." balas Sena. Yang lain menatapnya.

"hanya itu?"

"apa perlu lagi?" jawaban Sena hanya di balas anggukan paham Gaskar. Lalu ucapan Jeevan mengintrupsi.

"lo punya marga?" pertanyaan Jeevan membuat temannya mengerutkan alis.

Yang lain hanya menunggu jawaban, sebenarnya mereka tidak terlalu ingin tahu tentang ini. Justru menunggu respon Senara dengan pertanyaan yang jelas seperti menanyakan asal usulnya. Naka dan Jingga tentu tidak terlalu suka pertanyaan Jeevan.

"no answer no problem." Ucap Jeevan yang sepertinya tau suasana meja makan saat ini.

"Senara Gautama, bukan marga." balas Sena, hanya di balas anggukan pada yang bertanya.

hanya raut wajah Harsha sedikit tertekuk, tapi tidak terlalu jelas.

Sesaat setelah itu, kecanggungan kelompok di pecahkan dengan beberapa candaan dari Gaskar, dan berhubung pesanan kantin mereka datang.

Tempat makan di selangi candaan, di ketuai Gaskar dan Naka yang super friendly sampai akhir.

"eh bang, punya ig?" tanya Naka.

"ada, sekalian mutualan aja." balas Gaskar.

"gass."

saling bertukar id. Naka dengan telatennya memfollow Harsha, Gaskar, Jeev, satu satu. Jingga yang udah kenal mereka lewat kegiatan dan acara sekolah tak perlu repot, karna mereka udah saling berteman dari jauh hari.

bagi kebanyakan orang, chattan sama mereka ini bagaikan dapet bintang jatuh. anak famous sampe circlenya juga famous, dan juga biasanya Gaskar in the gank jarang nawarin ke orang lain apalagi follbackan, pasti rc mereka bakal rame dengan para pengincar pdkt. Terkecuali Jeevan yang rc nya penuh cwk, dan balas sesuai mood.

"Sen, ig lo?" Jeevan bertanya.

"gapunya." balas Sena.

"ooh..eh? WHAAT?" Jeev memandang nya bingung, Naka dan Jingga terkikik.

"Jangan bohong." Jeevan mengarahkan hp nya ke Sena, terpampang beranda instagram. Namun Sena memandang hp nya bingung, Sena mana pernah punya ig, sosial media aja dia mentok imess yang hanya kontak orang tua, wali kelasnya, Naka, Jingga dan beberapa orang lain yang Sena anggap sedikit penting.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soon|| Most wanted secretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang