Day-3 || Alien

2 3 2
                                    

Friday, 24th December 2021
Flash fiction #3
Scific × Action
500W

***

Bekerja di NASA adalah keinginanku sejak kecil. Menghafal semua planet beserta benda-benda di luar angkasa di umur 4 tahun. Mulai mengenal tentang astronomi ketika menginjak umur 10 tahun. Mempelajari banyak sekali tentang rasi bintang. Lintang utara, lintang selatan dan lain-lain menjadi bacaan ku sehari-hari.

Ketika semua anak senang bermain boneka robot dan mainan lainnya. Aku berbeda, menghabiskan waktu membaca buku ataupun ensiklopedia tiap harinya. Aku gampang bosan jika harus bermain dengan hal-hal berbau mainan boneka robot dan semacamnya.

Sekarang aku, Ilona Altedera berhasil mewujudkan mimpinya. Bekerja kepada NASA tidak hanya menjadi ilmuan, tapi sekarang aku menginjakkan kedua kakiku di luar angkasa. Atau lebih tepatnya planet Mars.

Jika dahulu aku hanya melihat bulan di dalam buku, kini aku tidak hanya melihat dengan mata kepalaku sendiri, tetapi juga merasakan suasana bulan dibalik baju astronot.

Luar angkasa sangat indah. Bagai 'surga' yang selama ini sangat ingin ku kunjungi. Penuh dengan hal yang selama ini kita tak pernah bayangkan. Penelitian ini pasti akan sangat menyenangkan.

Aku tak hanya sendiri, bersama empat orang lainnya membentuk satu tim. Kami telah bekerja sama selama bertahun-tahun. Mereka adalah Adele, Bride, Bira, dan Brou. Yap! Dua laki-laki dan tiga perempuan dalam perjalanan kali ini.

Tepat dua jam kami telah menginjakkan kaki di luar angkasa. Dan kini waktunya kami untuk beristirahat sebelum keluar dari roket untuk memulai penelitian.

Kami masuk ke tempat tidur khusus dan mulai masuk ke dalam mimpi.

***

Terdengar adanya suara dentungan dari arah jendela dekat tempat mengemudi. Suaranya seperti ada yang sedang menghancurkan roket kami.

Aku yang mulai terusik dengan suara-suara itu mulai pelan-pelan membuka mata dan terbangun dari tidur lelap ku.

Keluar dari tempat tidur dan langsung menuju ke arah depan. Satu hal yang ku bisa lakukan adalah diam dan tak tau harus melakukan apa lagi.

Tidak pernah membayangkan akan terjadi sesuatu pada waktu dekat ini. Dengan cepat aku kembali dan membangunkan yang lain. Dan memberitahu apa yang ku lihat tadi.

Mendengar kabar yang ku bawa mereka terlihat shock dan tak tau harus bereaksi apa. Kami sama-sama tak tau harus bagaimana.

Karena sangat takut dan tak dapat melakukan apa pun, aku dan yang lainnya mencoba untuk bersembunyi di kabin bawah. Kabin bawah memang tersedia untuk kami menyimpan persediaan cadangan.

Turun dengan hati-hati dan tetap bergandengan satu sama lain. Melihat ke arah jendela kecil yang terletak disamping dengan bergidik ngeri. Diluar roket kami sedang dikelilingi makhluk aneh dari luar angkasa.

Makhluk yang biasanya hanya kita temui di cerita-cerita fiksi kini nyata di depan mata kami. Alien dengan muka sangat kacau, bentuk tubuh yang sangat kurus dan kering. Mempunya tinggi sekitar 2 meter dan telinga yang menjulang keatas bak telinga peri.

"Duk. Pyarr."

Suara hantaman keras dan pecahan dari arah atas. Kami tak ada waktu untuk bersembunyi di dalam roket. Kami dengan cepat memakai baju luar angkada dan perlahan-lahan keluar dari kabin belakang.

Dengan sekuat tenaga melompat menuju ke arah bawah untuk berlindung sementara hingga alien itu pergi.

Tinggal satu langkah lagi. Oh tidak, kurasa kita...

Mini Event: Close Book Vol.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang