Pendahuluan - Dari Anindia

3.7K 392 35
                                    

Jakarta, 15 Januari 2021.


Waktu berumur sembilan tahun, yang ada dalam otak saya soal pernikahan hanyalah hal-hal indah. Pangeran dan permaisuri hidup indah di sebuah istana, saling mengasihi dan punya satu tujuan. Saya kira, pernikahan akan selalu menjadi sebuah anugerah.

Tapi bertahun-tahun setelahnya, setelah semua ekspektasi indah yang saya susun di kepala, Laksamana Jeandra Galuhpati membuang jauh-jauh mimpi indah soal pernikahan. Lelaki itu membuat saya mempertanyakan diri berulangkali, membuat saya jatuh berkali-kali, membuat saya memukul dada berkali-kali, kemudian berakhir menjatuhkan saya seorang diri.

Bertahun-tahun setelahnya, pernikahan tak lagi berarti kata damai buat saya. Pernikahan bukan lagi sesuatu yang bisa saya renungkan dalam suka, tak lagi menjadi mimpi indah seputar saya dan dia.

Setelah hadirnya Laksamana Jeandra Galuhpati, untuk pertama kalinya saya benci pernikahan.

Hold On, It HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang