Mimpi berarti

6 0 0
                                    

Aku langsung muncul dengan kebingungan diatas ladang hijau luas dan berangin. Beberapa menit kuhabiskan hanya untuk memperhatikan sekitar ku. Hingga suatu istana besar di sebelah rumah tua menarik pandangan ku. Dengan penasaran aku berjalan ke arah istana tersebut, melewati ladang pertanian dan kincir angin besar.

Sesampainya disana, aku bertemu dengan gadis kecil berambut pirang berbulu mata lentik, bentuk wajah yang sangat indah.

"Hai! Apakah kamu pendatang baru disini?"

Gadis itu, menyapa dengan ramah dan bertanya tentang pendatang baru. Jujur saja, aku tidak yakin ingin menjawab apa, tapi lebih baik aku menutupi kebenaran bahwa aku masuk kedalam mimpiku sendiri.

"Ya, benar. Aku disini untuk menjadi teman mu" Sekali-sekali aku ingin membahagiakan gadis kecil ini.

"Terimakasih! Kau adalah teman pertamaku" Syukur lah. Tidak butuh waktu yang lama, kami bisa seakrab kakak beradik. Selama itu juga, aku menggali informasi bahwa gadis ini bernama Vineara dan ia adalah seorang putri. Hebat! Tak kusangka gadis ini adalah anak berkasta tinggi.

Aku senang bisa bertemu Vineara, dia gadis polos yang lucu. Namun satu hari, di saat suana hati ku sedang berbahagia tiba-tiba saja di timpa dengan kesedihan yang perih. Aku harus mendengar kabar duka bahwa putri vineara meninggal dunia karena insiden yang tidak disengaja.

Rapuh diriku, air mata berlinang mengalir di ujung dagu ku saat menjenguk kuburan Vineara, yang di keliling ladang rumput hijau. Hanya riuh angin melewati telinga ku, semuanya terasa hancur.

Kriiiiiggg! Aku terbangun di atas kasur ku, setelah alarm ku berbunyi keras. Seketika aku hanya ingin terdiam untuk beberapa saat.

Masih tersimpan seluruh memoriku dengan Vineara, seakan aku hanya masuk kedalam mimpiku hanya untuk mendengar kabar duka dari teman manis pertamaku.

Hari demi hari ku lewati di sekolah maupun di rumah, gambaran diri Vineara masih terbayang dalam benak ku. Vineara, membuat ku makin penasaran akan dirinya. Mengapa aku harus bertemu dengan Vineara hanya untuk sementara dalam mimpiku?

"Waduh! Aku pulang duluan ya udah mau malam nih, di cariin mama ku. Duluan" Teman ku pulang duluan pada jam 06.57. Memang, sebentar lagi jam

7 malam. Aku harus bergegas pulang dari cafe sembari membayar cappucino cream ku. Tugas kuliahku memang banyak, butuh waktu yang lama dan harus membutuhkan kelompok untuk belajar bersama. Maka dari itu, aku belum mau pulang dulu tapi ingin menikmati malam perkotaan terlebih dahulu.

Aku menghela nafas, duduk di atas bangku tua namun masih terasa kokoh. Kembali, mengingat kenangan Vineara. "Padahal Vineara hanya sebatas teman mimpi tapi masih saja menghantui otak ku!"

Ujar ku dengan kesal, harapan ku masih tumbuh untuk dapat menemui Vineara kembali tapi mana mungkin, walau hanya mimpi, tapi tetap saja aku tidak bisa mengatur seenaknya.

Sampai di teras rumah, kuambil kunci rumahku dari dalam tas dan membukanya. Tak kusangka, aku pulang selarut ini, sekarang menunjukkan jam 10.34 malam.

Tadi gak sengaja mampir ke mall dulu sih haha. Tanpa banyak alasan, aku langsung mandi, bersih-bersih dan makan sop sayur. Setelah itu, kunci pintu rumah dulu lalu siap-siap untuk tidur. Rebahan adalah yang nomor 1, punggung ini mau patah rasanya.

Mimpi BerartiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang