14. Kencan Pertama

3.7K 386 8
                                    

Aku menciumi wajah dan bibir Aeril, dia sangat wangi karena baru saja selesai mandi bau tubuhnya sama sepertiku karena dia menggunakan sabun ku.

"Ferick stop ahh"

Aku mulai membuka kemeja ku yang kebesaran di tubuhnya. Tampak lah tubuh yang pernah ku lihat 4 tahun lalu. Aku meneguk ludahku kasar melihat tubuh mulusnya.

"Kenapa tubuh mu sedikit berubah?" Tanya ku. Dulu Aeril memang sudah mulus tapi ini lebih wah tubuh nya lebih berisi dan bekas jahitan menghiasi perutnya membuatnya terlihat sangat seksi

"Apa nya yang berubah. Oh itu?" Tanya nya saat aku membelai bekas jahitan yang masih terlihat itu

"Aku suka" ucapku kemudian aku menghisap nipple nya seakan disana bisa mengeluarkan air susu sesekali aku menggigit nya membuat nya mengerang dan menahan kepala ku

"Ferick kau harus pelan jika ingin melakukan nya, itu sudah sangat lama aku tidak tau akan sesakit apa jika kau melakukan nya tanpa pemanasan" ucapnya menahan tangan ku saat aku hendak menurunkan celana dalam nya

"Aku tau, kamu cukup mendesah menikmati permainan ku" ucapku.

Aeril sudah mengeras sekarang penis nya yang bersih tanpa bulu di sekitarnya, warna pink yang menggoda dan basah karena cairan percum nya, aku meremas dan mengocok nya pelan.

"Ahkh Ferick jangan tekan disana" racau nya saat aku menelan ujung penisnya.

Karena gemas aku mengulum penis cantik itu

"Ahh ferickhhh"

Jari ku mereba hole nya yang ikut basah kini ku masukan dua jari mencari titik nikmat disana.

"No Ferick keluarkan aku akhh, aku akan cum jika kau melakukan nya di depan dan belakang"

Aku tidak menghiraukan ucapan nya, ku rasakan rambut ku di jambak olehnya tubuh nya menegang dan bergetar. Hingga dia menumpahkan cairan nya si mulutku.

"Hah hah hah, bukan salah ku kau yang melakukan nya" ucapnya

"Tidak apa aku suka rasanya sedikit manis" ucapku

"Sekarang giliran mu untuk memuaskan ku"

"Aku lupa caranya"

"Jangan bohong, kalau kau lupa kenapa kau bisa menulis novel mu yang mesum itu?"

"Kau membacanya?, Ah sialan kau Ferick" umpatnya wajah nya terlihat memerah

"Yah aku membaca nya, kenapa tidak kita lakukan seperti yang kau tulis itu"

"M-maksud mu BDSM?"

"Ya"

"Tidak aku tidak mau, kalau kau melakukan itu lebih baik ku biarkan kau tegang terus seperti itu" tunjuk nya pada penis ku yang sudah mengeras di balik celana

Aku membuka celana ku tepat di depan wajahnya membuat penis ku memukul wajah nya

Perlahan dia meraih dan memasukan nya ke mulutnya

Sekitar 10 menit dia memberikan blow job hingga aku tidak tahan lagi dan membuat posisi nya menungging membuat aset nya terpampang jelas di mata ku

"Ku masukkan ucapku" ku berikan pelumas pada penis ku dan mulai memasuki lubang nya

"Ferickhh ah, s-sakit"

"Rilex Aeril aku baru masuk setengah"

"Ahhh/uughh" kami berdua mendesah bersama saat aku berhasil memasukkan semuanya.

Ku genjot dengan pelan agar dia terbiasa dan ku percepat saat desahan sakit nya mulai berganti dengan desahan nikmat.

"Akh, ah.. pelan-pelan"

Fudanshi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang