Tidak sedikit dari ribuan seorang yang menyangka bahwa takdir bersifat
"ada dan pasti"Mungkin mengira bahwa ini suatu "ketidakadilan" namun seiring berlalunya waktu semua meyakini bahwa itu telah "digariskan"
Tidak akan ada yang terlewatkan jika suatu hal digoreskan dalam lembaran hidup seseorang
Tidak ada pula yang mampu melawan terciptanya garis kehidupan
Tidak ada pula yang mampu menolak Kekekalan sebuah Takdir
Hanya diri seorang yang mampu melalui garis kehidupan dalam dirinya entah suatu kebahagiaan, keterpurukan, kesedihan, bahkan kegagalan sekalipun tanpa jati diri dari seseorang
Maka tidak akan pernah berlalu
Lantas Bagaimana dengan Takdir yang Mengecewakan?