Jakarta, 10 Januari 2021
Kata orang, menikah berarti berada dalam satu tubuh namun dengan beda kepala.
Saya jelas paham akan kalimat itu. Konsep pernikahan semacam itu sudah tertumpuk apik di kepala saya jauh sebelum menginjak usia dewasa. Ibun dan Ayah, kedua orang tua saya, membuat saya betul-betul paham soal bagaimana pernikahan berjalan dan bagaimana dua orang itu mengatur diri menjejaki rumah tangga.
Kendalanya, yang berdiri menunggu saya di depan altar sana adalah Anindia. Dia Anindia, bukannya Karinina.
Kendalanya, saya tidak mau Anindia. Saya hanya mau Karinina.
Lalu, bagaimana caranya saya bisa menjadi satu tubuh dengan Anindia, jika kepala saya senantiasa memaku nama dan raga Karinina?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On, It Hurts
RomanceSeumur hidup, Anindia punya ekspektasi besar soal kehidupan pernikahan. Tapi Jeandra dan seluruh egonya menghancurkan angan yang Anin punya dalam sekejap, seakan Anin dan semua tentang gadis itu tidak lebih dari pengacau.