Sorry for TYPO!!!
Thankyou untuk negosiasinya ya 🤗🤗
selamat membaca_____
Sinar matahari masuk ke dalam penglihatan Jira dengan membabi buta. Wanita itu mengerang marah. Ia baru saja menutup mata sekitar satu jam, namun kini terbangun kembali karena sinar menyilaukan itu.
Ia hendak memejamkan kembali matanya setelah menutup dengan benar tirai di kamarnya sebelum suara ketukan pintu terdengar dan sosok Leyna muncul di sana.
"Oh. Kau sudah bangun rupanya, Queen?" Leyna terkejut.
"Tepatnya aku baru saja akan tidur. Bisakah kau tinggalkan aku sendiri?"
"Sungguh hari yang buruk bagimu, karena aku tak bisa melakukan hal itu."
"Terserah." Jira menggumam dan memejamkan matanya. Tidak peduli dengan keberadaan Leyna yang masih berada di kamarnya.
Jira mengerang kesal dan membalikkan badanya saat Leyna dengan sengaja membuka lebar-lebar tirai kamarnya hingga seluruh cahaya matahari menyeruak masuk sepenuhnya.
"Kau harus mengikuti sarapan bersama pagi ini, Queen." Jira bergeming, tidak memberikan respon. " Cho Kyuhyun juga akan ada di sana."
Mata Jira sontak terbuka lebar, dengan gerakan cepat ia berbalik menatap Leyna.
"Ah ya!! Itu yg membuatku tidak bisa tertidur!" Jira segera bangun dari posisinya. "Kenapa pria itu bisa berada di sini?"
"Kau akan menemukan jawabannya di meja makan. Oleh karena itu, sebaiknya kau membersihkan dirimu, Queen."
Jira mengerutkan dahinya, tidak menyukai jawaban yang diberikan Leyna padanya "tidak. Aku mengantuk."
"Baiklah. Aku tidak akan memaksamu, tapi jangan banyak bertanya tentang Cho Kyuhyun karena aku dan Liam tidak akan mengorek informasih apapun tentangnya."
"Oh tentu saja kalian akan melakukannya untukku."
Leyna mendesah lelah "akan lebih cepat kau bertanya secara langsung dari pada menungguku dan Liam."
Jira menyeringai dan menatap jahil ke arah Leyna "jika ada yang menyusahkan kenapa harus yang mudah? Aku menyukai saat kalian berdua kerepotan."
Mata Leyna memicing tajam. Wanita itu mendengus dan berjalan ke arah kamar mandi "aku akan menyiapkan air untuk kau mandi."
"Sudah ku bilang aku tak akan sarapan!" Teriak Jira dengan geram.
Selang beberapa menit, aura dingin Jira menguar dengan kuat di meja makan. Leyna berhasil memaksanya untuk mandi dan menyeretnya ke meja makan.
Hal yang membuatnya bertambah marah adalah sosok Kyuhyun yang berada di sana. Pria itu duduk di salah satu kursi dan sibuk menatap Liam dengan tatapan seakan-akan ia ingin mencabik tubuh Liam saat ini.
"Oh ayolah, jangan merusak suasana pagiku." Gerutu Alexander saat merasakan bahwa Kyuhyun dan Jira sama-sama dalam mode diam siap untuk menyerang.
"Alex, kenapa Cho Kyuhyun berada di sini?" Ucap Jira mengalihkan pandangannya dari Kyuhyun.
Kyuhyun mengerutkan dahinya. Wanita itu masih memanggil nama Koreanya. Menyebalkan.
"Selesaikan sarapan ini dengan aman dan tentram, maka aku akan menjelaskan semuanya padamu, Queen." Alexander meraih gelas air minumnya dan meneguk sedikit untuk menyegarkan kerongkongnnya yang kering.
Sejujurnya Alexander cukup bingung untuk menjelaskan situasi ini kepada Jira, mengingat tempramental wanita itu yang sulit dikendalikan apa lagi jika sudah menyangkut dengan Cho Kyuhyun.