🍁1

1 0 0
                                    

"Kukuruyuuukkk" suara ayam jantan yang berada tepat disamping jendela kayu tua membuat aku terbangun dari mimpi indah ku ,ku regangkan otot otot sekujur badan

"Ehkkhhh ,akhh " miring ke kanan miring ke kiri dan saat ingin memajukan pinggang suara seperti patah ranting pun terdengar "trak, a a aduh pinggang , huhh.." menurunkan kaki yang mungil bisa dibilang sedikit tinggi dari ranjang bergerak maju ke arah jendela membuka kedua jendela tersebut

Satu tarikan napas pun terhisap
"Emnn bau taii" seketika aku melihat ayam jantan tadi buang hajat didekat jendela "memang dasar ayam laknat kau ,kalau buang hajat liat dulu tempatnya badjingannn" geram anak gadis yang bisa kita panggil niya

Suara langkah kaki mulai menuju kekamar niya dan seketika membuka paksa pintu itu

"KENAPA SAYANG KAMU JATUH??!!." Panik si bunda dengan hanya menggunakan baju rumah atau yang sering kita namakan Daster."Kamu kenapa teriak pagi pagi gini ?" Tanya sang bunda kepada empu yang sedang melihatnya dengan mata yang masih dipenuhi belek mata
"Ini loh bund si jantan buang hajat didekat  jendela ,mana banyak lagi."

Dengan menghela napas wanita itu pun mengusap wajahnya "kamu lupa ya menutup pintu kandang si jantan?."niya mencerna apa yang bundanya katakan tadi ,hampir sampai nyawanya terisi penuh dengan cengengesan niya menjawab pertanyaan dari si bunda "hehehe lupa aku bund ,tadi malam lelah sekali habis mandiin si jalu"

"Ya itu kesalahan kamu kenapa tidak tutup pintunya ,kan sudah bunda bilang mandiin si jalu jangan malam malam nanti kelelahan kamunya" setelah mengatakan kalimat itu wanita itu keluar kamar untuk menyiapkan sarapan.

Dengan sifat teledor niya dia terpaksa membersihkan seorang diri sisa sisa kehidupan dari ayam tersebut, setelah membersihkannya , dengan cepat dia berlari ke kamar mandi untuk menghilangkan aura aura gelap ehh maksudnya bau badannya

"WESSHHH DINGIN BANGET GILAAAA" ya gimana gak dingin niya mandi pagi hari ,dikampung karna suasana nya dingin yah airnya ikut ikutan juga.

Ritual mandi pun selesai niya juga selesai dengan seragam putih merahnya , ya benar putih merah
Niya itu masih kelas 5 Sd walapun dia selalu dibilang anak kelas 2 Sd , yang kata di toni teman niya dia mirip dengan jamur karna pedek

"Sudah selesai nak" anggukan kecil yang dibalas niya "bunda aku mau sayur kangkung dengan sambal terasi dong ditambah kerupuk bund" walapun makanan nya hanya nasi ditambah kangkung dan sambal tidak membuat niya tidak bersyukur , justru dia sangat bersyukur masih ada makanan diatas meja makan "Pelan pelan makannya niya" bunda hanya menatap niya yang lahap memakan masakannya, dirinya senang karna apa yang disajikan niya tidak pernah menolak malahan niya sering berkata makan dengan nasi aja udah cukup untuk dirinya

"Niya sudah bund, biar niya aja yang cuci piringnya" tangan kecil itu membawa piring dan gelas yang hendak dicuci,tetapi tangan wanita itu dengan cepat menangkap piring tersebut seraya mengatakan "biar bunda aja kamu berangkat sekolah ya nanti kamu telat." Niya heran biasanya dia yang cuci piring "gk papa bund biar niya aja." Baru mau ngambil piring dan gelas suara cempreng pun memanggilnya

"NIYAAAA...NIYAAA..SEKOLAH YUK" niya melihat dari dalam jendela ternyata itu mita teman satu sekolahnya "tuh udah ditunggu mita,kamu cepat ambil tas pakai sepatu nya." niya pun mengiyakan ucapan bundanya "kalau gitu niya berangkat ya bund." menjinjit untuk mencapat waja si bunda lalu menciup pipi yang sudah ada keriputnya, wanita itupun tersenyum melihat niya yang melambaikan tangan yang hendak pergi ke sekolah

"Niya jika kamu bertemu keluarga kamu, apakah kamu mau menerima?" Dengan mata sendu itupun membatin.

.
.
.
.
.
.
.


Okke segitu dulu gengs :D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAHH!!! HIDUPKU BERUBAH??!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang