chapter 4 { neraca emas }

48 44 42
                                    

ゴールドバランス
Neraca emas
                                       .
                                       .
                            

                            

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           .
                                     ⚖
Setelah keiko tertidur, aku dan profesor alice pergi ke pasar tradisional untuk membeli ayam hidup. Yang kami butuhkan bukanlah dagingnya, tapi darah nya.

Kami pun pergi ke belakang markas, ada tempat dimana terdapat banyak pepohonan yang dapat menutupi apa yg kami lakukan, dengan begini tidak ada orang yang dapat melihat.

Profesor alice bilang aku yang harus memotongnya, sebelum aku memotong ayam itu, tangan ku bergetar hebat, aku takut, sangat takut. Bahkan pisau yang tadi sudah ku pegang kini jatuh dan tergeletak di tanah.

Profesor alice yang melihat ku terlihat kebingungan.

" albern? Apa kau baik baik saja? Kenapa tangan mu sangat dingin dan bergetar?" Tanya profesor alice kebingungan.

" a-aku tidak apa apa, aku sebenarnya punya trauma dengan darah, jadi sebelum aku memotong ayam itu aku sudah membayangkan d-darah yang akan keluar" ucapku dengan suara gemetar.

" ah, kenapa kau tak bilang? Kalau begitu aku yang akan memotong ayam nya, maafkan aku ya, aku tidak tau". profesor alice terlihat merasa bersalah sambil berkata begitu.

" tidak apa apa profesor, baiklah aku serahkan ayam nya padamu". ucap ku, aku sebenarnya merasa tidak enak pada profesor alice karna ia yang harus memotong ayam nya.

Akupun menghadap ke belakang dan menunggu profesor alice memotong ayam, terdengar suara ayam kesakitan. Aku takut, aku tak tega, aku kembali mengingat semuanya. Ingatan bertahun tahun lalu yang sudah kucoba lupakan.

Setelah semuanya selesai, kami pun membersihkan jejak bekas pemotongan ayam tersebut, tidak, profesor alice yang membersihkannya, aku hanya membantu membawakan bekas bulu bulu ayam. Ahh, aku sangat tak berguna.

Sesampai nya di ruang kesehatan, profesor alice langsung memberikan darah hewan itu pada keiko.

" rasanya lezat, aku merasa tubuhku kembali bertenaga". Keiko yang mengucapkan itu terlihat senang, berbeda dengan aku yang mendengarnya merasa takut dan sedikit mual.

Akhirnya setelah seharian istirahat keiko terlihat sehat dan tidak pucat lagi, ia lebih bertenaga dan kembali menjalani latihan. Ia bahkan langsung bisa latihan parasut, ternyata darah sangat berpengaruh pada kekuatan vampir.

Sesudah selesai latihan parasut, aku dan keiko beristirahat di kursi taman. Keiko terlihat senang menatap bintang bintang di langit.

" sebegitunya kau suka pada bintang?". Tanyaku.

" ya, aku sangat menyukainya, entah mengapa setiap aku menatap bintang malah teringat kedua almarhum orang tua ku". Ucap keiko, matanya terlihat sendu tetapi kembali berbinar saat menatap langit.

" begitu ya, kedua orang tua ku juga sudah tiada". Ucapku sendu

" kita sama sama sudah di tinggalkan ya" ucap nya.

Keiko masi terus menatap bintang di langit sambil menunjuk dan menyebutkan rasi rasi bintang.

" uwahh! Lihat ! Ada lyra, hercules, andromeda, dan pisces!" Keiko mengatakan itu dengan antusias.

" apa rasi favoritmu?" Tanya keiko padaku

" aku suka orion, hydra dan lyra". Jawabku

" ehh? Bukankah ursa major lebih cantik?"ucap keiko.

"Ursa major menurutku kurang cantik tuh, mungkin seleraku berbeda" ungkap albern.

"Lalu yang menurut mu cantik emang seperti apa?"

"Hm, mungkin Dewi aqurius? Wajahnya seperti mu, cantik dan manis". Entah apa yang di pikirkanku, aku malah mengatakan itu.

Kini suasana sangat canggung, aku terlalu malu untuk melihat muka keiko yang memerah, lalu Kamipun pulang.

Waktu berjalan dengan cepat, tinggal menunggu 1 bulan lagi untuk keiko pergi ke luar angkasa.

Pagi ini aku dan profesor alice pergi ke pusat untuk melaporkan perkembangan latihan fisik dan parasut nya keiko, setelah selesai profesor alice pergi ke sebuah toko dan aku menunggu nya di luar.

Namun siapa sangka aku malah melihat zenith dan arthur.

Zenith dan arthur adalah bersaudara sekaligus anak dari mentri di negara ini, keluarga zenith dan arthur memasuki dunia perpolitikan sejak lama, hingga mereka di kenal dengan sebutan " neraca emas ". Karna mereka berdua lah yang membuat nama baik keluarga balancer kembali.

Setahuku, zenith adalah putri bungsu keluarga balancer ia dan saudaranya terkenal dengan prestasi akademiknya yang luar biasa, mereka meraih berbagai penghargaan dan piagam. Zenith pun ikut serta untuk menjadi kosmonot, ia ingin menjadi manusia pertama ke luar angkasa, keluarganya tentu mendukung dan sangat bangga pada zenith.

Tapi sepertinya semua berubah sejak keiko datang menggantikannya.

Profesor alice pun keluar dari toko, kami pun pulang dan aku melanjutkan latihan ku bersama keiko saat sore hari.

Di siang hari yang lumayan panas, aku pergi keluar untuk membeli minuman dingin di mesin untuku dan keiko, tapi aku melihat seseorang yang menggunakan jubah, wajah nya tak terlihat jelas, ia terlihat mencurigakan.

Setelah membeli minuman aku memutuskan untuk menghampirinya diam diam, saat aku mendekat ia malah pergi menghilang pergi ke belakang markas.

Tadinya aku berniat mengejarnya, tapi keiko sudah kepanasan dan menunggu minuman ini.

" siapa dia? Kenapa memakai jubah ? Ia terlihat mencurigakan. Apa ia juga vampire? Dia memakai jubah untuk menutup telinga nya? Tapi vampire tak kuat di bawah sinar matahari kan?" Pertanyaan demi pertanyaan terus muncul di benak ku, Kuputuskan untuk melupakannya.

GERBANG WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang