00

12 1 0
                                    

Pagi ini cukup normal bagi laki laki yang baru berusia 24 tahun untuk menjalani hari hari seperti biasa ia jalani, namun entah mengapa ayahnya menyuruh ia pulang lebih awal.

Padahal ini baru hari selasa, jadi ini mungkin agak membuat Kuroo sedikit bingung dan agak sedikit curiga juga.

"Maaf ya, papa suruh kamu pulang lebih awal" ucap ayah kuroo.

"Soalnya hari ini papa mau kamu ketemu temen papa sambil ingin mem bicarakan hal penting, ini mungkin bakal jadi berat buat kamu, makanya kalo kamu tidak bisa jangan di paksakan karna kita tau kalau penyesalan akan datang pada waktu yang tida tepat dan kamu akan terus di hantui oleh penyesalan tersebut" ucapnya

"Emang, ini bakal ngomongin apa ya? Kok agak serem..." tanya Kuroo

Ayah Kuroo hanya diam dan hanya memandangi pemandangan melalui kaca mobil sebelahnya. Dan melihat itu Kuroo tidak mau banyak bertindak dan hanya fokus untuk menyetir.

Sampai mereka akhirnya tiba dia rumah kecil bergaya American classic yang sudah disambut oleh lelaki yang rapih menggunakan jas hitam berdasi yang kelihatannya sudah menunggu lama untuk menyambut mereka.

"Halo selamat siang (nama ayah) apa kabar?"Sapa ayah kuroo sambil berjabat tangan.

"Baik, anda sendiri bagaimana?" Balas ayah.

"Seperti yang terlihat, saya sangat baik sekarang. Ohya, ini teman papa yang tadi papa bicarakan di mobil" ucap ayah Kuroo.

Setelah basa basi awal, mereka di ajak untuk makan siang bersama di rumah teman ayah Kuroo. Melihat meja makan yang sudah terlihat tertata rapi dan berjamu bermacam macam makanan lezat, kami disilahkan duduk oleh (nama ayah)

Kami pun memulai pembicaraan ringan sambil memyantap makanan enak yang sudah disajikan.

"Gimana? Enakkan?" Tanya (nama ayah)

"Iya om, enak banget" jawab kuroo sambil di ikuti anggukan ayahnya

"Ini yang masak anak perempuan saya satu satunya" ucapnya

"Pinter ya" ucap ayah kuroo

"Kelas berapa om anaknya?" Tanya kuroo

"Baru kelas 2 SMA" jawabnya

"Anak nya cantik lo" ucap ayah kuroo yang disetujui oleh anggukan (nama ayah)

Kuroo hanya membalas anggukan saja. Karna dari mulai percakapan itu dimulai kuroo sudah merasa ada yang janggal dari percakapan ini.

Tiba tiba suara pintu depan rumah terbuka dan terdengar suara orang sedang melepas sepatu. Ini pun membuat pandangan mereka ber tiga menuju ke arah suara.

Dan tak lama terlihat gadis SMA yang masih menggunakan seragam lengakap dan berjalan kearah tangga menujua atas dengan senyuman ramah diwajahnya.

Tentu saya ini membuat Kuroo terpukau, karna semenjak ia memulai bekerja dia jarang melihat wanita yang menyapa dengan senyuman diwajahnya. Karanaa kebanyakan wanita di lingkungannya sudah sibuk dan hanya menunjukkan muka serius, sopan, lelah, kecewa, semangat dan dll

Yah seperti kita tahu bahwa dunia kerja tak seindah yang kita lihat, dan di dunia kerja kita akan tau sifat dasarnya manusia seperti tamak, rakus, licik dan lai lainnya.

"(Nama), ikut makan ya!" Ajak (nama ayah)

"Oh gausa pa, (name) mau naik aja" tolak (name)

"(Name)... ini ada temen papa yang sudah papa ceritain semalam, makan bareng yah" ajak nya lagi dan dibalas anggukan oleh gadis itu.

Gadis itu manaruh tasnya di atas sofa dan langsung berjalan ke arah meja makan, ia duduk dan mengambil piringnya dan beberapa ragam masakan di meja makanan.

"Ini anak saya, (full name)" ucap ayah (name) yang diikuti anggukan dan senyuman oleh (name)

"Saya teman SMP papa kamu, trus ini anak saya Tetsuro Kuroo" ucap ayah Kuroo. Sambil di ikuti kata sapaan "hai" dari Kuroo yang hanya di balas senyuman oleh gadis tersebut.

Setelah menyelesaikan makan siang dam sedikit berbincang bincang lagi tanpa gadis itu, karnaa gadis itu sudah pergi keruangannya sendiri dengan alasan ingin beristirahat.

"Gimana?" Tanya ayah kuroo

"Gimana apanya pa?" Tanya kuroo kembali

"Anaknya (nama ayah)" balas ayah kuroo

"Ooh, baik asik-

"Kita punya rencana buat jodohin kamu sama anak saya" ucap (nama ayah)

...

"HAH?!" Teriak kuroo

"Tapi saya tidak memaksa, karna kalau dipaksa nanti masalahnya akan fatal" ucap (nama ayah)

"Nanti untuk alasannya papa jelasin" ucap ayah kuroo

...

"Saya paham, mungkin kamu kaget karna saya ingin menjodohkan kamu sama anak saya yang masih SMA ini" lanjut (nama ayah)

...

"Mungkin kalau kamu belum yakin, mungkin kami bisa mengenal dia dulu, kamu lihat, kamu ngobrol, ajak dia kenalan karna dia juga belum tau kamu itu yang sebenarnya siapa" lanjut (nama ayah)

"Um... coba kasih saya waktu sebentar ya om" ucap Kuroo

"Iyaa boleh" ucap (nama ayah)

Kuroo memang berada dalam keadaan jomblo ngenest tapii dia juga tidak mau langsung menikahi wanita yang jauh dari kata dewasa ini secara umur.

Tapi kalau teman temannya tau kalau ia dijodohkan oleh wanita cantik dan muda pasti akan mendukungnya, apalagi melihat keadaan kuroo yang sering untuk kebelet nikah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang