PAGE 1

63 9 1
                                    

Warning!!!🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!!!🔞

Untuk yang tidak suka adegan berdarah dan semacamnya dimohon untuk klik back aja. Cerita ini mengandung unsur kekerasan, darah, dan hal-hal semacam itu. Thanks

.

.

.

Lunar Eclips ballroom terlihat sangat ramai. Karangan bunga yang besar berdiri di pintu masuk. Bahkan ucapan 'Selamat untuk pernikahan Jeon Jungkook dan Han Sooji' tertulis dengan huruf besar pada sebuah pita raksasa yang terpasang diatas bingkai pintu. Tak jauh dari karangan bunga raksasa itu, seorang wanita paruh baya tengah tersenyum lebar. Ia sesekali tertawa saat tamu undangan menggodanya. Di sebelahnya berdiri sang suami yang juga tengah tertawa dengan para koleganya. Dan di dekat dua orang paruh baya itu, berdiri sosok pemuda berambut gelap dengan canggung. Matanya terlihat menatap sekeliling dengan gugup. Tangannya terus merapikan jas yang ia pakai. Tak lupa membetulkan hiasan bunga kecil yang terselip di saku jasnya.

"Putera anda sangat beruntung sekali, Jeon Woobin-ssi. Di usianya yang masih muda sudah memiliki karir cemerlang, dan lagi calon isterinya begitu cantik dan dari keluarga terpandang."

Jeon Woobin, ayah Jungkook kembali tertawa. Pria itu menepuk bahu salah seorang koleganya saat mendengar sanjungan itu. Mereka tentu saja tak bisa menyembunyikan kebahagiaan ini. Hari ini putera pertamanya akan menikah. Tentu saja ini akan menjadi awal yang baru bagi keluarga Jeon.

"Maaf Tuan, Pendeta sudah tiba. Kita harus segera memulai acaranya." seorang pria berbisik kepada Ayah Jungkook.

"Baiklah." Jeon Woobin mengangguk. Ia kemudian membawa keluarganya dan keluarga calon besannya untuk segera memasuki ruangan.

Ballroom ini dihias dengan begitu elegan. Jungkook yakin Ayah dan Ibunya mengeluarkan begitu banyak uang untuk acara ini. Jungkook senang tentu saja, tapi beberapa menit lagi statusnya akan berubah. Ia kembali merapikan jasnya. Melirik Soobin yang duduk di kursi dekat altar. Pemuda itu menyeringai sambil mengedipkan sebelah matanya. Oh, sialan. Jungkook semakin gugup sekarang. Rencana masa depannya tinggal beberapa langkah lagi terwujud. Janji suci yang akan dirinya dan sang pengantin nanti ucapkan akan menjadi gerbang awal kehidupan mereka. Jungkook menghembuskan napasnya, mencoba mengurangi kegugupan yang terus membludak hingga menghimpit dadanya. Jungkook berdiri di depan Pendeta. Menunggu sang mempelai wanita yang sebentar lagi akan menghampirinya.

Jungkook menoleh ke arah pintu. Seharusnya mempelai wanitanya sudah memasuki ruangan saat ini. Namun, ternyata pintu ruangan masih tetap tertutup. Mungkin Sooji masih memerlukan waktu untuk mempersiapkan diri- pikir Jungkook.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perspective [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang