ABA 1

134 11 0
                                    

beberapa hari yang lalu cuaca menjadi sangat dingin dan badai es yang hebat terjadi ,membuat ibu kota tertutup salju yang sangat tebal. hari ini langit begitu cerah, dan sinar matahari yang menyinari permukaan salju membuat pemandangan menjadi lebih berkilau.

hari yang tepat untuk berjemur. jika hari seperti ini terjadi beberapa tahun kebelakang mungkin saja orang orang akan bangkit dari tempat tidur mereka dan membawa kursi mereka keluar untuk duduk bersantai sambil bercengkrama dengan tetangga.

tapi tahun ini berbeda.

sejak beberapa tahun yang lalu, terjadi beberapa pemberontakan akibat bencana alam yang terjadi. di selatan masih terjadi kekacauwan. di utara Rong wang melakukan pemerontakan atas nama Qing jun. bahkan selama 2 minggu ini pasukan Rong wang sudah mengepung ibu kota.

setelah ibu kota di kepung, orang orang dalam kota banyak yang meninggal karena kelaparan. apalagi setelah badai salju melanda maka semakin banyak orang yang meninggal, keadaan di ibu kota jauh lebih parah.

ibu kota sudah tidak bisa melakukan apapun.

Qin yu, berselimut kulit rubah tua duduk di paviliun yang memiliki kolam. dia tertawa masam melihat kolam yang hanya berjarak beberapa kaki darinya.

musim dingin tahun ini sangat dingin, mereka yang pergi ke utara pasti mengalami perjalanan yang berat... di bersyukur ikan koi yang ada di kolam telah di pancing dan dimakan, jika tidak mereka akan membeku lalu membusuk di dasar kolam.

memegang dadanya, Qin yu berusaha menaham batuknya. dia batuk hingga tidak ada udara di paru parunya.

kediaman Wang-nya yang dulu ramai dan penuh dengan orang hingga saat ia batuk dua kali saja seseorang akan datang dan melanyaninya. tapi sekarang di kediaman ini hanya tersisa tiga orang.

tanpa sadar ia sudah jatuh hingga ke kondisi seperti ini dan ia tidak ada bedanya dengan koi yang terkurung dalam kolam.

tidak tau kapan ia akan mati.

"Tuan, makan malam sudah siap" ujar suara tajam kasim yang memcahkan keheningannya.

Qin yu mengangkat kepalanya dan melihat Shou xi yang buru buru mendekatinya sambil membawa nampan makanan. Shou xi adalah kasim pribadinya, awalnya ia adalah seorang yang gemuk seperti bakpao tapi sekarang ia sangat kurus seperti bambu.

"aku masih memiliki makanan untuk dimakan ?" ledek Qin yu pada dirinya dan di waktu yang sama mencoba menahan batuknya agar Shou xi tidak tambah khawatir.

"Tuan..." Shou xi menundukan wajahnya untuk menutupi wajah dukanya.

sejak Rong wang mulai berkuasa, hari hari wangye nya tidak sebaik sebelumnya.

siapa yang tidak tau pangerannya memiliki hubungan buruk dengan Rong wang? di pemberontakan ini, Wing wang, Qing jun tidak memihak pangerannya. setelah kejadian itu, dia makin membenci pangeran itu. setelah jendral chen meninggal beberapa bulan lalu, dia datang meminta bantuan lagi. lalu setelah selesai ia menutup kediaman pangerannya dan memerintahkan siapapun tidak boleh masuk ke dalam kediaman.

perintah ini menunjukan dia ingin mengkhianati keluarganya sendiri.

sejak istana di kepung, makanan yang biasanya diantarkan tidak lagi diantarkan. walaupun para pelayan yang ada di kediaman pangeran sangat setia pada pangeran, mereka tidak dapat menahan kelaparan....perlahan mereka meninggalkan kediaman. yang tersisa di kediaman ini sekarang hanyalah ia, wangye dan wangfei.

ketiganya masih bisa menemukan makanan dari para pejabat awalnya. selanjutnya dia hanya bisa mendapatkan tanaman yang dapat dimakan dan beberapa hewan dari halaman.

mereka bertahan dengan menyimpan makanan dan menggunakannya. tapi beberapa hari ini, mereka tidak dapat makan apapun bahkan wangfei sudah tidak makan 2 hari ini.

"wang ye, hamba memasak pakaian kulit" Shou xi menunduk dan membuka kotak makanan.

itu adalah semangkuk sup dengan sesuatu mengambang di dalamnya.

"hamba pernah merebus daging domba dulu dengan kulit yang sudah di bersihkan. kulit domba akan dapat dimakan dengan..." suara Shou xi tercekik. dia tidak tau pakaian kulit bisa dimakan. tapi saat ini , mereka tidak memilki apapun selain ini.

sebelumnya wangfei akan menangkap tikus atau burung untuk makanan mereka, tapi sekarang bahkan seekor tikuspun tidak ada di ibu kota.

mereka tidak dapat keluar rumah, tapi mereka dapat mendengar percakapan penjaga yang menjaga kediaman mereka. tahun ini, huguang terjadi masalah. para bandit kembali berulah sehingga panen musim gugur tidak bisa di kirim ke ibu kota sehingga terjadi kelaparan di ibu kota.

Qin yu mengambil sup itu dari tangan Shou xi dan mulai memasukan satu bagian kulit itu ke mulutnya dengan sumpit.

kulit itu sangat alot, tapi ia tetap mengunyahnya sedangkan untuk rasanya sangat hambar. setelah memakan beberapa biji kulit ia meminum air supnya.

air hangat sup itu membuat perutnya menjadi enakan. dan Qin yu merasa sedikit membaik. tiba tiba terdengar suara berisik langkah kaki.

"masuk" Qin yu tersenyum sambil memakan lagi sup kulit kambing di tangnya lalu menaruhnya dan melihat ke pintu masuk taman.

sekelompok tentara berbaju besi masuk dan mengelilinginya

Setelah SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang