1

1 0 0
                                    

"Sini, kubantu kau berdiri"

"Gapapa, saya bisa sendiri ko"

"Aduh!"

Melihat lithera yang susah berdiri, pria ini ber inisiatif langsung menggendong nya.

"Eeeeeeh, turunkan aku!"

"Tidak, tidak akan kuturunkan"

"Cukup diam saja mengerti?" Ucap pria itu.

Lithera hanya diam dan menoleh wajahnya.

Selama perjalanan, mereka hanya diam. Tak ada satu kata pun keluar dari mereka berdua.

"Duh, canggung banget"

"Sepertinya harus aku yang memulai"

"Um, kenapa anda menolong saya?" Tanya gadis ini.

Pria ini hanya diam dan menghiraukan pertanyaan yang dilontarkan lithera.

"Tch, ditanya juga bukan nya di jawab malah diem aja" gerutu nya.

Dari kejauhan terlihat ada minimarket di sebrang jalan, lalu mereka berhenti disitu sejenak.

Saat sampai di depan minimarket, pria ini menurunkan lithera di bangku taman dekat dengan toko.

"Kamu tunggu sini, aku akan membelikan beberapa obat" ucap pria ini lembut

"Um, oke?"

Selang beberapa menit, pria ini datang dan menghampiri lithera.

"Diam ya, aku akan mengobati lukamu"

Selama ia mengobati, lithera benar-benar bingung, ada banyak sekali pertanyaan yang berada di kepalanya.

"Biar kutanya lagi, mengapa kau menolongku?" Tanya nya.

"Haruskah kujawab?" Tanya pria ini dingin.

"Kalo gamau jawab ya gapapa sih, toh saya cuma kepo doang"

"Aku menolongmu karena, aku sudah sering melihatmu diperlakukan seperti itu"

"HAAAAAAA, KALO UDAH SERING LIAT SAYA KENAPA GA DITOLONGIN HAA?!" Ucapnya teriak saking kesalnya.

"Untuk apa saya menolong kamu? Toh selama ini setiap saya liat, kamu bisa melawan nya"

"Tapi ada yang aneh sih, kenapa kali ini kamu gagal?" Tanya pria ini.

"S-sebenarnya, entah mengapa tadi saya sangat letih dan tak mampu melawan"

Pria ini hanya melihatnya saja.

"Apa? Kenapa ngeliatin?"

"Gapapa"

"OH IYA, kenapa anda tiba-tiba melamar saya?"

"Tidak ada alasan khusus, saya hanya ingin melindungi kamu" lirih nya.

"Kenapa melindungi saya?" Tanya nya.

"Tidak usah banyak bicara, intinya besok suratnya akan keluar, jadi mohon untuk ditanda tangan ya "Lithera"

"Eh? Ko anda tau nama saya????"

"Tentu saja tau dong, saya kan calon suami kamu, jadi sudah seharusnya tau dong"

"Tapi saya tidak tahu nama mu" ucap lithera.

Pria ini menoleh dan tersenyum.

"Aku bian, mohon diingat ya istri" senyum bian.

The day you safe meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang