Ternyata begini rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Pandangan pertama, bukan karena saling memandang.
Namun karena rasa yang timbul begitu saja
Berawal dari sebuah aplikasi, yang akhirnya mengenalkanku padanya.
Iseng awalnya, keisengan yang membawaku menemukan seorang sepertinya.
Diantara semua yang mencoba datang, hanya dia yang mampu mengenalkanku pada rasa nyaman.
Nyaman karena semua perlakuannya, perhatiannya, cara bicaranya, sikap dewasanya.
Hingga akhirnya, aku menyatakan perasaanku.
Namun, pada akhirnya aku tersadar aku dan kamu adalah sesuatu yang tidak mungkin menjadi kita.
Entah mengapa, rasanya aku sedih mendengar penolakannya.
Hatiku seperti hancur.
Aku murung.
Harusnya aku tidak bermain dengan hati.
Karena jarak yang ada, kata "kita" menjadi sesuatu yang mustahil.
Terima kasih untuk semua rasa nyaman yang kau berikan.
Pembicaraan yang bukan hanya sekedar pertanyaan sedang apa dan tentang makan.
Terima kasih.
Perasaan ini akan ku simpan dan berharap akan melebur seiring berjalannya waktu.
