OO;01

10 0 0
                                    

3.07 GMT 

Seorang pemuda terlihat kelelahan membawa berkas yang begitu banyak. Kakinya pegal tapi ia tidak boleh menyerah. Panas matahari yang menyengat membuat kulit putih bak susunya memerah. Sudah sore tapi panasnya masih belum mereda, yah mau bagaimana lagi ia harus menemani bos nya untuk mengecek proyek besar yang hampir gagal karena salah satu cabang tiba-tiba bangkrut. Aneh bukan, padahal ia yakin mereka sering melakukan pengecekan rutin setiap cabang, apa lagi cabangnya berada di luar negeri.

Oh iya perkenalkan, pemuda yang dari tadi mengeluh itu bernama Na Jaemin. Ia seorang sekretaris utama di sebuah perusahaan brand fashion ternama. Bahkan perusahaannya sudah banyak cabangnya di luar negeri. 

Na Jaemin atau biasa di panggil Jaemin. Ah pemuda itu, benar-benar sekretaris yang hebat. Semua hal bisa ia lakukan dengan sigap dan benar, ia adalah sekretaris yang selalu di idam-idamkan oleh setiap perusahaan. Perusahaan Jaemin terletak di Eropa barat lebih tepatnya Prancis, negara dengan selera fashion terbaik. Di Prancis, orang-orang sulit memanggilnya dengan nama Jaemin jadi ia memutuskan untuk memiliki nama dalam dunia fashion yaitu Na Jean. 

Setelah melakukan 5 jam pengecekan, akhirnya mereka kembali juga ke kantor. Bosnya memberikan waktu 30 menit untuk beristirahat karena melihat Jaemin yang terlihat kelelahan. Ayolah siapa yang tidak lelah berdiri 5 jam dengan setumpuk kertas di tangan?

Jaemin segera pamit istirahat dan langsung menuju ke toko roti depan perusahaan. Bukannya di perusahaan tidak ada kantin ya, tapi makanan di kantin perusahaan itu hijau semua alias sayur!! Jaemin kan tidak suka sayuran. Ia biasanya makan di kantin ketika di ajak oleh bos atau rekan kerjanya saja. 

" Seperti biasa roti buatanmu selalu membuatku ingin memakanmu, Channie " Ucap Jaemin di sertai senyuman manisnya.

Pemilik toko tersebut, Lee Haechan atau biasa di panggil Chan hanya membalas dengan senyuman nakal.

" Tidak ada hubungannya bodoh " Dan itu adalah suami Chan, Lee Mark.

Haechan dan Jaemin sama-sama berdecih, Mark benar-benar tidak seru dan juga sangat posesif dengan 'beruangnya'. 

Setelah selesai mengisi ulang beberapa kue dan roti yang habis, Mark berjalan mendekati suaminya yang duduk di depan Jaemin. Lalu- yaa...

" Oh astaga aku bisa langsung memuntahkan isi perutku melihat kalian berdua " Kata Jaemin dengan ekspresi yang dibuat-buat.

" Muntah ya tinggal muntah toh, tapi jangan disini, aku terlalu malas untuk membersihkan sisa makanan seekor kelinci " Kata Mark masih memeluk Haechan.

" Aish, baiklah aku akan keluar sekarang. Ohya bukannya Channie akan segera melahirkan? Jangan lupa mengundangku ya. " Kata Jaemin lalu segera berpamitan dan kembali ke perusahannya.

Suasana di kantor sangat ramai semenjak ada kabar bahwa salah satu cabang perusahaan mengalami penggelapan dana  sebesar 40 miliyar. 

" Jean! Oh astaga akhirnya kamu kembali, bos memanggilmu. "

Setelah mendapat kabar dari temannya, Jaemin segera bergegas keruangan bosnya dengan menggunakan tangga darurat karena lift perusahaan ramai. Saat sudah sampai di lantai 4 kakinya merasa pegal tapi tidak ada waktu untuk mengeluh. Akhirnya ia sampai di depan ruang bos dengan nafas yang berantakan dan juga muka paniknya, perusahaan belum pernah terjadi masalah penggelapan dana apa lagi dengan jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit. 

" Jean! Kepakkan peralatan sekarang, kita harus segera terbang ke Korea Selatan! " Ucap bosnya. 

Jaemin mengangguk paham lalu dengan sigap pergi ke ruangan pakaian dan membawa koper besar berwarna hitam. Jaemin telah menyiapkan semuanya, karena ia tau perjalanan darurat seperti ini pasti akan terjadi. Setelah mengecek ulang barangnya dan barang bosnya ia segera keluar ruangan lalu memanggil supir. Jaemin menaruh koper di mobil yang akan mereka naiki. Lalu masuk ke mobil bersama bosnya.

Mereka terbang menggunakan pesawat perusahaan tentunya. Sampai di pesawat Jaemin memesankan makanan kesukaan bosnya lalu menyiapkan tempat tidur agar bosnya bisa besitirahat. Karena mereka masuk pesawat jam 6 kemungkinan mereka sampai besok jam 5 pagi.

Setelah bosnya makan, ia memutuskan untuk mengerjakan beberapa dokumen agar sampai di Korea tidak kebingunan. Jaemin membantu lalu memutuskan untuk membuat kopi untuknya dan bosnya. Sudah jam 11 malam bosnya pergi tidur, akhirnya Jaemin dapat makan malam lalu beristirahat dengan tenang. Kakinya pegal karena terlalu lama berdiri hari ini. 

Jaemin berasal dari Korea Selatan, ia cukup senang akhirnya setelah 4 tahun bekerja ia bisa kembali bertemu keluarganya. Biasanya mereka hanya saling bertukar pesan atau telponan sesekali. Oh astaga ia sudah sangat tidak sabar untuk menginjakkan kakinya di negara kelahirannya. Ia melanjutkan kerjaan bosnya sampai jam 1 pagi lalu setelahnya ia tertidur pulas.

------

Jaemin sudah bangun dan membereskan dokumen yang mereka kerjakan. Ia lalu pergi membuat kopi karena Jaemin merasa mereka harus kerja keras hari ini. Pukul setengah 5 ia membangunkan bosnya untuk sikat gigi dan memakan roti. Terlalu pagi untuk makan-makanan berat. Pukul 5 mereka sampai lalu segera mampir ke hotel dahulu untuk sarapan dan membersihkan diri. 

Tidak perlu waktu yang lama pukul 7 mereka langsung berangkat ke cabang perusahaan. Sesampainya mereka disana terkejut karena melihat keadaan kantor yang sangat kacau, banyak sekali kertas bertebaran. Mereka benar-benar tidak di sambut sama sekali. Jaemin tidak mau terlalu ambil pusing akan hal itu, mereka langsung berjalan ke arah kantor direktur. Jaemin mengetuk pintu perlahan, sekali ketukan, dua kali, tidak kali. Tidak ada jawaban. Ia berusaha untuk sabar dan tidak segera mendobrak pintu tersebut. Akhirnya setelah ketukan kelima dan menggunakan sedikit kekuatannya, akhirnya pintu itu dibuka juga. Mereka akhirnya masuk lalu dikejutkan lagi dengan bau alkohol dan juga para wanita penggoda di ruangan itu.

" Huh siapa kalian berdua? Perlu apa kesini hah? " Ucap seseorang yang duduk di kursi direktur.

Bos Jaemin memang tidak terlalu mengerti bahasa Korea, tapi beliau dapat menilai seseoranga dari nada bicara dan juga perilakunya.

Jaemin benar-benar bisa meledak sekarang, oh astaga apakah HRD disini bodoh? Atau mereka di sogok?! 

" Perkenalkan saya Na Jean, dan ini CEO utama. Kami datang dari Prancis untuk melakukan pengecekan penggelapan dengan total 40 Miliyar. Tapi saya rasa, kami tidak perlu mengecek lagi karena sebabnya sudah berada di depan saya. " Ucap Jaemin dalam bahasa korea.

Pria di depannya terlihat gugup lalu segera berlutut di depan mereka berdua. Ouch sepatu Jaemin menjadi kotor dan ia tidak suka itu. Jaemin menginjak tangan pria tersebut, lalu segera menyerahkan surat pemecatan. Bosnya yang melihat itu hanya tersenyum, ia benar-benar merasa bahwa Jaemin selalu membuatnya puas akan kinerjanya. 

------

TBC hihi


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HeatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang