Bagian 1

1.8K 81 11
                                    

Senyum dari tadi tidak hilang dari wajah gadis cantik bernama Lee Chaerin. Sebentar lagi ulang tahunnya. Chaerin ingin menemui Jiyong, kekasihnya. Sudah sangat lama mereka tidak bertemu karena perbedaan negara. Chaerin sengaja diam-diam pulang ke Korea demi menemui Jiyong. Chaerin ingin mengawali ulang tahunnya kali ini dengan Jiyong berdua.
Pintu rumahnya berhasil Chaerin buka tanpa suara. Dengan hati-hati Chaerin melangkah. Ruang TV terlihat menyala, mungkin Jiyong sedang menonton. Senyum Chaerin semakin lebar. Sebuah kemeja berada di kaki Chaerin, Chaerin tahu bahwa ini kemeja wanita. Chaerin melihat Jiyong oppa sedang berciuman dengan yeoja di sofa membuat Chaerin terdiam, senyum indahnya hilang berganti dengan air mata.
"Terimakasih. Kadonya indah. Aku tidak akan melupakannya. Aku mencintaimu"ucap Chaerin sambil menatap Jiyong oppa yang kini kaget.

Prank..
Sebuah guci dijatuhkan Chaerin tepat di depannya. Chaerin pun berlari pergi. Chaerin dapat mendengar Jiyong oppa mengejar sambil memanggilnya tapi, Chaerin tidak peduli. Hatinya terlalu sakit dan dia sangat sedih sekarang. Chaerin berhasil masuk ke mobilnya tanpa masalah. Chaerin menginjak gas dan menjalankan mobilnya dengan kencang. Pikiran Chaerin sedang kalut, Chaerin hanya ingin segera sampai di rumah dan berharap segera kembali ke Prancis, ke Jepang atau Negara mana pun yang ada penerbangan secepatnya agar dia tidak bertemu dengan Jiyong.

Jiyong Pov
Aku mencium yeoja di depanku. Sambil mengelus tangannya yang ini tidak di tutupi pakaian.
"Terimakasih. Kadonya indah."sebuah suara menghentikanku. Aku segera dapat melihat Chaerin berdiri tidak jauh dari tempatku. Dia menangis. Kenapa dia ada disini?
" Aku tidak akan melupakannya. Aku mencintaimu"ucapnya lagi sambil menatapku penuh amarah dan penuh kesedihan.

Prank..
Dia memecahkan sebuah guci yang pernah dia beli. Kami memang tinggal bersama tapi karena pekerjaan beberapa bulan ini dia tinggal di Prancis. Aku tidak menyangka bahwa dia akan pulang. Chaerin berlari pergi dengan luka di kakinya. Aku segera mengejar dan memanggil namanya tapi, aku terlambat. Chaerin telah melaju dengan mobilnya. Aku tidak bisa mengejarnya. Aku takut jika aku semakin mengejarnya maka akan ada kecelakaan. Aku harus memberikan Chaerin waktu untuk lebih tenang. Setelah aku mengusir yeoja yang ada di rumahku dan membereskan pecahan guci, aku mencoba menghubungi Chaerin. Namun gagal.

Akh.. aku bangun terlambat hari ini. Tubuhku lelah setelah mencari Chaerin empat hari ini. Ponselnya sudah tidak aktif. Saat aku kerumahnya, dia tidak ada. Aku sudah mencarinya lewat teman-temannya tapi tidak ada yang tahu. Mungkin dia butuh waktu. Tapi, ini teralu lama. Apakah dia sudah ke Prancis? Jika ia, mungkin dua hari lagi aku akan menyusulnya. Ponselku yang berdering segeraku angkat.
"yoboseyo?"ucapku.
"Hyung, Chaerin kini dia di bawa ke Prancis, kami di bandara untuk megantarnya."

Segeraku pergi ke bandara tanpa memutuskan telepon terlebih dahulu. Aku mengendarai dengan kecepatan tinggi, mungkin surat tilang akan segera di kirim ke rumahku tapi, aku tidak peduli. Aku ingin minta maaf pada Chaerin terlebih dulu. Aku memang tidak bisa menjelaskan apa-apa. Aku sadar aku salah. Setidaknya aku ingin megetahui apakah dia baik-baik saja sekarang.

Seungri segera menyambutku saat aku sampai di bandara dengan wajah paniknya.
"hyung tidak tahu?"katanya dan aku menggeleng.
"dimana dia?"tanyaku kalut. Sebuah kursi roda berjalan dengan bantuan tuan Lee. Ku lihat orang yang duduk di kursi itu. Orang itu mengenakan masker dan topi yang menutupi wajahnya. Sedangkan tubuhnya di lapisi oleh selimut. Kenapa? Siapa dia?
"siapa dia? Siapa yang duduk di kursi roda itu?"tanyaku penasaran.
"jangan mengejarnya lagi!"kata Seung Hyun hyung menahanku. Aku menangis dan berusaha untuk melawan agar aku bisa mendekati orang yang duduk di kursi roda itu. Aku ingin bicara dengannya. Apakah itu Chaerinku? Kenapa dia seperti ini? Apa yang terjadi?

Setelah mereka berhasil berangkat Seung Hyun Hyung, Seungri dan Daesung melepaskanku. Mereka megatakan itu memang Chaerin. Chaerin mengalami kecelakaan tepat di malam ulang tahunnya. Kecelakaan yang parah hingga beberapa hari Chaerin tidak sadarkan diri. Aku tangisku semakin pecah dan mereka meninggalkanku begitu saja. Aku menyesal. Sangat-sangat menyesal.

COZ I'M IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang