Setelah satenya sudah selesai dibakar semua mereka pun makan bersama di halaman belakang rumah. Kebahagiaan keluarga gracio dan gaby membuat gracio merasa tenang bersama mereka. Mira tiba tiba mendapatkan telfon mira pun langsung berjalan agak jauh dan mengangkat telfon nya , gracio yang tadinya fokus makan kini fokus menatap adiknya .
" siapa yang telfon mira ? apa yang mereka bicarakan? " batin gracio yang kini membuat otak nya memiliki pertanyaan tentang siapa yang menelepon mira.
Beberapa menit kemudian mira kembali dengan telfon yang sudah dimatikan. Gracio pun melanjutkan makan nya tapi pertanyaannya tentang siapa yang menelepon mira kini muncul kembali rasanya gracio ingin bertanya namun gracio kembali memendam pertanyaan tersebut. Setelah semua selesai makan , gracio langsung mengambil piring piring mereka dan membawanya ketempat cuci piring lalu mencuci nya. Tiba tiba mira datang lalu berjalan ke samping gracio .
" bang , mira mau nanya boleh ? " tanya mira dengan nada yang terdengar sedih.
" tanya aja pasti abang jawab " ucap gracio yang masih saja fokus pada cuci piring nya .
" kalau kita udah putus sama seseorang tapi masih ada perasaan sayang sama seseorang tersebut , boleh gak? " tanya mira yang menunggu jawaban gracio.
" ya boleh lah " ucap gracio dan kini menatap mira " abang juga pernah ngerasain apa yang kamu rasain mir. Perasaan sayang itu akan tetap ada kalau kamu masih mengingat nya dan juga kenangan nya tapi perlahan lahan itu akan menghilang " ucap gracio sambil tersenyum menatap wajah adiknya itu .
Mira hanya terdiam mendengar ucapan gracio karena ucapan gracio memang hal yang ia lakukan yaitu , mengingat kembali kenangannya dengan vivi. Gaby pun tiba tiba menghampiri gracio dan mira , mira pun langsung memeluk gracio dan menangis di pelukan gracio.
" kenapa mira , cio? " tanya gaby yang baru datang dan melihat mira menangis di pelukan gracio.
" biasa , masalah cinta " ucap gracio yang langsung membalas pelukan adiknya , mira. Gaby pun ikut sedih melihat mira yang masih saja meneteskan air mata begitu deras.
Gracio pun melepaskan pelukan adiknya itu lalu mengajak gaby dan mira ikut dengan nya. Mereka pun menaiki mobil gracio , mobil itu kini meninggalkan kawasan rumah dan menuju suatu tempat . Setelah sampai mereka semua turun , gracio pun menyuruh mereka mengikuti nya.
" sekarang mira teriak keluarin semua yang ada di hati mira " ucap gracio sambil mengusap lembut kepala adiknya.
Gracio dan gaby pun duduk , sedangkan mira berdiri dan mulai berteriak tentang isi hatinya. Teriakan mira tentang isi hatinya membuat gaby mengingat masa kecilnya.
" gimana udah lumayan tenang? " tanya gracio sambil menatap adiknya , mira. Mira pun tersenyum dan mengangguk.
Tiba tiba gaby memberi ide untuk bermain kejar kejaran , mereka pun setuju dan mulai bermain kejar kejaran.
" gab , gw bakal kejar lu " ucap gracio dengan ekspresi wajah bahagia.
" coba aja " bales gaby sambil tersenyum.
Gaby pun tertangkap , mereka bertiga pun tertawa tawa kini mereka menatap sunset yang sangat indah. Gracio pun mengambil foto mereka bertiga dan dibelakang nya pemandangan sunset. Kini mereka kembali menaiki mobil dan pulang kerumah. Sesampainya dirumah mereka semua langsung memasuki kamar dan tertidur nyenyak.
***
Anin yang sedang duduk di sofa sambil membaca buku tiba tiba pandangan nya menatap laki laki yang mengantarkan shani pulang , Shani pun melambaikan tangan pada lelaki itu lalu menutup pintu rumah dan mengunci nya , Shani pun berjalan ke sofa dan duduk di sofa dihadapan anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kini Telah Ku Temukan [ END ]
Teen Fiction" Kamu adalah anugerah Tuhan yang paling indah setelah ibuku " -Gracio [ GRENIN ] " Mencintaimu membuat ku candu " - Anin Cerita Ini Hanya Fiksi ! Cerita ini mengandung perjuangan dan mengandung persahabatan Selamat membaca !