Sebenarnya cerita ini masuk ke extra ch, cuma krn aku ada niat buat lanjut jadinya aku bikin di book baru buat dijadiin sequel. Baru niat ya haha soal rajin up atau enggaknya tergantung mood.
⚠️❗⚠️❗⚠️
Tolong perhatikan!!!Harap bijaksana dalam memilih pun membaca cerita. Ini hanya cerita fiksi yang TIDAK nyata. Perlu diperhatikan, untuk tidak membawa setiap cerita fiksi yang saya buat ke kehidupan nyata dari tokoh yang ada di dalamnya.
Jadi untuk orang-orang yang gak suka bxb, dan menentang keras shipping dll. Saya meminta dengan baik untuk kembali ya^^Sekali lagi, ini tidak nyata hanya bentuk rasa senang saya dalam menulis & kesukaan terhadap karakter di dalamnya.
Sekian, terima kasih.
Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
Bunyi gesekan spatula pada wajan menjadi sambutan monoton di samping cuitan burung & aroma makanan lezat yang menjadi penanda bahwa pagi telah tiba.
Seseorang yang sedang sibuk mengiris bombay adalah chef terbaik di rumah ini.
Tak pernah sekalipun sajiannya mengecewakan. Dan kalaupun pernah, itu karena ada orang lain berniat mengacaukan kegiatan memasaknya dengan melakukan hal mesum yang membuat konsentrasi sang koki buyar. Kau tahu... Bercinta di dapur.
Setelah semua selesai, hidangan lengkap disajikan di atas meja, saat itulah senyumnya merekah puas.
Tangan kiri mengusap dahi menghilangkan bulir keringat.
"Pagi..."
Sapa seseorang menuruni undakan tangga hingga mereka berdua telah berhadapan.
"Pagi, Minami."
Jawabnya, disertai kecupan singkat mendarat pada bibir beraroma ceri. Sejenak menghirup helai rambut Minami yang begitu menguar kuat. Sangat harum semerbak.
"Cantik sekali." Pujinya pada perempuan itu seperti biasa.
Minami tersenyum manis. Mengalungkan tangan pada pundak orang yang memiliki ukuran badan jauh lebih tinggi. Beruntung orang itu menunduk menyamakan tinggi badan mereka.
Minami lagi-lagi dihujani banyak kecupan di sekitar wajah, begitu menggelitik sampai menggeliat.
"Ahhaha, berhenti! Nami geli."
Tapi semakin memohon berhenti, si pelaku malah semakin semangat menciumnya.
Sebelum suara lain terdengar berat menggema seisi ruangan.
"Jungwon, betulkan dasiku!" Titahnya dengan tegas karena melihat Jungwon yang malah sibuk dengan Minami.
Dialah Jay, Sosok yang sukses mengganti nama belakang seorang Jungwon. Merebut lelaki manis itu untuk dijadikan salah satu keluarga Park.
"Park Jungwon!" Karena tak ada pergerakan, Jay yang sudah ada di anak tangga terbawah jalan menghampiri dengan langkah lebar. Tak sabar.
Minami mendelik sebal melepaskan rangkulan pada leher Jungwon membiarkan Jungwon kembali menegakkan tubuh dan mematuhi perintah Jay.
Jungwon memberikan senyum terbaik berharap dapat menghapus ekspresi dingin sang suami.
Penuh kelembutan juga ketelatenan melipat dasi hingga membentuk simpul rapi.
Lalu menepuk kedua pundak Jay sebagai final memastikan setelan jas mantap sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
꧁ 1+1=3꧂ JayWon
Fanfiction[Sequel Flirtationship] Ketika orang bertanya seperti apa kehidupannya sekarang, maka jawabannya adalah 1+1=3