labirin.

67 7 0
                                    



Ini sudah keempat kalinya Rou menyandang titel anak baru di kehidupan sekolahnya.

Tahu tidak, apa yang paling dibenci oleh anak baru?

Perkenalan.

"Ayo nak maju ke depan, perkenalkan diri kamu"

Ini sudah kedua kalinya dia menjadi tumbal bagi teman-teman barunya. Ya, perkenalan diri di kelas. Setiap kali guru mata pelajaran lain masuk dan akan memulai kelas, salah satu siswa pasti dengan ceria mengatakan "Perkenalan dulu bu, ada murid baru!"

Serius deh, memangnya tidak ada alasan lain? Anak baru, anak baru, anak baru! Sebuah pikiran yang bodoh bagi anak baru ketika kamu mengira bahwa teman-teman barumu tidak akan memaksamu untuk terus berkenalan di kelas setiap kali pergantian mata pelajaran. Catat ini, anak baru!

Rou dengan terpaksa berdiri dari bangkunya. Berjalan ke arah papan tulis sambil memamerkan senyum buatannya. Senyum itu seakan-akan muncul secara otomatis ketika dia memulai perkenalannya."Hai..semua? Halo juga buat Bu Keyla. Nama saya Rouen Galatsi, panggil Rou aja biar gampang. Pindahan dari Bali. Salam kenal"

"Salam kenal Rou, nama kamu unik ya. Ada yang mau nanya ngga sama Rou?"

Ini dia bagian yang paling menyebalkan. Sesi pertanyaan. Lihat saja, pasti ada saja satu dari mereka yang menanyakan pertanyaan klasik, pertanyaan sok ingin tahu, dan pertanyaan konyol.

"Hobi bu, Hobi!" kata anak di bangku belakang. Hobi lagi? Perkenalan sebelumnya dia juga sudah pernah ditanya ini.

Pertanyaan klasik.

"Baca buku"

"Makanan favorit?" pertanyaan klasik lagi?

"Roti"

"Kenapa pindah ke Jakarta?"

Nah kan, muncul juga pertanyaan sok ingin tahu—"Beasiswa"

"Punya pacar ngga?"

Perlu kalian catat kalau pertanyaan ini termasuk pertanyaan konyol.

Rou menggeleng pelan lalu menyahut "Ngga", diikuti dengan suara sahutan yang entah dari siapa.

Lihat kan? Semua pertanyaan mereka sama saja—

"Lo suka lukisan Dora Maar au Chat ya?"

Rou membeku.

Nah, ini baru namanya pertanyaan kreatif.




Rouen Galatsi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rouen Galatsi

when it started with art, music, and paintingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang