Awal Yang Sial

11 0 0
                                    


Jam dinding menunjukkan pukul 12 malam lebih, .... Hawa panas ruangan kian membuat titin membuka baju serta rok panjangnya alias hanya memakai daleman aja.
" ahhhh panas baaaangeeeet malam ini, AC mati pula, padahal,... besok upacara penerimaan siswa baru, mana gak bisa tidur lagi ahhhh sebel sebel sebel." ujar titin sambil memukulkan kipas tangan ke kasurnya.

Titin pun membuka kunci ponselnya,
"google selamat malam." ucap titin sambil menepukkan kedua kakinya berulang ulang kali.
"Hai! Anda mendapatkan rutinitas waktu tidur yang baru! Ayo kita coba sama - sama, pertama mari kita setel alaram besok pagi. Ok saya harus menyetel alaram jam berapa?".
"Ahhhh, google gak asik bukan itu maksudku." ucap titin sambil memukul kasurnya.
"Google bagaimana cara mendapat teman yang banyak disekolah."
"Berikut penulis punya beberapa cara untuk kamu lakukan agar mudah memiliki teman disekolah baru! Dari yoursay.suara.com."
Titin terus membaca hingga akhinya ia terlelap,..
"Kring kring kringgggg!!!!!!!."
"Kring kring kringgggg!!!!!!!."
Alaram titin terus berbunyi, tapi titin tetap pada tidur lelapnya, seperti seorang putri tidur yang menunggu pangeran membangunkannya tak lama kemudian, bibi' lily yang sudah menyelesaikan pekerjaan rumah pagi ini, membangunkan si anak manja serta sulit bangun itu, yaitu si khoirotin nikmah kerap dipanggil titin putri pertama dari firmansyah dan sintia permata sari keluarga kaya yang memiliki banyak perusahaan.
"Non..... bangun udah hampir jam delapan, non ... bangun ... non... bangun!" Ucap bibi lily sambil mengetuk pintu kamar si putri tidur.
"Apa sih bi' .... emang udah jam berapa sih." ucap titin sambil menyelimuti lagi seluruh badannya.
"Udah hampir jam delapan non."
"Brakkk...." adududuuuuuhhhh."
"Kenapa non.."  ucap bibi' lily
Titin yang tejatuh akibat selimutnya itu segera bergegas kekamar mandi,
"Bik .... tolong siapin baju sekolah, tas serta sepatu aku bik..." ucap titin sambil mandi
"Pintunya dikunci non..."
Titin pun segera sikat gigin tanpa keramas, saat keluar dari kamar mandi titin pun segera mengenakan seragam sekolahnya, tapi mirisnya baju yang tersusun rapi di lemari itu jadi berantakan, karna sifat ceroboh sianak tunggal itu tidak pernah hilang dari dulu, titin pun membawa sarapannya ke mobil,
" Pak beni.... ayo cepetan udah hampir telat nih.." ucap titin sambil mengikat rambutnya model kuncir satu belakang.
"Iya .... iya non, tadi bapak nungguin non hampir satu jam jadi bapak sarapan dulu non" ucap pak beni sambil mengunyah makanannya.
"Cepetan pak beni." ucap titin
"Iya non iya ini masih jalan."
Pak beni pun masuk kemobil dan lansung menancap gas, dengan skill mengemudinya yang handal pak beni pun melaju dengan sangat cepat, sampai - sampai titin teriak - teriak dibuatnya.
"Pak ben ... hati hati."
"Udah non diem aja, nih bapak fokus... emang non mau terlambat dalam acara utama penyambutan siswa baru."
"Yaudah tancap pak ben.. tapi hati hati ya pak."
Setelah hampir sampai diparkiran titin pun minta berheti, setelah turun dari mobil titin pun bergegas kegerbang sekolah, ternyata gerbang itu sudah ditutup. Titin teriak memanggil pak satpam sekolah, untuk segera membukakan pintu gerbanya.
Setelah dibuka titin lari bergegas ke aula tempat acara penerimaan siswa baru.
"Brak........
Titin menabrak seorang cowok yang lagi menuruni tangga, untungnya titin terjatun tidak terlalu tinggi dari anak tangga sih sekitar empat anak tangga lah dari lantai bawah.
"Adududuhhhh.... kamu ngapain sih... pakek ada disitu." ucap titin sambil merintih kesakitan.
"Kalok lari liat depan begok..." ucap cowok itu sambil menjentikkan jarinya ke kening titin lalu melewati titin dengan santainya
"Kamu.. apa apaan sih bukanya bantuin malah mukul." ucap titin sambil nengok kebelakang menatap sinis ke cowok itu.
"Ngapain bantu ...toh tuh salah kamu sendiri, lari gak liat - liat, ochhh iya satu lagi .. kalok kesekolah pakek bokser cewek begok." ucap cowok itu tanpa menengok titin sedikitpun.
"Cowok brengsek, .... belagu..... begok....... aduh duh duuu.. cowok brengsek sialan bukannya nolongin, malah mukul, keras lagi" ucap titin sambil mencoba berdiri.

"Dhek .. dhek...Cek... cek.... cek .... satu, dua, tiga Suara dicoba."
Suara spaker telah dibunyikan, titinpun bergegas berlari menaiki tangga sambil menggerutu dalam hatinya, setelah hampir sampai diaula titin pun berjalan sambil merapikan kembali bajunya. Titin pun segera membuka pintu aula, setelah pintu terbuka sorot semua pandangan seisi aula tertuju pada titin, titin pun langsung duduk dibelakang dengan sangat malu sambil menundukkan kepala.
"Cowok brengsek, kalok bukan gara - gara dia aku gak bakalan setelat ini, sialan tuh cowok." gumam hati titin
Acarapun terus berlanjut.
"Acara yang kedua,  yakni sambutan .... sambutan yang pertama akan dibawakan oleh perwakilan siswa baru dengan nilai tertinggi, kepada Deo Daren Raditya waktu dan tempat dipersilahkan." Ucap pembawa acara dengan penuh energi.
Semua siswa pun tolah toleh kesana kesini, karna masih belum ada siswa yang naik pentas setelah dipanggil namanya, tak lama kemudian pak kepsek membuka pintu aula, seisi ruang auto menatap pak kepsek, entah karna kanget, atau bagai mana dalam suatu acara seorang yang membuka pintu selalu jadi sorotan seisi aula, entah itu adat ataukah kebiasaan, aku tidak perduli, pak kepsek terus berjalan dengan bijaksana dan menaiki pentas lalu berbisik pada pembawa acara, kemudia pak kepsek pun turun dari pentas dan duduk dibangku kumpulan para petinggi sekolah.
"Dikarnakan Deo Daren Raditya tidak bisa hadir, maka sambutan perwakilan siswa baru akan dibawakan oleh nilai tertinggi kedua, kepada Hafika Gheisha Elvaretta, waktu dan tempat dipersilahkan."
Seorang gadis yang duduk disalah satu bangku terdepan berdiri dan segera menaiki pentas dengan berjalan begitu anggunnya. Gadis itupun menghela nafas yang begitu panjang karna sorot mata semua seisi aula tertuju padanya.
"Selamat pagi semuanya, ... ehhhh udah siang... jadi, .. selamat siang semuanya, ..... yang saya hormati, bapak kepala sekolah, serta jajaran dewan guru, serta pengurus lainnya yang saya hormati, dan tak lupa pula kepada semua siswa siswi yang belum kenal saya dan saya belum kenal kalian semua, salam kenal aja dulu, dari saya, ... Hafika Gheisha Elvaretta, nama panggilan saya fika, teman - teman sekalian, jangan lupa diingat, dan.... jangan dilupakan, karna ...... tak kenal maka tak sayang, jadi mari kita nikmati masa sekolah yang akan datang, dengan ... saling menyayangi, serta menikmati kehidupan sekolah 3 tahun mendatang ini, ahhh aslinya, bukan saya sih, yang harus menjadi perwakilan tapi karna si........Deo Daren Raditya tidak bisa hadir, jadi mari kita doakan bersama, semoga teman kita yang gak hadir karna sakit, semoga cepat sembuh, emmmm berdo'a mulai..... selesai, ... menurut ayahku sekolah adalah salat satu jalan, untuk memunculkan bakat yang terpendam dalam diri kita, serta, menjadi salah satu jalan untuk menuju kesuksesan, jadi..... marilah kita semua berjuang untuk 3 tahun mendatang ini,.. emmm mungkin cukup itu saja dari saya, apabila ada kesalah dalam berucap mohon maaf sebesar besarnya."
Fika pun turun dari pentas dengan anggunnya dan kembali duduk, setelah acara berlangsung begitu lama akhirnya selesai, dan semua sisiwa melihat papan mading untuk melihat mereka berada dikelas berapa, setelah agak lama mencari akhirnya titin pun menemukan namanya dipapan mading yaitu kalas 1-A, titinpun mencari kelas 1-A, karna bagunan sekolah yang begitu besar akhirnya titin pun keruang guru yang ada dilantai bawah, untuk menanyakan dimana letak kelasnya, setelah salah satu guru memberi tau, titin pun bergegas keruangnya, setelah ketemu titin pun masuk kelas lagi lagi tatapan tertuju padanya. Karna kejadian tadi pagi titin pun berjalan dengan menundukkan kepala sambil mencari bangku tempat duduknya yang udah ditetapkan sih dipapan mading tadi.
Tak lama kemudian Wali Kelas pun masuk, sesi perkenalan pun dimulai, mulai dari bangku pertama, hingga terakhir karna titin yang begitu gugup karna malu jadi dia gak dengerin sama sekali,
"Kringgggg......Kringggggg,... Kringgggggg" tanda bel pulang telah berbunyi.
Titin yang sedang malu memilih pulang terakhir, tak lama kemudia ada satu siswi yang menyapanya.
"Yahooo ....... Khoirotin." ucap gadis yang dibelakangnya.
"Itu anu .... nama kamu siapa ya" ucap titin sambil menundukkan kepalanya.
"Aku fika,.... hafika Gheisha Elvaretta, yang gantiin perwakilan siswa baru tadi." Ucap fika sambil keheranan.
"Ohhh.... fika ya, panggil aku titin aja"ucap titin malu malu kucing.
"Rumah kamu dimana titin"
"Rumahku di jalan pahlan tiga gang melati nomor 47"
"Wah deket dong dari rumahku, aku juga gang melati nomor 03, mau pulang bareng gak, tapi entar nunggu papi, masih ada kerjaan bentar katanya." Ucap fika dengan muka gembira
"Emmm gak dulu deh, soalnya aku udah ada yang jemput, udah ada diparkiran katanya." Ucap titin masih malu malu.
"Wah ......pakek sepeda motor apa mobil titin."
"Pakek mobil."
"Walah mantap tuh, pulang bareng yuk aku nebe deh, gimana ... gimana.... mau ya ......." Ucap fika memohon.
"Emmmm..... gimana ya .... ayok deh." Ucap fika malu malu
"Good Jobbb, ..... yuk cepetan" ucap fika sambil menarik tangan titin.
Dengan pasrahnya titin pun ikut walau terasa malu tangannya dipegang sifika. Sambil ngobrol akhirnya mereka sampai diparkiran. Dengan santaynya pak beni minum kopi serta merokok diwarung tedekat, setelah dipanggil titin pak beni pun bergegas. Setelah masuk mobil, titin pun berpesan pada pak beni agar pelan pelan saya.
Setelah ngobrol panjang lebar, fika merasa the javu sama nama cowok yang jadi perwakilan itu, titin pun keinget cowok yang dia tabrak tadi padi, karna keinget cowok tadi titin pun ngerunyam dihatinya, tanpa mendengarkan sifika.
Akhirnya mereka sampai didepan rumah fika.
"Aku turun sini tin, sampai jumpa besok pagi, makasih juga tumpangannya, emmm ....besok berangkat bareng yuk."
"Ahhhhh ... yaudah dek iya iya." Ucap titin sambil memghela nafas.
Setelah sampai rumah titin pun menjalani aktifitas biasanya.
Dan malemnya titin lagi - lagi keinget cowok yang dia tabrak pagi itu, karna cowok itu memakai masker jadi titin gak tau persis muka cowok itu. Setelah lama menggumam titin keinget kata cowok yang dia tabrak,
"Kalok kesekolah pakek bokser cewek begok"
Titinpun langsung tertunduk malu serta sembunyi dalam selimut imutnya sambil bergumam ngatai cowok yang dia tabrak tadi pagi. Karna saking malunya dalemannya keliatan titinpun lagi lagi gak bisa tidur. Hingga hampir jam dua malem akhirnya titin pun terlelap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang