3 - "So maybe this is really a fate"

358 47 11
                                    

♡ HAPPY NEW YEAR!!!!! Thank you for all the support. I love you guys so much ♡

♡♡♡

Heechul menyeka air matanya. Dia tidak mau mengingat kembali kejadian di hari itu. Terlebih lagi dia tidak mau menangis di depan orang yang saat ini duduk di hadapannya.

"What do you want, Park Jungsoo-ssi?", tanya Heechul lirih.

Jungsoo mengeluarkan sapu tangan dari saku kemejanya. "I am sorry.", ucapnya sambil mengulurkan sapu tangannya kepada Heechul.

Heechul tertawa kecil sambil ragu-ragu mengambil sapu tangan yang diberikan Jungsoo. "It's not your fault. Kenapa kamu bilang maaf?"

"You're not crying because of me?"

"Of course not", jawab Heechul. "I just remember a very painful memories.", lanjutnya, pelan.

"I... I can replace it with a happy memory if you allow me to.", ujar Jungsoo, ragu-ragu.

"Wah sungguh percaya diri sekali anda, Jungsoo-ssi.", Heechul tertawa mendengar kata-kata pria tampan di depannya.

"You look beautiful laughing and smiling. Aku gak akan buat kamu nangis.", ucap Jungsoo. "Don't you think this is a fate? Kita ketemu 2 tahun lalu terus sekarang ketemu lagi dijodohin sama orang tua kita. Do you believe in fate, Chul?", lanjut Jungsoo.

"So, you mean that my heartbreak two years ago was a fate, too? what a cruel fate.", ujar Heechul dengan nada mengejek.

"Aku gak tau apa yang terjadi 2 tahun lalu and I am so sorry that happen to you. Tapi aku beda. Aku bukan orang yang nyakitin kamu waktu itu."

Heechul tidak menjawab apa-apa. Dia mengambil sticky notes yang diperlihatkan oleh Jungsoo sebelumnya. "Boleh ini untuk aku?", tanyanya.

"Sure.", jawab Jungsoo. Merasa sedikit kecewa karena Heechul tidak menanggapi ucapannya.

"I am sorry Jungsoo-ssi. I am not ready to start another relationship even if it's just for trial.", ujar Heechul.

Jungsoo sangat paham dengan kondisi Heechul meskipun dia tidak tahu apa yang membuat Heechul seperti ini.

"You said this is a fate, right? Kalau memang ini takdir, mungkin kita akan ketemu lagi nanti kalau aku udah siap.", lanjut Heechul sambil memberikan senyum kecil kepada Jungsoo.

"Okay. If that's really what you want. I give up.", ucap Jungsoo. "Aku gak akan ganggu kamu lagi."

Jungsoo berdiri dari bangkunya sambil tetap menatap Heechul. Laki-laki di depannya bahkan tidak menatapnya sama sekali. Mata Heechul tertuju pada sticky notes di tangannya.

"Goodbye, Chul.", ujar Jungsoo meninggalkan Heechul tanpa menunggu jawaban dari Heechul.

*****

Beberapa minggu kemudian

Jungsoo masuk ke sebuah restoran samgyeopsal. Dia dan sahabatnya; Hyukjae, janjian untuk makan malam dan minum bersama. Tidak lama setelah Jungsoo duduk, dia melihat Hyukjae memasuki restoran.

"Hyung!", seru laki-laki yang lebih muda dua tahun dari Jungsoo ini sambil berjalan menghampiri Jungsoo.

"Donghae mana?", tanya Hyukjae menarik bangku untuk duduk di depan Jungsoo.

"Nanti nyusul tadi dia masih ada kerjaan.", jawab Jungsoo, merapikan gelas dan alat makan di depan Hyukjae.

"How are you, hyung?"

"Fine, I guess."

"Masih belum bisa move on dari siapa namanya? Kim... Heechul?"

"Bukan gak bisa move on, gue cuma masih penasaran aja, Hyuk."

Fate - a Teukchul AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang