Bagian 2

1.4K 74 0
                                    

Seperti biasa Jiyong menonton Chaerin latihan. Mereka memang lebih sering menghabiskan waktu bersama. Jiyong selalu memperhatikan Chaerin. Dia melakukan itu bukan karena rasa bersalah tapi, karena kebutuhan. Jiyong merasa dia butuh untuk selalu melihat Chaerin dan tidak melihat Chaerin sakit.
“tidak! Gerakanmu itu terlalu sexy. Ganti saja!”kata Jiyong berkomentar.
“bukan urusanmu, sunbae.”kata Chaerin datar lalu berjalan mendekati Jiyong mengambil air mineral dari tangan Jiyong.
“istirahatlah. Aku pergi dulu. Nanti malam aku akan menemuimu lagi.”kata Jiyong sambil mengelus kepala Chaerin dengan sayang.
“kau lebih seperti pengasuhku dari pada mantan pacar yang memohon balikan, oppa.”kata Chaerin dengan nada sebal.
“jadi, kau ingin aku seperti apa?”
“pikirkan sendiri.”kata Chaerin duduk dan mengelap wajahnya dengan handuk kecil yang awalnya ada di saku celananya.
“aku akan menebus dosaku dulu dan keseriusanku. Setelah itu kau akan kembali denganku. Aku yakin.”kata Jiyong optimis.
“wah, percaya diri sekali oppa.”
“tentu saja. Karena aku tahu kita memang tidak bisa berpisah, kau juga sadar hal itu.”kata Jiyong tersenyum lembut dan melangkah pergi dari Chaerin.

Seperti janji Jiyong, Jiyong menemui Chaerin dengan membawakan makan malam. Chaerin dan Minzy sedang menonton bersama menjadi agak kaku karena kehadiran Jiyong. Minzy pun memilih masuk kamar agar Jiyong bisa bicara dengan Chaerin lebih leluasa. Tapi, ditahan dengan Jiyong.
“kita makan bersama.”kata Jiyong. Ini buka yang pertama kali jiyong datang malam-malam bawa makan. Hanya saja ini pertama kali Minzy berada di tengah-tengah sendirian karena biasanya ada Dara atau Bom yang juga menemani.

Kini mereka makan bertiga. Belum ada yang bersuara sebelum Jiyong memulai pembicaraan dengan menanyakan keegiatan Chaerin hari ini, seperti biasanya. Dan seperti biasa Chaerin akan menjawab dengan sigkat setelah itu dia akan kembali banyak bicara membuat suasana kaku itu hilang.
“yah, inilah cinta. Walau unnie lupa ingatan, sudah mengetahui tantang Jiyong oppa yang menyakitinya hingga seperti ini dan tidak ingat tentang hubungan cinta mereka tetap saja, cinta itu tetap ada.”pikir Minzy sambil tersenyum melihat Jiyong dan Chaerin bercanda.

Jiyong tidak bercanda untuk kembali mendekati Chaerin. Jiyong terus berusaha untuk mengajak Chaerin ngobrol, menemani Chaerin hingga meminta maaf dan meyakinkan keluarga Chaerin bahwa dia menyesal. Tapi, Jiyong tidak melihat bahwa Chaerin telah luluh. Rasa cinta itu masih ada dan tidak mungkin hilang begitu saja dan itu yang menjadi keyakinan Jiyong untuk tidak menyerah. Chaerin hanya butuh waktu untuk berfikir lagi apakah Jiyong pantas untuknya atau tidak.

TING!
Sebuah tanda jika ada tamu yang datang. Chaerin langsung bergegas melihat intercom lalu membukakan pintu. Seseorang masuk dan memeluk Chaerin. Chaerin membalasnya dan orang itu mencium pipi Chaerin. Jiyong melihat itu.
“begini rasanya? Tidak. Pasti Chaerin merasakan jauh lebih sakit dari pada yang aku rasakan sekarang.”pikirnya.
“oh, ya?”kata Chaerin senang. Entah apa yang mereka obrolin sebelumnya.
“ya, kau tahu Dokter Jean memintaku memberikan ini padamu.”kata seorang namja asing yang baru saja datang dengan memberikan Chaerin sebuah kotak yang merupakan.
“Jean itu nama pria kan? Berapa banyak lagi fanboy Chaerin sekarang?”pikir Jiyong.
“oppa, kau sedang mencuri dengar ya?”kata Minzy yang dengan hati-hati mengingatkanku agar aku tidak terkejut.
“tidak. Tapi, aku perlu tahu.”kata Jiyong.
“whaa! Jean memberikanku sepatu ini?”kata Chaerin kagum dan senang melihat sepatu yang ada di tangannya.
“dia pikir kau akan mudah mendapat pakaian dari sahabatmu yang desainer itu jadi dia memberikan ini untukmu. Kau menyukainya?”kata Pria asing itu tapi, Jiyong dari tadi tidak mengerti apapun yang mereka katakan, selain kata 'Jaen' yang dia yakini nama pria.
“tentu saja. Terimakasih telah mengunjungiku.”kata Chaerin memeluk pria asing itu lagi.
“ini lucu. Kau cemburu padahal tidak tahu apapun yang mereka katakan.”kata Minzy meledek. Jiyong menatap Minzy dengan sebal.
“onnie sepertinya talah melupakanmu, oppa. Kau bahkan tidak di kenalkan dengan pria asing yang ganteng itu.”kata Minzy sambil menggelengkan kepalanya pelan dan berdecak lidah membuat Jiyong semakin kesal.
“sebaiknya aku pulang.”kata Jiyong.
“pulanglah, oppa. Sebelum kau menangis seperti beberapa bulan lalu.”kata Minzy semakin mengejek Jiyong. Jiyong hanya menggeram membuat Minzy semakin senang.
“ah, oppa. Besok bawakan lagi makan malamnya ya!”kata Minzy tersenyum lebar tapi, Jiyong berjalan ke depan.
“Chae, aku pulang.”kata Jiyong.
“oh ya, hati-hati.”kata Chaerin. Lalu Chaerin berbicara kembali dan tertawa dengan pria asing itu membuat Jiyong semakin geram.

COZ I'M IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang