Misterious Lake

8 4 0
                                    

Day 2                                                           |

22 Desember 2021                                |

Adventure × Romance 350 word    |

——————————————————


Misterious Lake


"Na, hati-hati." Jeje menegur Nana saat gadis itu nyaris tersandung batu.

Nana tidak memperhatikan langkahnya karena sibuk memperhatikan dinding gua yang ditumbuhi berbagai macam bunga cantik. "Je, petik boleh gak?"

"Jangan." Jeje segera mendekati Nana dan menarik gadis itu. "Jangan sembarangan. Bunga itu mungkin aja beracun."

Tempat ini terlampau asing dan aneh. Tanaman di dalam sini belum pernah Jeje lihat sebelumnya. Indah namun penuh misteri.

Mereka berdua memasuki lorong gua. Hingga samar-samar terdengar suara gemercik air. Jeje melangkah makin jauh ke dalam, sesekali melirik Nana di belakangnya yang sibuk memandangi dinding gua.

Nana membulatkan mata kala melihat tumpukan batu transparan yang menjulang tinggi di depan sana.

"Je ... itu apa?"

Jeje terpana saat melihat tumpukan batu kristal berwarna itu. Tumpukan batu itu bersinar, memantulkan warnanya karena sinar matahari menerobos celah gua di atasnya.

Mereka berdua mendekati tumpukan itu dan menatap ke sekeliling gua. Di sekitar mereka diterangi cahaya warna-warni yang sangat indah. Jeje dan Nana tidak bisa berkata-kata lagi karena baru kali pertama melihat hal seperti ini.

"Kayanya ada air terjun." Jeje mencari asal suara gemercik air yang semakin terdengar jelas.

Tepat di ujung gua, sebuah danau jernih tampak berkilau indah. Jeje dan Nana melangkah ke tepi danau dan lagi-lagi dibuat kagum. Terdapat air terjun kembar yang suaranya sejak tadi membuat mereka penasaran.

Danau itu tampak berkilau cantik. Sinar matahari membiaskan cahaya di dekat air terjun sehingga terbentuk pelangi yang indah.

Nana berjongkok dan menyentuh air danau. "Air beneran!" adunya pada Jeje sembari menatap pantulan dirinya yang terlihat dengan jelas di permukaan danau.

Jeje ikut berjongkok dan mencelupkan tangannya. Sensasi segar dari air tersebut langsung dapat ia rasakan.

"Sebenarnya ini tempat apa?" heran Jeje melihat peta di tangannya lalu menatap danau jernih di depannya. Danau ini sangat indah dengan tanaman teratai di dalamnya.

Arus air membawa pohon teratai ke arahnya, Jeje mengambil teratai itu dan memperhatikannya. Ia tak pernah melihat bunga teratai seperti ini sebelumnya.

"Indah banget, Je." Nana ikut mengamati bunga di tangan Jeje dengan wajah kagum.

Hal itu membuat Jeje tertegun. "Cantik, Na," gumamnya tanpa sadar.

"Iya. Teratainya cantik banget."

"Bukan," ralat Jeje. "Kamu, Na."

"Kamu yang cantik."

WPE MINI EVENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang