1

16 0 0
                                    

" What kind of work did you gave to me Lya ? " Lya Alana menggeletar kecil apabila mendengar suara keras majikannya. Hati kecilnya sudah menyumpah seranah diri sendiri atas kecuaian yang dilakukan olehnya.

" T-Tengkku— maafkan saya— I promise that this will be the last time I made a mistake— " Tajam panahan anak mata majikannya yang sedari tadi tidak lepas memandang ke arahnya.

" Ian— tell Mia to help her out with this document— make sure she emphasizes dekat tempat yang banyak buat mistake "

" Got it Tengku " Balas lelaki yang setia berdiri teguh sedari tadi mendengar perbualan antara majikannya bersama rakan sepejabatnya.

" And you— Lya, I want this document on my table before lunch hour "

" Baik Tengku " Balas gadis kecil itu pantas. Disertakan sekali anggukan kepala bagi meyakinkan majikannya.

" You may leave now " Lya Alana terus menunduk hormat sembilan puluh darjah. Dia kemudian mengorak langkah besar meninggalkan bilik tersebut. Tidak betah lagi dia berlama-lama di situ dek rasa gerunnya terhadap tuan majikan.

Tatkala kelibat gadis muda itu semakin menghilang disebalik pintu pejabat, keluhan kecil dilepaskan olehnya.

" Anything else? " Ujar
Tengku Miftah kepada pembantu peribadinya.

" There's nothing important after this Tengku "

" Alright then, you may leave and make sure you inform Mia about Lya just now "

" Baik Tengku " Sejurus itu, lantas Ian menunduk hormat dan pantas mengatur langkahnya untuk menyelesaikan tugasan yang diberi.

Nafas ditarik dan dihembuskan. Cuba mencari sedikit ketenangan untuk dirinya. Mata dipejamkan rapat mengharapkan bebanan yang berada didalam dirinya sedikit berkurangan.

Mata lantas dibuka apabila telinganya menangkap bunyi deringan telefon. Dia mengeluh lemah.

Malas-malas dia menggerakkan tangannya menggapai gadget kecil itu. Butang menerima panggilan ditekannya lalu telefon pintar itu didekatkan pada pendengaran.

" Assalamualaikum Miff "

Sapa orang yang berada di atas talian.

" Waalaikumussalam mummy "

" Mummy menganggu anak mummy bekerja ke ni ? "

" Tak ada lah, mummy tak ganggu Miff pun. Kenapa mummy ? "

" Mummy ingat nak ajak Miff lunch sekali dengan mummy, daddy. Adik-adik Miff yang lain pun ada sekali nak lunch dengan Miff. Rindu katanya. Lagipun dah lama kan kita tak makan bersama satu family..."

Berubah sayu nada suara Engku Khairunnisa Salsabila pada hujung bicaranya. Dia diam seketika tatkala rasa hiba menyinggah di hati.

Tengku Miftah yang mendengarkan bicara sayu daripada syurganya itu membuatkan dirinya dihurung perasaan serba-salah yang menggunung terhadap kedua orang tuanya.

" Miff minta maaf mummy, dah lama Miff tak balik rumah jenguk mummy and daddy... "

Engku Khairunnisa Salsabila yang berada di hujung talian tersentak mendengar suara sayu anaknya yang mengungkapkan perasaan serba-salah terhadapnya dan juga suaminya.

" Miff ni, mummy tak apa-apa lah. Lagipun mummy kan ada daddy, tak adalah mummy sunyi sangat. Umi dengan ibu pun ada sekali. Miff janganlah rasa serba salah sebab tak jenguk mummy and daddy. Don't worry too much. Alhamdulillah, we're doing just fine. "

MRS. BLOODLESSWhere stories live. Discover now