i will love you unconditionally.

32 7 0
                                    


'puyu syg sama kak baji :3'
'puyu mau sama kak baji gamau sama yang lain'
'kak baji!!'
'kak baji, puyu ga kuat..'
'puyu mau istirahat dlu ya kak baji'
'kak baji chifuyu cape, udah ga kuat lagi kak..'

hi, nama aku chifuyu. aku pengidap kanker otak stadium akhir kata dokter umur aku ga bakal lama lagi tapi aku ga percaya sama dokternya karna kak baji pernah bilang

'chifuyu kamu bisa sembuh pasti, jangan dengerin kata dokter ya dokternya bohong cuma nakutin chifuyu.'

aku percaya sama kak baji, karena kak baji ga pernah bohong sama aku :D
udah dlu ya ceritanya chifuyu cape mau istirahat

chifuyu pun mematikan kamera nya lalu disimpan di laci, iya dia gemar berbuat cerita sambil merekam.

'puyy bangun yu kita makan dlu'
ucap baji sambil menggoyangkan badan chifuyu, namun aneh tidak ada gerakan sedikit pun dari sang empu

'puy? jangan bercanda sayang. puy bangun!! dokter!! tolong pacar saya!! dokterr!!!'

baji panik setengah mati karena chifuyu tidak bergerak sama sekali, baji lari keluar kamar untuk mencari dokter sambil berteriak-teriak

'ada apa tuan baji?'
'dok tolong pacar saya, pacar saya ga gerak sama sekali nafas dia juga ga terlalu lancar'
'baik tuan baji mohon tenang ya, akan segera kami periksa segera tuan chifuyu'

baji menangis tak karuan lantaran kekasihnya yang mengidap kanker otak stadium akhir ia tau chifuyu akan segera pergi meninggalkan baji.

'mah... chifuyu sekarat'
isak baji sambil menelpon mmhnya
'ya ampun nak yaudah mamah ke sono ya'

setelah beberapa jam akhirnya dokter keluar dari ruangan, baji dengan segera menghampiri dokter dan ingin bertanya tentang kekasihnya.

'dok gimana keadaan chifuyu?'
'pasien sedang dalam masa kritis, kami udah berusah semaksimal mungkin tapi sepertinya tuan chifuyu tidak akan pernah sembuh. baik tuan baji saya permisi dulu'
'iya dok'

puyu kamu kuat kan? kamu pasti bisa, kamu bisa sembuh chifuyu aku percaya itu.

baji memasuki ruangan chifuyu yang hening hanya suara berisik dari mesin oksigen

baji menghampiri chifuyu mengusap dahi nya dengan lembut, mengecup keningnya lumayan lama
'chifuyu kamu ga akan pergi kan? aku tau kamu bisa sembuh aku yakin itu. kamu bisa chifuyu'
ucap baji dihampiri isak tangis

'nak gimana keadaan chifuyu?'
ucap mamah baji yang sudah datang
'chifuyu kritis mah.. kata dokter umur dia ga bakal lama lagi, chifuyu juga katanya gabakalan sembuh aku harus gmn mah...'
baji memeluk mamahnya sambil berlinang air mata karna ia tak tahu harus berbuat apa selain meratapi nasib.

'cup cup baji anak mamah yang jagoan jangan nangis terus ya nanti kalo chifuyu liat dia bisa sedih loh'
ucap mamah baji sambil mengusap" rambut baji















'yaudah mamah pulang dulu ya, itu keperluan kamu sama chifuyu udah mamah siapin'
'iya mah dadah'

*baji pun kembali ke ruangan chifuyu

'puyu kamu belum sadar juga ya? aku kangen tau :(('
'ngghh'
erungan dari sang empu ternyata ia sudah sadar
'kak baji...sakit'
'chifuyu??? mana yang sakit sayang?? aku panggil aku dokter ya?'
'ga usah kak cuma sedikit kok sakitnya hehe'
'yaudah kamu jangan banyak gerak ya, tiduran aja dlu'

sang empu menurut

'kak? kapan ya aku bisa sembuh? sakit bgt kak rasanya aku cape, mau istirahat selamanya aja boleh ya kak? aku cape'

ucap chifuyu yang membuat baji ingin menangis sambil mengucap

'ssstt gaboleh gtu sayang, kamu bisa sembuh oke? aku percaya itu kamu kuat sayang pasti bisa sembuh. jgn ngomng yang engga" ah aku ga suka'

'hehe iya kak maaf, kak chifuyu mau tidur lagi ya'

'iya sayang tidur aja'














'ngghh'

baji terbangun dari tidurnya, dia lelah karena seharian memikirkan chifuyu yang akan meninggalkan baji. baji melihat chifuyu yang sedang tertidur

sambil tersenyum baji mengelus rambut chifuyu, namun rasanya ada yang janggal muka chifuyu pucet bangat dia juga keliatannya kaya ga nafas

baji dengan segera memeriksa denyut nadi chifuyu namun nihil denyut nya tidak berdetak lagi, kembali lagi baji memeriksa hidung chifuyu ternyata tidak ada hembusan udara yang keluar dari hidung chifuyu

baji memegang dahi chifuyu dingin rasanya..

'puyu????!!! jangan tinggalin aku!! chifuyu aku mohon bangun chifuyu!!!'

dokter yang ingin segera memeriksa ke ruangan chifuyu ia mendengar teriakan
seperti suara tuan baji

'tuan baji ada apa?'

'dokter.. chifuyu udah ga ada'

dengan segera dokter itu memeriksa denyut nadi chifuyu dan ternyta memang benar chifuyu sudah tiada

'yang tabah ya tuan baji, tua chifuyu sudah tenang di atas dia sudah tidak merasakan lagi yang namanya kanker otak.'

'baik saya akan panggil suster untuk membawa tuan chifuyu ke ruang mayat'

baji terkapar lemas rasanya separuh dia pergi begitu saja, dengan segera baji menelpon mamahnya

'mah..hiks chifuyu udah ga ada'
'baji??!! mamah kesono sekarang ya nak, tunggu mamah'

baji menangis sejadi" lantaran kekasih nya pergi begitu saja, rasanya baru saja tadi ia mengobrol dengan chifuyu















*pemakaman chifuyu

'nak sudah yu pulang? ini hujannya deres bgt nanti kamu sakit karena kehujanan'

'ga mah, aku mau disini nemenin chifuyu.'

'ji ayolah chifuyu udah ga ada ikhlasin biar dia tenang di sana' ucap mikey beserta di angguki teman" baji yang lain
'iya ji, nanti chifuyu sedih kalo lo begini terus' ucap kazutora yang berusaha menenangkan baji

baji pun berdiri

'iya ya gua ga bisa kaya gini terus yang ada bikin chifuyu sedih, maafin kaka ya chifuyu kaka bakalan ikhlasin kamu bahagia di atas sana ya sayang, kamu hebat udah bertahan sampe sini dan kamu juga sekrang udah ga ngerasain sakit lagi. i will love you unconditionally chifuyu i will love you unconditionally, chifuyu..

end















hii, maaf ya kalau agak aneh ceritanya hehe semoga suka ^^

bajifuyu - aku yang salahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang