[END]Penjahat hari-hari terakhir menang

81-85

Fiksi Pinellia

Bab 81:

Matikan lampu, kecil , sedang, dan besar

Bab Sebelumnya : Bab 80

Bab Berikutnya: Bab 82

    Malam itu, kelompok itu kembali ke markas Huaiqiong dan mengatur orang-orang dari sisi Wuyi.Huo Ershu dengan kejam diusir dari halaman kecil di sebelah oleh Dokter Tong.

    Dia tidak marah, menggaruk-garuk kepalanya dan berjalan kembali ke halamannya.Melihat ruang tamu ruang utama masih menyala, dia berkata dalam hati bahwa dia tidak baik, jadi dia berdiri di pintu sebentar, berdeham. dan tersentuh.

    “Ayah.”

    Pastor Dou sedang duduk di ruang tamu dengan sangat erat, melirik putra keduanya dengan wajah tenang, dan tidak mengatakan apa-apa.

    Paman Kedua Huo menggigit kepalanya dan berjalan masuk. Baru saja menginjak ambang pintu dengan satu kaki, sebuah sandal menabrak.

    "Persetan denganku!" Orang

    tua itu meledak dan itu benar-benar menakutkan.

    Paman Kedua Huo tidak takut akan hal ini, dia datang dengan wajah nakal, dan berkata dengan senyum hippie: "Di tengah malam, ke mana Anda membiarkan saya pergi?" Pria

    tua itu gemetar karena marah pada penampilan itu. dari kulitnya. Dia menampar meja dengan jari-jarinya. Paman Kedua Huo tidak memikirkan apa yang akan dia tegur untuk waktu yang lama, dan dia mencekik satu kalimat: "Kembalikan sepatu itu untukku!"

    "Hei! " Ershu Huo menjawab dengan tajam, mengambil sandal di lantai dan dengan penuh semangat memberikan lelaki tua itu kepadanya. Ayah mengirimkannya: "Ayah, pakai sepatu, jangan masuk angin ketika kamu sudah tua."

    “Ah!” Pria tua itu menyalin sandalnya, dan menampar tubuhnya sebagai Paman Kedua Huo: “Pilek masuk angin? Saya pikir Anda hanya menunggu saya mati. Anda tidak bisa menyembunyikannya, itu bohong bagi Anda. ! "

    Ayah jangan marah, aku tidak terlalu takut kamu tidak bisa menerimanya." Huoer Shu Peizhexiaolian, melawan kutukan apa pun.

    “Aku tidak bisa menerimanya! Untuk ibumu, aku tidak bisa menerimanya, ketika kamu tidak tahu apa-apa!?” Pria tua itu memotongnya beberapa kali dan menendang sepatunya. Saya merasa ada sesuatu yang salah saat itu!"

    Huo Ershu terkejut: "Ayah, apakah Anda mengetahuinya pada saat itu?" Untungnya, dia telah berhati-hati menyembunyikannya begitu lama.

    “Tahu sial!”

    Putra kedua membuat suara seperti itu ketika mencari seseorang, dan sang ayah juga mengirim seseorang untuk memeriksanya.

    Untuk mengatakan gadis mana yang disakiti oleh anak kedua, saya sudah lama tidak melihat wanita di sekitarnya selama waktu itu? Ada banyak pria, tetapi dengan begitu banyak kontak di ketentaraan, pria tua itu tidak mudah menjadi sasaran. Belakangan, saya melihat tidak ada yang salah, jadi saya tidak menyelidiki lebih lanjut.

    Ketika saya memikirkan lelaki tua itu, dia marah, melepas sandalnya dan menyinari lengan Huo Ershu lagi: "Saya mengatakan bahwa Acheng tidak butuh waktu lama, itu saja, ternyata Anda adalah pemimpinnya! Saya bertanya kepada Anda saat itu. Kau tidak mengakuinya! Sudah kubilang jangan mengakuinya!"

    Huo Ershu menyeringai dua kali, dan menjawab dengan hati nurani yang bersalah: "Kamu tidak bisa mengandalkanku, aku paling terinspirasi, kita semua dilahirkan seperti ini."