Secret Affair

1.1K 75 6
                                    

Udara pagi hari tak menyapa seorang gadis yang masih bergelut dengan dunia mimpinya. Kicauan burung layaknya alarm alam yang menyegarkan pendengaran juga tak mampu membawa sang gadis pada alam nyata yang menimbun banyak beban.

Gadis itu terus menelengkupkan wajahnya pada bantal empuk yang menjadi pengantar tidur. Telinganya ia tulikan kala dering ponsel bergetar begitu kencang. Lagipula masa cutinya tinggal tiga hari lagi, jadi suara dering itu bukanlah suara bahaya yang harus mengorbankan waktu bermainnya bersama mimpi.

Namun rasa nyamannya harus terhempas kala sang kakak mengguyur gadis itu dengan air dingin.

"Ya! Apa yang kakak lakukan!" Gadis itu berucap marah pada sang kakak yang menampilkan raut tak bersalah.

"Siapa suruh dari tadi dibangunin enggak bangun!" Jawab sang kakak mencari pembelaan.

"Kan semalam aku udah bilang jangan ganggu hubernasiku. Lagipula ini masih masa cuti, Kak!"

"Cuti apanya? Dari tadi tempat kerjamu membombardir rumah kita. Mereka bilang direktur perusahaan meminta data keuangan padamu!"

"Keuangan apa? Sebelum cuti juga udah aku kasih kok!" Gadis itu berseru kencang, memberi tanda bahwa dirinya tengah frustasi.

"Benarkah? Ohhh atau kau ingin bolos kerja karena cinta pertamamu, si pemilik perusahaan tempat kamu bekerja akan melangsungkan pernikahan ya? Ututuuu kasihan adikku gagal move on." Wajah gadis itu terlihat merah marah. Ia bersiap melayangkan tinjunya pada wajah tengil sang kakak. Namun, sebelum kepalan tangan itu mengudara, sang kakak sudah melarikan diri dari amukan adik kecilnya.

"YAA!! NEJI BERENGSEK!" Teriaknya mengumpat.

"HINATA!"

"MAAF BUNDA NATA KECEPLOSAN!"

Sungguh hari yang begitu menyeramkan untuk gadis pemilik rambut indigo. Wajahnya menatap sendu ranjang empuk yang seharusnya menemaninya sampai tiga hari mendatang. Direktur brengsek itu mengacaukan seluruh kegiatan hibernasi yang sudah dirancang olehnya, membuatnya harus kembali kerja rodi untuk menghasilkan kepingan Yen penggemuk saku.

'Untung cinta'

.

.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Secret Affair by Nakaito_

Hinata Bazar 2021

Kakashi Hatake-Hinata Hyuuga

.

.

.

Hinata berjalan lesu, menyeret kakinya menuju unit tempatnya merangkai laporan. Lantai marmer kepunyaan Namikaze Group tak membuat semangatnya membara. Yang ada Hinata semakin tak nyaman karena banyaknya pasangan mata menatapnya.

Tubuhnya dengan malas mengumpulkan tenaga untuk mengetik deretan kata yang akan menjadi bahan laporannya. Namun, jiwanya yang masih bersemayam di bantal empuk tempatnya menghabisi mimpi, membuatnya kehilangan fokus untuk sekedar mengangkat tangannya pada keyboard.

"Loyo banget, Nat. Gamov Lo?" Seseorang menepuk pundak Hinata yang tak berdaya. Membuat gadis indigo itu dengan patah-patah menatap si pelaku. Alisnya terangkat kala merasa asing dengan orang di depannya.

Secret AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang