"Kata orang, sejauh apapun pergi tempat ternyaman untuk kembali adalah rumah. Bagiku tidak, malah kembali ke rumah membuatku makin tertekan."
☆☆☆
Pukul 22.00 WIB
Seorang anak kecil berusia sekitar 5 tahun sedang tidur tanpa sadar ada dua orang yang bertengkar.
Perlahan kelopak mata Anak itu terbuka karena suara keras mereka. Dia merasa takut.
Tiba-tiba salah satu dari mereka berjalan kearahnya dan berkata "sayang kamu mau ikut siapa? Papa atau mama?" Dia tidak mengerti arti kata itu, dia tidak paham.Anak itu adalah Bianca Ardhia zhavani atau biasa dipanggil Bianca anak ketiga dari 3 bersaudara alias anak bungsu. Sedari kecil selalu melihat kedua orangtuanya yang selalu bertengkar.
"Mas kamu apa-apaan, Bianca ikut aku!" Teriak mama.
"Keputusan ada pada bianca, Kamu jangan egois!" Jawab papa.
Bianca bingung dan ketakutan tanpa sadar dia berkata "aku mau ikut papa"
Mama menarik tangan bianca "sayang nanti sekolah kamu gimana?"
Bianca bingung tidak mengerti apapun, dia takut, tidak bisa berkata apa-apa. Bianca melihat mamanya yang menangis, dia tidak tega tapi tidak bisa apa-apa. Mamanya memohon agar tidak membawa bianca pergi dan akhirnya papanya menyetujui hal itu.
Setelah kejadian itu Bianca mengira bahwa semua akan baik-baik saja tapi ternyata semakin bertambahnya usia dia mengetahui permasalahan di keluarganya. Dia takut, lelah, merasa bahwa dunia sangat tidak adil, merasa bahwa Allah jahat kepadanya.
Ceritanya sampai sini dulu yaa hehe..
Maaf jika ada yang kurang dalam penulisan/pengetikan.
Aku masih pemula, ini adalah cerita pertamaku.
Semoga kalian suka dengan cerita ini🙏🏻"Buat kamu yang hari ini terasa berat it's okeyyy no problem kamu Hebat banget telah melewati hari ini!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika bukan Karnaku
Teen Fiction📌follow dulu yuk! enjoy the reading. • update sesuai mood • karya pertama<3 • mohon maaf jika ada kesalahan kata, typo atau ketidaksempurnaan EYD. 🌷🌷 "Aku rela merusak aset pendengaranku yang berharga dengan menyumpalnya menggunakan headset 24/7...