Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
Jay melempar tas kerja ke sembarang arah, menutup pintu dengan tendangan pelan mencoba tetap stay cool walau nyatanya ia tak sabar menerjang santapan makan malamnya.
⚠️⚠️⚠️
CUT! Eksplisitnya sedikit btw tapi ttp aku publish di privatter. Yang mau baca, inbox aja nanti aku kasih link nya^^
"Poppa..."Dan terkutuklah Minami yang lagi-lagi datang menghancurkan momen mereka.
Jungwon mendorong bahu Jay agar berhenti.
Mereka saling menatap.
"Nami memanggil."
"Ck! Biarkan saja anak itu." Jay berdecak kesal tak menghiraukan panggilan anaknya, ia melanjutkan kegiatan panas yang tertunda, melahap kembali bibir Jungwon yang mulai membengkak.
"Poppa!"
//Kret
Sesaat pintu terbuka saat itu juga Jay terjatuh. Jungwon baru saja mendorongnya. Kemudian dengan sigap menaikkan kembali piyama yang sempat turun mengekspos tubuhnya.
Di ambang pintu, sosok Minami sudah berdiri. Jungwon menyalakan lampu utama.
"Nami... ada apa, sayang?"
Minami masuk lalu naik ke pangkuan Jungwon. Ia memeluk menyembunyikan kepala di leher poppanya.
Di balik punggung Minami, Jay yang masih terduduk di lantai, menggertakan gigi, wajahnya terlihat sangat menyeramkan.
Jungwon memberi kode lewat jari yang ditempelkan di depan bibir, mengisyaratkan 'Ssst... Tahan.'
Jay berdiri seraya merapikan kemeja dengan gaya super arogan. Berdiri menjulang di hadapan Jungwon dan Minami.
"Nami tak bisa tidur." Tutur si kecil.
"Kenapa?" Intonasinya amat halus.
"Ingin tidur dengan poppa."
"Ekhem." Jay berdeham, membuat Minami melepaskan pelukan dan menoleh ke sumber suara.
"Dad—daddy? Daddy sudah pulang?"
Jay menatap tajam. Jangan pikir ia bodoh mempercayai akting amatiran seperti itu. Ia yakin sejak awal Minami memang sadar akan kehadirannya.
"Tidur di kamarmu!" Jay mengangkat Minami membawa ke dalam gendongan.
"Tak mau, Daddy! Turun! Turun!"
Baru saja akan keluar kamar, Jungwon menahan."Jay..."
"Dia punya kamar sendiri, Jungwon!"
"Nami takut! Ada suara aneh, malam ini saja Nami ingin tidur dekat poppa."
Jungwon tersenyum mendengar tuturan polos itu. Suara aneh.
Apakah suara aneh itu...
Berpikir apakah desahannya tadi sangat keras?Tapi agaknya mustahil kalau sampai terdengar.
Jungwon mengambil Nami dari gendongan Jay.
"Boleh ya, poppa?" Memasang wajah minta dikasihani.
"Tentu, sayang."
"Park Jungwon?!" Jay menggeram. Tak habis pikir semudah itu menuruti keinginan putrinya.
Minami punya lebih banyak waktu untuk dekat dengan Jungwon. Sedang Jay? Setelah sekian lama baru kali ini punya kesempatan memanaskan ranjang tapi gagal karena kehadiran anak nakal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
꧁ 1+1=3꧂ JayWon
Fanfiction[Sequel Flirtationship] Ketika orang bertanya seperti apa kehidupannya sekarang, maka jawabannya adalah 1+1=3